09

262 11 0
                                    

Hari hari dilalui seperti biasa oleh fanya. Tidak ada yang berubah dari hidupnya. Tika masih koma di rumah sakit, hanya saja ia sekarang sangat jarang di bully oleh fanya

Kejadian kemarin adalah kejadian yang sangat menyenangkan bagi fanya karena meski sedikit kebahagiaannya sudah kembali. Benar kata orang bahwa penderitaan itu bukan akhir dari semuanya melainkan awal dari kebahagiaan.

Hari ini fanya, Alena, dan Nara sedang duduk di kantin

"Kamu sama Rayhan kan udah saling mencintai, menyayangi terus kenapa enggak jadian aja?" Tanya Alena sambil nyeruput jus mangga

"Aku sama Rayhan hanya sahabat kecil saja" jawab fanya

Mereka hanya mengangguk saja

"Btw fan, kamu masih menyamar? Awalnya tujuan utama kamu menyamar itu karna Rayhan kan? Tapi kenapa masih saja menyamar padahal Rayhan sudah tau?" Tanya Alena lagi

"Aku ingin aja, aku gak mau kejadian beberapa tahun silam terjadi kembali" jawab fanya

Nara dan Alena hanya mengangguk saja. Mereka sudah tahu kejadian itu karena fanya memberitahu nya dan mereka di beritahu tentang kejadian kemarin. Awalnya mereka berdua terkejut melihat kedekatan fanya dan Rayhan karena mereka tidak mengetahui sebelumya.

"Stt fan, Rayhan tuh bareng Putri" ucap Nara. Fanya melihat ke pintu kantin dan melihat Rayhan bersama teman-temannya dan putri yang sedang mengandeng tangan Rayhan

Rayhan melihat fanya yang juga melihatnya. Rayhan ingin sekali duduk di sebelah fanya, ia rindu akan kebawelan dia, ia rindu cara makan fanya yang seperti anak anak, ia rindu fanya yang banyak bicara. Ia rindu semuanya, namun ia tidak bisa apa apa karena mereka sudah sepakat untuk kembali seperti biasa di sekolah, tetap membully fanya seperti biasa.

"Sttt Han, cupu tuh. Kerjain kuy" ucap Kelvin

Rayhan tersenyum karna ia akan Deket dengan fanya

"Dengan senang hati" jawab Rayhan dan langsung mendekati meja fanya

"Hay"sapa Rayhan sambil mengedipkan matanya

"Ngapain kalian disini??!!! Mau jahili fanya lagi? Jangan harap bisa!!" Ucap Nara ikutan berakting, Alena hanya tertawa kecil

Rayhan duduk di sebelah fanya dan merangkul nya

"Kalo makan itu gak boleh sedikit sedikit. Langsung aja masukin semuanya" ucap Rayhan yang menyuapi fanya banyak. Kelvin, raffi, padil agak heran, biasanya Rayhan jijik menyentuh fanya tapi kenapa sekarang ia merangkul nya? Meskipun niatnya tetap membully tapi tetap saja ada yang aneh.

Fanya hanya diam saja, ia tau kalau Rayhan sedang modus kepadanya

"Eh Lo kutil badak. Sana loe pergi jauh jauh dari fanya" ucap Nara dan mendorong Rayhan jauh jauh

Rayhan Hanya diam saja dan berdiri, seisi kantin sudah memperhatikan mereka.

"Eh loe cupu! Mati aja loe bangke" ucap padil kasar sambil manyiram fanya dengan jus jeruk nya Nara

Rayhan tersontak akan hal itu, ini di luar rencanannya

"Sudahlah ayo pergi, percuma urusin dia" ajak Rayhan dan langsung merangkul padil menjauh dari sana.

"Loe apa apaan??!!! Biasanya loe terima aja gue siram fanya, kenapa loe ngajak gue pergi sekarang" tanya padil kesal

"Sst gue cuman gak mau imez kita jelek di depan orang-orang, loe lihat semuanya memperhatikan kita" ucap Rayhan

"Ya jelas gue bawa loe pergi, mana gue terima cewek gue loe siram gitu aja. Padil tai" batin Rayhan

Padil mengangguk, untunglaalasan Rayhan itu sangat tepat jadi mereka tidak akan curiga

Rayhan mengeluarkan ponsel nya dan mengirim pesan ke Nara, ia sengaja tidak menyimpan nomor fanya karena hp nya selalu di pegang oleh putri, ia tidak mau ada yang curiga.

Tingg

Ponsel Nara berbunyi, ia yang tadinya sedang membantu fanya membersihkan bajunya di toilet

Rayhan 💩 : bersihin baju fanya Dengan bersih, jaga dia. Awas aja kalau enggak, loe gue pitesin

Nara hanya ketawa

"Dasar nih anak, dikira gue juu apa main pites pitesin aja" ucap Nara

"Siapa?" Tanya fanya dan Alena

"Siapa lagi kalau raytae" jawab Nara

"Raytae? Siapa?" Ucap fanya

"Rayhan tai, di singkat raytae" jawab Nara. Fanya melongo tidak percaya, awalnya fanya mengira bahwa raytae yang di bilang Nara itu adalah orang Korea, karena namanya ada tae tae gitu... ternyata tae itu yang disini itu bukanlah tae Korea melainkan tai.

"Paa katanya?" Tanya Alena

"Nih baca" Nara yang memberikan ponselnya pada fanya dan Alena

"Hahaha segitu sukanya ya sama loe sampai dia begini, Rayhan bisa romantis juga ya" ejek Alena

Brak

Ketiganya terkejut saat mendengar suara keributan

"Ternyata loe ada hubungan sama Rayhan, astaga Putri harus tau" ucap seorang siswi keluar dari toilet.

Dengan santai Nara manarik kerah baju wanita itu

"Apaan sih lepas" paksa wanita itu berusaha melepaskan tangan Nara

Nara mengoreh saku roknya dan mengeluarkan sesuatu

"Awalnya gue berniat menggunakan gunting ini buat kerajinan nanti, tapi jika loe ngomong yang aneh aneh nanti di luar maka niat gue bawa gunting ini akan berubah. Paham!!!" Bentak Nara sambil mendekatkan gunting itu pada leher wanita itu

"A..apa?? Loe gila??!!" Ucap wanita itu ketakutan

"Ya gue bisa berubah jadi gila jika kebahagiaan sahabat gue di usik, jadi saran aja sih loe jangan macem macem atau jangan salahkan gue jika ujung Gunting ini nancep di leher loe" ucap Nara santai dan melepas genggamannya dari pakaian wanita itu

"Cuman ngasih tau aja kalau Nara itu tidak suka main main Dengan perkataannya. Cuman bilang" sindir Alena santai

Wanita yang tadinya berniat membocorkan rahasia itupun terdiam dan langsung pergi meninggalkan toilet

Fanya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu.

Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang