Fanya menjalani hari harinya seperti biasa, tanpa ada yang berubah sedikitpun. Ia tetap di bully oleh teman temannya Rayhan dan sampai adiknya masih di rumah sakit, meski sudah terlepas dari massa komanya namun tetap keadaan Tika masih lemah.
Fanya berjalan di koridor sekolah karna ia akan langsung pulang ke rumah sakit, ia melihat ada gerombolan Rayhan yang jalan ke arah nya.
Fanya menatap satu persatu pria itu.
"Jadi kapan loe pindah? Gue udah muak liat muka loe" ucap Raffi kasar
Fanya hanya diam saja, matanya beralih pada Rayhan yang kini sedang mengepalkan tangannya, kesal karena wanita yang disayangi nya di bully terlebih lagi oleh gengnya sendiri.
"Jawab goblok" kevin mendorong kepala fanya hingga tergeser ke belakang
Fanya masih diam di tempat. Ia selalu saja di caci maki sama geng nta Rayhan, fanya menarik nafas panjang lalu meninggal kan geng Rayhan. Dan di satu sisi lain Rayhan tersenyum bangga
Brukk
Rayhan tersentak saat fanya terjatuh di hadapannya karena seseorang menghadang kakinya secara tiba-tiba.
"Upss sorry, makannya jalan tuh pake mata" ejek Putri lalu pergi.
Semua yang ada di sana tertawa terbahak-bahak kecuali Rayhan yang semakin memanas
Tanya tidak membalas dia hanya menghela nafas lalu berdiri.
"Sayang, pulang bareng yuk" pinta putri manja sambil merangkul tangan Rayhan
Tanya menatap Rayhan sekilas lalu pergi, entah kenapa hatinya sakit saat melihat itu? Padahal dia sendiri yang meminta Rayhan untuk tetap membully nya namun kenapa ketika Rayhan di rangkul cewek lain ia merasa sakit hati?.
Rayhan yang menyadari akan hal yang di rasain fanya, ia berniat untuk mengejar fanya. Namun di tahan oleh putri
"Kamu mau ngapain?" Tanya Putri
"Eh? Ti-tidak a-aku hanya belum puas mengerjai nya, jadi aku berniat untuk membullynya sendiri" jawab Rayhan bohong
"Oh ya udah sana bully, nanti aku tunggu di parkiran ya" pinta Putri lalu melepaskan tangan Rayhan
Rayhan mengangguk lalu dengan cepat menyusul fanya.
Rayhan tau bahwa hanya pergi ke toilet wanita. Lalu ia pun masuk begitu saja dan saat itu pula semua siswa sudah pulang jadi tidak ada yang melihat Rayhan dan fanya.
Rayhan melihat fanya yang sedang berdiri di depan kaca. Rayhan tau bahwa wanita itu sedang menangis
"Ara?" Panggil Rayhan yang membuat fanya kaget. Dan segera menghapus air mata nya.
"Ke-kenapa kamu kesini? Nan-nanti kalau ada yang melihat kita bagaimana? Sana pergi lah" suruh fanya.
"Apa kamu baik baik saja?" Tanya Rayhan
"Eh? Aku? Aku kenapa? Aku baik baik aja kok. Sebaiknya kamu cepat pergi, akan gawat jika ada yang melihat kita, aku gak mau jadi bahan gosipan nanti di sekolah. Putri juga pasti udah nungguin kamu, lagi pula aku juga mau pulang emm...aku duluan ya" kata fanya dan berjalan meninggalkan Rayhan yang masih diam di tempat.
Greb
"E-eh? A-apa?" Fanya panik saat tiba tiba Rayhan memeluknya
"A-apa yang kamu lakukan, bagai.." ucap fanya terpotong"Sstt diamlah, aku tau kamu tidak baik baik saja dan jangan berpura pura didepan ku, aku tidak suka itu" ucap Rayhan. Fanya tersenyum dan membalas pelukan Rayhan. Jujur saja fanya sangat rindu Rayhan saat ini
"Maafin aku, aku tidak menolong mu tadi. Aku sangat bodoh tadi aku hanya diam saja melihatmu diperlakukan seperti tadi" ucap Rayhan yang makin mempererat pelukannya.
"Gak apa apa Rayhan, aku tidak apa apa, sudah sebaiknya kamu pulang duluan, mereka akan curiga nanti kalau kamu lama lama disini" suruh hanya dan melepaskan pelukannya.
Rayhan menarik pinggang fanya ke dekatnya lalu memegang kedua pipi gadis itu dan menempelkan bibirnya di bibir fanya.
Hanya menempel saja, mereka berciuman cukup lama dan melepaskan nya.
"Aku sudah menandaimu, dan kamu jadi milikku. Aku mencintaimu fanya, sangat" ucap Rayhan tulus dan mengecup kening fanya.
Sorry ya gw bisa up nya cuman segini, soalnya otak gw tiba-tiba blank
Dan sorry kalau banyak typo :>
Voteeeee
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu
RandomSeorang gadis yang selalu dibully di sekolahnya, ia cantik, baik, namun. Tapi ada aja yang benci sama gadis ini masa lalunya yang indah bersama orang yang menjadi sumber kebahagiaan nya telah hilang