Pagi ini semua orang sibuk karena hari ini adalah hari pernikahan kakak tertua.
Selain Seungwoo, semua orang berkumpul diruang keluarga lengkap dengan ayah dan ibu.
"Inikan umum, banyak orang yang bakal datang, tamu dari ayah sama ibu, tamu dari Seungwoo, tamu dari keluarga Jennie. Kalian juga bakal keliatan. Mulai sekarang ayah bakal bebasin kalian tentang status keluarga, semakin lama banyak banget kejadian yang gak beres sama kalian. Ayah gak mau ada lagi kejadian kaya gitu, jadi kalian bebas terang-terangan tentang status adik kakak kalian. Ayah mau tolong jaga sesama, jaga baik-baik." ayah berucap.
"Sekarang kakak pertama kalian menikah, sebisa mungkin jangan terlalu membebani dia, Seungwoo juga gak bakal tinggal bareng disini lagi. Yang pegang tanggung jawab buat para adik sekarang Seungyoun." ibu menimpali.
Semuanya mengangguk.
Ayah dan ibu tersenyum. Mereka melepaskan satu putra mereka untuk menjalani kehidupan sendiri. Anak-anak yang luar biasa didepan mereka, meskipun mereka adalah orang tua yang jarang menghabiskan waktu bersama anak-anak, setidaknya ayah mendidik semuanya dengan baik.
Semuanya terlihat tampan dengan tuxedo, sesuai gen yang diturunkan oleh ayah. Dan juga Yura yang cantik dengan gaun biru langitnya. Kali ini Yura benar-benar seperti tuan putri yang dijaga oleh para kesatria.
Mereka mulai pergi ke gereja karena acara akan segera dimulai.
Seungyoun mengatakan kepada Yura jika Dahye akan hadir disana, jadi setidaknya Yura bisa mendapat teman mengobrol.
Dan percayalah, selama mereka memasuki gereja, semua pandangan terus saja menatap mereka semua. Apalagi kepada Yura yang dihimpit oleh Yohan dan Seungyoun. Benar-benar seperti tuan putri.
Dan benar saja, Dahye sudah ada disana.
"Dia sama Mingyu kok, kita kumpul sama keluarga dulu ya. Nanti kita samperin kalo selesai." Seungyoun membisikkan. Yura hanya mengangguk setuju.
Dan acara dimulai.
Hampir saja Yura ingin menangis melihat Seungwoo benar-benar menikah. Tidak ada yang akan menegur Yura dengan lembut lagi setelah ini. Yura tidak akan melihat sosok Seungwoo lagi dirumah saat bangun tidur. Tapi ia bahagia melihat Seungwoo yang lebih bahagia dengan pasangannya.
Kakaknya itu benar-benar tampan dengan setelan tuxedonya, dan senyumnya berhasil membuat Yura hampir pingsan.
Semuanya berlalu dengan cepat, sesi foto pun sudah selesai. Sekarang tinggal acara lainnya, seperti penampilan tamu atau apapun untuk meramaikan acara pernikahannya.
Setelah mendapat ijin dari ayah, Seungyoun mengajak Yura untuk menemui Dahye.
Bahkan Dahye terlihat sangat cantik dengan gaun warna pinknya, dan Mingyu juga terlihat tampan dengan tuxedonya. Ah yang tidak tahu apa-apa pasti akan berpikir kalau Dahye dan Mingyu adalah sepasang kekasih.
Keduanya menyambut Seungyoun dan Yura dengan senyumnya.
"Sebenernya kenapa kakak bawa gue juga?" Yura akhirnya menanyakan pertanyaan yang sedari tadi ia tahan. Kakaknya ini bisa menemui Dahye sendirian tanpa dirinya, tapi Yura malah terseret.
"Kan Dahye sama Mingyu, kasian dia jomblo kalo gue tinggal sama Dahye. Kalo ada lo kan enak, kiming ada temennya." Seungyoun menjawab dengan senyuman khasnya. "Tapi Mingyu, lo gak usah nyari kesempatan ya, gue cuma kasian sama lo. Jangan macem-macem sama Yura, kalo engga gue gaplok." lanjutnya.
Yura mendengus kesal. Kalau tahu seperti ini, gadis itu akan memutuskan untuk diam ditengah para kakaknya.
Dan sekarang Yura sudah bersama Mingyu.
"Mau dessert gak?" tanya Mingyu.
"Boleh tuh." jawab kilat Yura.
Keduanya langsung berjalan menuju dessert yang sudah disiapkan.
"Eh btw, itu keluarga lo? Yang tadi?" Mingyu bertanya sambil menunjuk seretan kakak Yura yang terus menarik perhatian para tamu.
"Iya, semuanya kakak gue, adik gue satu."
"Banyak beut ya."
"Banyak rezeki."
•••••
"Loh..." Yura berhenti didepan pintu masuk saat berpapasan dengan seseorang.
"Kenapa? Lo kenal?" tanya Mingyu penasaran.
"Kak Suny, lo ngapain disini?" Yura bertanya dengan ekspresi datarnya. Mingyu yang bingung hanya memperhatikan bagaimana Yura yang langsung merubah sifatnya saat bertemu perempuan glamor didepan mereka.
"Gue diundang. Kenapa?"
Yura ber-O ria. "Oh diundang toh. Kalo gue jadi lo ya kak, gue bakal malu datang ke acara ini. Kalo gue jadi lo itu juga, pikiran orang emang beda-beda sih ya." Yura mengatakannya dengan penuh penekanan. Suny yang mendengarnya langsung kesal.
Suny tidak membalas Yura, perempuan itu langsung masuk dengan menabrak bahu Yura.
Yura langsung tersenyum menang.
"Siapa sih? Gitu amat." Mingyu bertanya. Keduanya melanjutkan jalan mereka menuju tempat makan didepan.
"Mantan kakak. Heran ah, masih aja ada orang kaya gitu."
"Mantan? Gila ya, berani betul datang ke acara nikahan mantan. Kalo gue si ogah meskipun diundang."
"Mangkannya gue bilang gitu tadi. Semoga aja gak ngerusak acara ya, namanya pelakor kan gak ada yang tau."
TBC
Kalo gue jadi Suny juga, gak bakal gue dateng ke acara nikahan mantan. Anjaye banget ga tuh wkwk....
KAMU SEDANG MEMBACA
X1 Family
Fanfiction-HAN YURA- Ini kisah hidup gue yang jadi adeknya kakak-kakak ganteng sama adek imut satu. Jadi adek mereka gue berasa senam jantung setiap harinya. Saking seringnya senam jantung, jantung gue jadi sehat gara-gara mereka ber-11 😅