Mr.Fu I Really Love You✔️

Bab 266-270

Bab 266: Rasanya Pahit

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Kakek Lin telah memilih Gu Shaoting untuk menjadi tunangan Lin Nuan ketika dia masih bersama Lins. Dia adalah tunangan dari putri kedua keluarga Lin, bukan Lin Nuan.

Wen Moshen mengembuskan napas dalam-dalam; rasanya pahit.

Dia menghancurkan sisa rokoknya di asbak tempat sampah, menurunkan matanya, dan berkata, "Mungkin... mendaftarkan pernikahan hanyalah salah satu caranya untuk mendapatkan gadis itu? Jika bukan karena kepulangan saya hari itu, ia mungkin akan mengajukan alasan lain untuk tidak mendaftarkan pernikahan. Lin Nuan, kamu adalah gadis yang cerdas, jadi mengapa kamu tidak bisa rasional tentang ini? "

"Mustahil untuk bersikap rasional tentang perasaan, jika seseorang dapat memutuskan secara rasional, maka itu tidak akan didasarkan pada perasaan."

Jika seseorang dapat memilih secara rasional, maka Lin Nuan berharap bahwa dia tidak pernah memilih untuk menyukai Wen Moshen. Mati Lin Xia juga bisa memilih untuk tidak menyukai si brengsek itu.

Dengan begitu, Lin Nuan tidak akan pernah begitu terkekang di masa lalu, dan Lin Xia tidak harus menanggung kesedihan dan rasa sakit gosip.

Kata-kata Lin Nuan membuat hati Wen Moshen sakit. Dia mengeluarkan sebatang rokok lagi dari bungkusnya dan meletakkannya di bibirnya saat dia menyalakan rokoknya. Dia tidak punya kata-kata untuk membantahnya.

Kemarahan yang menumpuk di dadanya perlahan-lahan diambil alih oleh rasa bersalah yang sangat besar.

Lin Nuan memasukkan tangannya ke sakunya dan menenangkan diri. Dia tersenyum tipis dan berkata, "Bagaimana persiapan pernikahannya? Apakah Anda membutuhkan bantuan saya? "

Wen Moshen menatap Lin Nuan dan berkata dengan lembut, "Tidak ada banyak yang harus dipersiapkan ..."

"Saya akan berada di sana pada titik dan akan ingat untuk memberi Anda paket merah besar!" Lin Nuan berkata dengan mudah, "Untuk diberi kesempatan hidup baru setelah bencana dan untuk menjadi pengantin baru - keduanya adalah kesempatan yang menyenangkan harus dirayakan! "

Menjadi pengantin baru ...

Jika itu menikahi seseorang yang Anda cintai, maka itu pasti merupakan kesempatan yang membahagiakan.

Wen Moshen bisa tahu dari nada bicara Lin Nuan bahwa dia ingin mengakhiri pembicaraan. Dia berkata dengan suara yang dalam, "Biarkan saya mengirim Anda ke supermarket."

"Anda tidak harus, itu hanya sepelemparan batu saja. Saya hanya akan memperlakukannya sebagai olahraga. "

Lin Nuan berkata sambil membuka payungnya. Dia mendesak Wen Moshen. "Hati-hati saat mengemudi."

Wen Moshen mengangguk. Dia ingin melihatnya pergi dan berpura-pura tenang ketika dia mengangkat rokok di tangannya dan berkata, "Silakan saja. Saya akan pergi setelah rokok ini. "

Ada beberapa kata yang belum pernah dikatakan Wen Moshen sebelumnya bahwa dia juga tidak bisa memaksa diri untuk mengatakannya.

Di masa lalu, Wen Moshen hanya merasa bahwa sangat disayangkan ketika pasangan ditakdirkan untuk bertemu tetapi tidak ditakdirkan untuk bersama. Mengalami itu sendiri ... itu berarti rasa tidak berdaya terukir selamanya dalam ingatan seseorang.

Memegang payung, Lin Nuan berjalan menuruni tangga dengan punggung ke Wen Moshen. Senyum sempurna di wajahnya menghilang perlahan saat matanya mulai berkaca-kaca. Dia mengambil napas dalam-dalam dan dengan cepat menenangkan diri.

Lin Nuan mengambil percakapan dengan Wen Moshen sebagai penutup untuk cintanya yang tak terbalas selama delapan hingga sembilan tahun terakhir. Meskipun hatinya bergejolak, itu tidak sesedih sebelumnya. Meskipun demikian, dia masih tersedak oleh emosi.