30. Virus

1.1K 135 8
                                    

Pagi ini Yura keluar dari kamarnya setelah selesai dengan urusannya dikamar mandi.

Kakinya membawa Yura turun ke bawah menuju dapur. Dimana kakak-kakaknya sedang menunggu disana kecuali Dohyon.

Saat Yura duduk, matanya melirik wajah para kakaknya. "Kemana Dodo?" tanya Yura.

"Katanya gak enak badan. Niatnya siang mau gue bawa ke rumah sakit kak Seungwoo." Seungyoun menjawab.

Yura mengangguk kecil. Lalu mereka mulai sarapan.

Setelah selesai, Yura menyiapkan bubur untuk Dohyon. Gadis itu menyiapkan semangkuk bubur dan susu untuk Dohyon.

Yura masuk ke kamar Dohyon dengan perlahan dan melihat Dohyon yang berbaring dibalik selimut.

Ah Yura sedih, jarang sekali ia melihat adiknya itu lemah seperti ini.

Yura meletakkan nampan itu dimeja dekat ranjang Dohyon lalu duduk ditepi ranjang.

"Do, makan dulu yu, nanti kita ke rumah sakit." Yura menyibakkan sedikit selimut Dohyon, lalu Dohyon sedikit terbatuk.

Yura terkejut tentunya. Negaranya sedang sakit oleh virus yang salah satu gejalanya batuk dan demam.

Yura langsung memeriksa kening Dohyon. "Kamu kemana aja sebelum sakit Do?" tanya Yura khawatir.

Dohyon tidak menjawab. Adiknya itu terlihat gelisah, Yura yang semakin khawatir langsung keluar untuk memanggil Seungwoo. Dan beruntungnya Seungwoo belum berangkat kerja.

"Kak, Dodo batuk sama demam."

Hanya mengatakan itu, Seungwoo yang sedang menyiapkan berkas langsung menyimpannya lalu bergegas menuju kamar Dohyon dengan diikuti oleh Yura.

Seungwoo yang melihat keadaan Dohyon langsung memakai masker yang ia bawa disakunya.

"Kamu keluar, jangan ada yang masuk ke kamar ini, kasih tau yang lain."

"Iya." Yura berlari keluar kamar.

Sedangkan Seungwoo langsung menelpon rumah sakitnya untuk mengirim tenaga medis penanganan virus ke rumah.

"Do, kamu diisolasi dulu ya. Kita cek dulu, semoga aja bukan. Ya tuhan..." Seungwoo sangat panik.

Tidak membutuhkan waktu lama, tenaga medis datang dengan pakaian lengkap.

Semuanya sudah memakai masker.

Saat Dohyon sudah masuk ke mobil ambulan, Seungwoo kembali masuk menemui para adiknya yang terlihat khawatir.

"Yang kontak sama Dodo siapa aja?" tanya Seungwoo serius.

"Cuma aku kayaknya." Yura mengangkat sebelah tangannya.

"Astaga... Semoga aja bukan ya. Yura ayo ikut ke rumah sakit. Kakak harus cek kamu juga. Selain Yura gak ada lagi kan yang kontak? Kita harus tetep stay safe. Kalian diem dirumah, jangan masuk ke kamar Dodo, dan pake maskernya."

Semua adiknya mengangguk lalu Yura mengikuti Seungwoo keluar rumah.

Semua kakaknya terlihat khawatir melihat kedua adik kecilnya yang pergi ke rumah sakit.

Dan Wooseok segera menelpon orang tuanya tentang situasi saat ini.

•••••

Dohyon dirawat di ruangan khusus, Yura juga sama, namun tidak terlalu tertutup. Pengambilan darah dan segalanya sudah dilakukan. Yura hanya harus menunggu hasilnya keluar.

Tapi tetap saja hatinya tidak tenang, bagaimana keadaan Dohyon? Rasa khawatirnya kepada Dohyon lebih besar daripada kepada dirinya sendiri.

Disisi lain Seungwoo sedang sibuk, mengurus pasien lain dan juga sibuk memikirkan kedua adiknya. Hati dan pikirannya tidak tenang sama sekali. Didalam hatinya Seungwoo terus menerus berdoa agar hasil tesnya baik.

Ayah sudah beberapa kali menelpon untuk menanyakan keadaan Yura dan Dohyon. Namun jawaban Seungwoo hanya untuk menunggu hasil. Untuk sekarang kedua adiknya masih harus diisolasi.

Seharian Seungwoo tidak tenang, bahkan ia tidak pulang dan tidur dirumah sakit.

Paginya setelah beberes, Seungwoo turun langsung untuk melihat keadaan Dohyon.

Seungwoo masuk ke ruangan Dohyon setelah memakai baju APD. Hatinya benar-benar sakit melihat Dohyon yang masih terlelap, namun Seungwoo bersyukur setelah membaca laporan, demam Dohyon sedikit menurun.

"Tunggu ya, kakak yakin kamu baik-baik aja."

•••••

Kakinya lemas dan tubuhnya langsung ambruk.

"Pak..." perawat yang melihat Seungwoo langsung terkejut melihat Seungwoo terjatuh.

Seungwoo kembali berdiri lalu berlari menuju ruangan Dohyon, Seungwoo masuk tanpa menggunakan baju pelindung apapun.

Seungwoo langsung memeluk Dohyon yang sedang duduk memakan pisang.

"Syukurlah. Kalian negatif." gumamnya.

Dohyon yang mendengar itu langsung ikut senang.

"Kamu bersihin badan dulu terus ganti baju, nanti kakak suruh suster anterin baju. Kakak mau ke Yura dulu."

"Iya kak."

Kabar baik itu sampai ke rumah dan semuanya benar-benar bersyukur. Dohyon hanya terkena demam dan flu biasa. Semuanya sehat.

Keduanya pulang ke rumah.

Ibu bahkan menangis memeluk kedua anaknya setelah sampai dirumah.

"Mulai sekarang diem aja dirumah. Jangan keluyuran kalo gak ada keperluan penting. Kesehatan kalian itu penting banget sekarang. Kalo keluar wajib pake maskernya."

"Siap kak."

Akhirnya kecemasan dan kepanikan sudah berakhir. Yura dan Dohyon negatif dari virus dan kembali ke rumah dengan keadaan sehat. Dohyon juga cepat sembuh dari flunya dengan bantuan obat rumah sakit.

Yura juga lebih bersyukur memiliki kakak seperti Seungwoo yang notabenenya adalah dokter. Seungwoo langsung sigap menangani apapun seperti halnya dengannya dan Dohyon saat itu. Karena ia tidak bisa tahu kalau batuk itu diakibatkan oleh virus atau bukan dengan hanya melihat.

TBC

Alhamdulillah Korea udah sedikit membaik. Terus berdoa semoga Indonesia bisa mencontoh gimana Korea nanganin virus agar lekas sembuh.

X1 FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang