11

34 5 3
                                    

Semilir angin yang tidak terlalu kencang namun mampu mengibaskan rambut seorang gadis mungil yang kini sedang terduduk diam di rooftop dengan pandangan kosong.

"Huftt" gadis itu menghela nafas panjang.

Tidak ada air mata yang keluar sedikit pun dari matanya, rasanya ia sudah lelah untuk menangis apalagi untuk menyiksa fisiknya seperti kemarin. Rasa sakit yang menjalar di tubuh dan hatinya kini bercampur aduk tak karuan. Hanya karena cinta, semuanya bisa menjadi buruk.

Jika ada orang yang bilang cinta itu indah? Memang benar, tapi cinta juga menyiksa. Gadis itu baru sadar kalau ia tidak akan bisa dicintai oleh orang yang ia cintai.

Kriett

Pintu rooftop terbuka menampakan seorang laki laki berperawakan tinggi dengan hoodie yang membalut tubuhnya tengah berjalan sambil menenteng plastik berukuran sedang berisi snack.

"Hai" sapanya saat sudah duduk disamping gadis yang masih enggan untuk bersuara itu.

"Diem aja, bisu?"

Gadis itu menoleh, memberikan tatapan death glare kepada sang lelaki kemudian kembali melengos.

Lelaki itu mencebik lalu menyodorkan plastik yang ia bawa kepada gadis itu.

"Dimakan" titahnya singkat.

Gadis itu melirik menggunakan ekor matanya, "lo ngapain sih disini? Ganggu tau ga" ketusnya.

"Kenapa? Gue cuma mau berbagi aja"

Sang gadis hanya mengumpat.

"Sopan sedikit dong Jennie, gue kan kakel lo masa diciekin gitu" maki cowok itu tak terima karena merasa dikacangi oleh adik kelasnya.

"Lagian, lo nya ganggu hidup gue mulu" balas gadis bernama Jennie itu tak kalah sangar.

Cowok bernama Seokjin itu malah mendengus dan memilih untuk memejamkan matanya.

Jennie juga sama, ia memilih untuk diam dan memperhatikan gedung sekolah dari rooftop.

•••

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu, tetapi masih ada beberapa siswa yang masih berkeliaran diarea sekolah, entah sedang menunggu jemputan atau sedang membicarakan tentang tugas kelompok.

Termasuk seorang laki laki yang saat ini sedang duduk ditaman belakang sekolah dengan sebatang rokok yang terselip diantara jari telunjuk dan jari tengahnya. Setelah sekian lama, baru kali ini lagi ia menghisap gulungan nikotin berbahaya itu.

Rambutnya yang acak acakan, seragam yang keluar, juga dasi dan ikat pinggang yang sudah tidak ada lagi ditempatnya, membuat laki laki itu terkesan nakal.

Helaan nafas panjang keluar dari bibirnya berbarengan dengan kepulan asap yang menghiasi wajahnya yang kini tampak kusut juga bercak darah yang mengering disudut bibirnya.

Kacau, itulah keadaannya sekarang.

"Taehyung!" seru seseorang membuat pria bernama Taehyung itu terlonjak dari duduknya. Buru buru ia membuang rokoknya dan menginjaknya kuat kuat lalu berbalik menghadap si pemanggil tadi.

I Love You but I Hate You [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang