Jennie tidak suka api unggun.
Sebenarnya tidak ada masalah dengan hal itu. Toh, hanya sekedar api yang dikelilingi oleh anak-anak saja. Tapi yang Jennie tidak suka adalah suasana nya, terlalu romantis untuk hidupnya yang sangat dramatis.
Saat ini mereka sedang menonton sekaligus ikut bernyanyi memeriahkan penampilan dari Jaehyun dan Wendy.
Setelah keduanya selesai, tepukan tangan dari para penonton memenuhi tempat itu.
"Ada yang mau tampil lagi gak?"
Jennie mendengus, semakin merapatkan selimut yang membalut tubuhnya. Padahal api unggun sudah semakin besar, tapi kenapa hawa nya masih terasa sangat dingin?
Pluk
Jennie tersentak saat pandangannya tertutup sesaat seseorang menjatuhkan sebuah selimut diatas kepalanya.
"Dipake, dingin"
Taehyung berkata nyaris tanpa ekspresi setelah memberikan selimut tambahan kepada Jennie.
Cewek itu termenung sesaat. Fikirannya sedang berkecamuk.
"Jen?"
Jennie kembali ke alam sadarnya saat Seokjin menepuk pundaknya.
Tunggu, Seokjin?
Jennie tidak tau harus berkata apa. Seingatnya tadi dia duduk disamping Hyungwon, tapi kenapa jadi ada Seokjin disini?
"E-eh, iya kak?" gugup Jennie.
Dia takut kalau nanti Seokjin dengan teganya akan mendorong tubuhnya hingga masuk ke dalam api unggun dan membuatnya mati secara mengenaskan.
"Kalo ngantuk ke tenda aja" saran cowok itu.
Tapi Jennie masih tidak menghiraukan. Malah saat ini Jennie sedang berusaha untuk menggeser posisi duduknya.
Melihat itu Seokjin jadi merasa tidak enak. Dia tidak mau kalau harus seperti ini dengan Jennie. Jaga jarak.
Jennie yang ia kenal bukan Jennie yang ia dengar dari mulut orang lain.
"Gue ga ngantuk kak, hehe" Jennie tersenyum paksa. Dari logatnya saja sudah kentara bahwa ia merasa risih.
Sekarang cewek itu mengedarkan pandangannya, "Kak Hyungwon!" panggil Jennie saat melihat pemuda yang ia cari.
Langsung saja Jennie berlari menghampiri Hyungwon untuk menghindar dari Taehyung, Seokjin dan seperangkatnya, dari pada Jennie harus pingsan di tempat karena berlama lama disana.
Seokjin menipiskan bibir saat Jennie pergi meninggalkannya.
"Kak" panggil Jennie sekali lagi.
"Kenapa?" Hyungwon yang sedang duduk dibawah pohon rindang berdiri. Kepalanya tertutup oleh tudung sweater yang ia pakai. Wajahnya tertunduk dan hanya terlihat dari sorot cahaya api unggun.
Tampan
Begitulah batin Jennie.
"Kenapa ninggalin gue?" Jennie berkomentar. Ia mengerucutkan bibirnya lucu dengan tampang memelas.
"Tadi gue udah bilang ke lo kalo gue kepanasan duduk disana, tapi lo nya malah diem aja" Hyungwon menunjuk api unggun dengan dagunya.
Setelah itu keduanya saling diam sesaat.
Hyungwon memperhatikan penampilan Jennie dari atas sampai ke bawah. Celana training yang kebesaran, baju tangan panjangnya yang dibalut oleh jaket juga dua buah selimut yang membungkus tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You but I Hate You [REVISI]
Novela Juvenil❝I hate you!! I hate when you hurt my heart, but I also can't deny that I really love you❞