12

167 10 0
                                    

Happy reading

♡♡♡

Rayhan yang sedang makan begitu lahap nya, sementara fanya masih memegangi perutnya yang hampir meledak. Sungguh Rayhan sangat gila, ia tau bahwa fanya sudah makan beberapa jam yang lalu, terus sekarang fanya di paksa untuk makan.

"Kok diam? Makan, biar gemuk kalau kamu gemuk kan nanti tambah lucu" suruh Rayhan, fanya hanya mendecak kesal.

"Kamu mau membunuh aku secara tidak langsung, aku sudah kenyang kamu mau perut aku meledak?" Protes fanya yang menurut Rayhan menggemaskan.

Rayhan tertawa kecil "yasudah kalau gitu biar aku yang memakannya"

"Eh? Tapi kan itu bekas aku makan"

"Tidak apa" jawab Rayhan dan mengambil makanan fanya lalu memakannya. Sungguy Rayhan itu seperti anak yang belum makan 1 tahun saja. Fanya yang melihatnya pun eneg.

Tak butuh waktu lama Rayhan pun selesai menghabiskan makanan makanannya.

Eughh

"Rayhan, kalau bersendawa itu tutup mulut" ucap fanya kesal yang dengan santai bersendawa didepannya.

"Biarin, SSC"

"Apa itu SSC?"

"Suka Suka Cogan"

"Heleh"

"Habis ini mau kemana" tanya Rayhan

"Lebih baik kamu tenangin perut kamu, aku gak mau ya nanti pas kita di jalan terus kamu kebelet mau ke toilet terus aku nunggu kamu lama, aku gak mau, biasanya kamu itu ke toilet hampir 1 jam. Kamu itu mau boker apa mau lahiran" omel fanya yang membuat Rayhan gemas. Rayhan menarik pipi fanya karena gemas

"Ish, lama lama pipi aku melar, Rayhan" protes fanya

Rayhan hanya terkekeh karena tingkah laku fanya itu yang sangat menggemaskan

Tak lama kemudian Rayhan berdiri "ayo pergi" kata Rayhan lalu menggandeng tangan fanya

"Kita mau kemana" tanya tanya

"Kemana aja yang penting sama kamu" ucap Rayhan sambil menatap fanya

Fanya hanya memalingkan wajahnya ke arah lain.

***

Jam menunjukkan pukul 22.34 malam, fanya sudah meminta Rayhan untuk mengantarkannya pulang namun Rayhan tidak mengizinkannya. Ia terus saja menahan Rayhan di dalam mobil untuk tetap bersamanya.

"Rayhan ini sudah malam, kamu mau sampai kapan menahan ku seperti ini? Kasian Nara dan Alena yang menunggu Tika di rumah sakit. Aku turun disini ya" ucap fanya lembut, namun Rayhan tetap tidak mengizinkan nya.

Rayhan mendekat dan membuka ikatan rambut fanya dengan pelan dan membenarkan rambut nya dengan benar, lalu beralih ke kacamata yang di pakainya. Sekarang ia bukanlah wanita cupu melainkan wanita cantik yang menghiasi wajahnya.

"Setidaknya saat bersamaku jangan lah menyamar, aku merindukanmu yang sekarang bukan yang tadi" kata Rayhan lembut.

Fanya tidak bisa bergerak karena posisi wajah Rayhan yang begitu dekat dengannya.

"Ray-rayhan" panggil fanya yang memberikan isyarat agar Rayhan menjauh.

Rayhan tidak bergerak, malah ia semakin mendekat dan langsung memeluk fanya.

"Tunggulah sebentar lagi, aku akan membuat kamu seperti seorang ratu. Dan tak akan di bully lagi".

Fanya melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada Rayhan.

"Rayhan, aku tidak peduli mau aku diperlakukan seperti ratu maupun budak, yang terpenting aku bisa bersamamu dan itu adalah kebahagiaan aku" jawab fanya dan mengusap rambut Rayhan. Sudah lama Rayhan tidak merasakan senyaman ini.

Rayhan mendekat dan mengecup kening fanya

"Aku mencintaimu, jangan pernah berfikir yang aneh aneh, aku tau dari tadi kamu banyak pikiran. Aku bakalan selalu mencintaimu" ucap Rayhan.

Fanya ingin membalas perkataan Rayhan namun bibirnya tidak bisa terbuka. Ia hanya membalasnya dengan senyuman.


Sorry part nya sendikit, soalnya otak ku blank

Voteee

Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang