01

340 14 0
                                    

Keesokan harinya di sekolah....

"Wah wah Puteri sekolah sudah datang, mau kemana? Ayo sini kita main main dulu" ucap Rayhan yang narik tas fanya sampe wanita itu diam di tempat.

"Lepasin, aku mau ke Kelas" kata fanya datar

"Wah wah udah berani melawan ya?" Ucap Rayhan dan mendekat ke arah fanya

"Lo tuh cuman sampah disini, jangan sok belagu!" Ucap Rayhan sambil mendorong kepala fanya

Fanya hanya menutup mata erat erat, ia meremas rok yang ia kenakan dan kembali meninggalkan Rayhan dan teman temannya.

"Hey siapa yang nyuruh loe pergi? Berani nya loe ninggalin gue yang sedang ngomong sama loe" ucap Rayhan makin mendekat ke arah fanya. Namun fanya hanya menunduk, selama ini ia tidak pernah berani menatap mata Rayhan begitupun sebaliknya. Karna pada pasalnya setiap ia mengamati wajah wanita itu, gadis itu selalu menunduk dan memejamkan matanya seolah ada sesuatu di dalam matanya yang Rayhan tidak boleh tau.

"Fan, loe dari mana aja? Kenapa baru masuk Kelas?" Tanya Nara dan Alena yang mendekat

"Nggak kok, aku baru saja datang" jawab fanya yang duduk di bangkunya

Fanya sama sekali tidak niat sekolah hari ini, karena nyawa nya masih ada di rumah. Selama pelajaran berlangsung fanya hanya melamun saja

"Fanya, kenapa kamu melamun?" Tanya Bu Dewi, guru matematika

"Maaf Bu" ucapnya dan kembali fokus ke pelajaran

Fanya mendengar suara tawa dari luar kelas, ia melihat ke arah jendela dan mendapati Rayhan yang sedang bermain basket bersama teman-teman nya sambil bercanda, pria itu sedang mendapat kan pelajaran olahraga

"Andai saja kamu ingat" gumam fanya lalu tersenyum tipis

Ia kembali teringat kepada massa kecilnya, dimana massa yang sangat bahagia, masa yang sangat di impikan namun kini hanya tinggal kenangan.

Fanya juga sudah merasa pupus, harapannya serasa sudah hilang semuanya, baru kali ini ia merasa sedih banget, dulu dia gak sesedih ini.

"Fan" panggil Nara tepat ditelinga fanya membuat wanita itu terkejut

"Kamu dari tadi di panggil ama Bu Dewi" kata Nara membuat fanya yang langsung melihat ke arah Bu Dewi

"Fanya kamu kenapa? Ngantuk? Yaudah sana ke toilet cuci muka, habis itu balik lagi ke Kelas" kata Bu Dewi

Fanya bangun dan pamit ke Bu Dewi untuk ke toilet tapi rasanya ia tidak ingin kembali lagi ke Kelas, ia ingin pulang Saja.

Buk

Fanya terhuyung saat sebuah bola itu mengenai kepalanya

Dilihat orang yang sedang berdiri menatap nya di lapangan, fanya yakin pria itu sengaja melakukannya

"Fan, loe gapapa kan" tanya siswa yang lain

Fanya hanya diam saja, sungguh kepalanya sangat pusing

Pandangan fanya mulai kabur dan ia sempat melihat Rayhan mengangkat sudut bibirnya, tersenyum sinis saat melihat fanya menderita

Bruk

Akhirnya gadis itu terjatuh membuat beberapa orang yang melihat nya terkejut dan segara membawa ke UKS

****

Fanya membuka matanya

"Astaga fanya kamu gapapa kan"

"Fan kenapa loe bisa pingsan sih"

"Mau minum? Gue ambilin ya atau mau makan dulu? Gue udah beliin nasi goreng tadi"

"Loe kok bisa kayak gini sih?"

"Aku baru bangun udah di omelin, malah aku makin pusing" fanya

"Hehehe maaf, soalnya kita khawatir tau" Nara

"Kenapa loe bisa kayak gini sih?" Alena

"Makasih ya udah khawatirin aku, tapi aku gapapa kok, tadi tidak sengaja ada bola basket ngenai kepala gue aja" fanya

"Lain kali hati hati" Nara

"Yaudah ayok makan, aku udah siapin makanannya loh" Alena

Fanya sangat senang mempunyai sahabat yang baik kayak mereka ini

Ya setidaknya fanya masih ada yang sayang sama dia, selama mereka selalu ada di dekatnya wanita itu yakin bahwa dia akan baik baik aja

****

Sepulang sekolah fanya sengaja pulang terakhir karena ia tidak mau mendengar hinaan

Jam sudah menunjukkan pukul 15.45 menit dan akhirnya fanya berjalan meninggalkan kelas

Grab

Fanya merasa di tarik ke belakang dan tasnya terlepas dari pundaknya

"Astaga masih jaman tas kayak beginian? Ish ish" ucap Rayhan yang tiba tiba melempar dan menginjak tas fanya

"Kenapa gak sekalian pake kresek aja" kata salah seorang temannya

Oh iya kalian belum tau ya nama nama temannya si Rayhan
-rayhan
-kelvin
-padil
-raffi

Sedang kan gue hanya
-fanya
-nara
-alena

Setelah menginjak tas fanya Rayhan melempar tasnya ke tubuh fanya

"Sayang" panggil seorang wanita membuat semua yang ada di sana berbalik kecuali fanya

"Loh kamu belum pulang?" Tanya wanita itu lagi sambil merangkul tangan Rayhan

"Belum" jawab Rayhan dengan lembut

"Kenapa?" Tanya wanita itu

"Mau memberikan pelajaran pada wanita sampah ini, bahwa dia gak pantes di sekolah ini" jelas Rayhan pada kekasih nya itu yang bernama Putri

"Yaudah kalau gitu aku pulang duluan ya, pulang nya jangan ke sorean. Nanti malam aku telpon ya" ucap Putri lalu Rayhan mengangguk dan mengecup kening Putri

Fanya masih diam di tempat sambil menunduk

"Oi sampah! Sana pergi! Ngapain masih disini? Muak gue liat muka loe" bentak Rayhan

Fanya hanya tersenyum kecil dan mengambil tasnya lalu pergi

Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang