Umji POV:
Sudah hampir seminggu semenjak kami tukeran nomor WA, kami sering chattan di malam hari. Gak sering-sering banget sich. Palingan dia nanya, "lagi apa?", "sudah makan atau belum?", "pulang besok jam berapa?", dan juga "jangan lupa belajar ya dek." Itu-itu doang lah pokoknya.
Sekarang aku lagi di tempat percetakan untuk mengambil buku-buku yang telah dipesan. Buku-buku tersebut akan dibagikan ke teman-teman sekelas nanti. Tadinya aku malas melakukannya, namun kasihan Sanha jika dia mengambil buku-buku sebanyak tersebut seorang diri. Mana dia ketua kelas lagi.
"Gak apa-apa, Um. Kalo lu gak kuat, biar gue aja," kata Sanha tidak enak hati.
"Santai aja." Ku tetap semangat membawakan buku-buku ini walaupun beratnya naudzubillahi min dzalik.
"Dek, biar kakak bantu ya."
Aku dan Sanha terkejut mendengar suara itu. Lebih kaget lagi kami lihat Kak Yuju yang berdiri di hadapan kami.
Tanpa sengaja ku pandangi wajah beliau yang langsung mengangkati sebagian besar tumpukan buku di tangan kami.
"Ayo, Dek," kata beliau sambil membawa buku-buku kami.
Sepanjang perjalanan, Sanha terus mengobrol dengan Kak Yuju.
"Kak, kakak jurusan apa ya?"
"Ilmu Hukum, Dek."
"Wih boleh juga."
"Kan pas ormaba kakak udah bilang, Dek."
"Oh iya. Sanha lupa kak."
"Kalian jurusan apa, Dek?"
"Akuntansi, Kak."
"Kerja di Bank dong nanti."
"Aamiin."
Tak terasa kami telah sampai di gerbang Fakultas Ekonomi. Kami mendapati Sohye dan Moonbin yang mungkin sudah agak lama menunggu kedatangan buku-buku itu.
"Makasih ya, Kak," ucapku.
"Sama-sama, Dek."
"Ini serius Kak Yuju bantu bawain? Ya ampun makasih banget, Kak." Kak Yuju mengangguk akan ucapan Sohye.
"Kakak permisi ya, Dek. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Kami berempat cuma memandangi kepergian Kak Yuju dari kejauhan.
"The best lah Kak Yuju," kata Moonbin.
"Iya, Moon. Baik bener dah," balas Sanha.
"Udah ah, balik ke kelas gih. Soh, bantu," suruhku dan Sohye pun mengangkat tumpukan buku tersebut.
***
- Pas sampe di kelas -
"Um, gimana nih? Ada kemajuan gak?" tanya Mark yang membuatku bingung.
"Apaan sich?"
"Et dah. Kan lu lagi deket sama Kak Yuju," kata Moonbin bersemangat.
"Gila lo pada! Kak Yuju kan cewek," rutukku sebel.
Keempat temanku pun tertawa karena ucapanku.
"Pekok bener dah lu. Jaman gini hari udah bukan hal tabu lagi," ujar Mark santuy.
"Jijik gue, Mark. Ya kali lu mau sama Moonbin."
"Etts kami normal sis," elak Moonbin dibarengi anggukan Mark. "Kami masih suka cewek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Say My Name (YUMJI)
FanfictionKisah cinta presma dan adek tingkat Yumji version