Mr.Fu I Really Love You✔️

Bab 166-170

Bab 166: Bahkan Sampai Berjatuhan untuknya

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Tapi Lin Nuan tidak berani mengangkat cangkirnya dan meminumnya.

"Pak. Fu, bagiku, kau dan Liu Mingchen berbeda ... "

Kata Lin Nuan setelah beberapa perenungan.

Mendengar dia menyebut namanya dulu, dia menjentikkan rokoknya di asbak dan berkata dengan mata setengah tertutup, "Telingaku terbuka lebar."

Dia menunggu dengan penuh harap untuk mendengar jawaban yang ingin dia dengar darinya — apa yang sebenarnya berbeda di antara mereka.

"Pak. Fu adalah pria yang sangat menawan. Saya harus mengakui, sebagai seorang wanita, mudah untuk mengagumi bagaimana Anda sukses, dewasa, dan menawan di usia tiga puluhan Anda ... "

"Bagaimana denganmu?" Tanya Fu Huai.

Lin Nuan berhenti sejenak. Dia mengerti apa yang dia maksudkan dan menatap tatapannya yang gelap dengan matanya yang jernih dan polos saat dia mengangguk dan berkata dengan nada yang tulus, "Aku juga mengagumi kamu."

Bahkan sampai sebatas jatuh cinta padanya.

Tapi dia tidak mengatakannya dengan lantang. Melihat sudut bibirnya dengan lembut menekuk ke atas, membentuk senyum lembut namun gurih, dia merasakan dorongan yang tak terkatakan di dalam hatinya.

Dia mengepalkan tinjunya dan berkata, "Awalnya ketika aku bertemu denganmu, itu karena Tuan Tuan. Tetapi kemudian Gu Hanyan menjadi alasan saya mulai lebih sering menghubungi Anda — penyebab utamanya adalah untuk Wen Moshen ... "

Senyum di mata Fu Huai berangsur-angsur hilang. Dia mempertahankan pose acuh tak acuh saat dia mendengarkan penjelasan Lin Nuan.

"Kali ini, berakhir di tempat tidur denganmu ..." Lin Nuan berhenti sejenak, "Apakah murni karena dorongan hati dan keinginan, tanpa manfaat atau ketentuan untuk pertukaran di dalamnya. Tapi saya tahu di mana dan kapan harus berhenti. Apakah itu memiliki hubungan dengan Anda atau menikahi Anda, itu bukan apa-apa yang saya inginkan. "

"Aku tidak ingin bermain-main denganmu, Tuan Fu, ketika aku jelas dengan apa yang aku inginkan. Jadi saya bisa membuat diri saya jelas hari ini ... "

Lin Nuan menatap lurus ke matanya, rasa malu sebelumnya di tempat tidur menghilang sepenuhnya, digantikan oleh ketenangan.

"Kehidupan yang saya inginkan sangat biasa. Pasangan saya dan saya akan berada pada usia yang sama dan memiliki topik umum — sehingga kami tidak akan berada dalam situasi di mana salah satu dari kami pergi terlebih dahulu meninggalkan yang lain sendirian di dunia ini. "

"Dia tidak memiliki banyak gadis yang melemparkan dirinya ke arahnya. Paling-paling, dia bisa memiliki beberapa teman wanita yang saya kenal. Kami akan setara satu sama lain dalam karier dan penghasilan kami, dan tidak ada yang secara signifikan lebih tinggi dari yang lain. Kemudian kita bisa mendapatkan rumah yang bagus bersama, dan pendapatan bulanan kita akan cukup bagi kita untuk mempertahankan tabungan setelah dikurangi biaya sewa dan biaya hidup. Dia bersemangat selama berhari-hari hanya untuk makan makanan mewah yang luar biasa setiap ulang tahun. Dia akan menemani saya dan mengobrol dengan saya ketika saya memasak di dapur — alih-alih menjawab panggilan telepon sepanjang hari dan membiarkan saya menjalankan tugas yang membosankan sendirian. "

"Dia bisa menghabiskan makanan yang saya siapkan untuknya dan sangat memuji itu — alih-alih saya pulang ke rumah untuk membuat meja yang penuh dengan masakan yang harus saya selesaikan sendiri ketika ia melakukan bisnis di luar. Setelah seharian bekerja kita bisa meringkuk di sofa untuk menonton televisi dan membicarakan semua hal yang terjadi di perusahaan. Kita bisa saling menyapa selamat pagi di pagi hari dan selamat malam di malam hari dan menjadi batu dan teman untuk satu sama lain. "