Kyra pikir dengan menjadi anak orang kaya, semua keinginannya dapat terpenuhi. Seperti ambisinya untuk memiliki seorang Ravindra, ia rela membeli peralatan canggih mulai dari kamera hingga alat penyadap, bertingkah bak 'sasaeng' vokalis band indie b...
ujian akhir semester baru saja selesai minggu lalu. dan minggu ini, sekolah mengadakan kegiatan class meeting yang wajib diikuti oleh semua anggota kelas.
bukan meeting seperti di pikiran kita, melainkan kegiatan berupa pertandingan beberapa cabang olahraga. ada bulu tangkis, basket, futsal, ping pong, dan tennis.
biasanya hanya beberapa murid saja yang berpartisipasi. sisanya menjadi tim hore saja walaupun mereka tidak ikut serta.
namun, Kyra memilih diam di dalam kelas daripada menyoraki teman-temannya bertanding. sebagai murid SMA tingkat terakhir, ia tak mungkin menghabiskan waktunya untuk hal yang menurutnya tidak penting.
mengerjakan soal simulasi ujian nasional jauh lebih penting dibandingkan panas-panasan sambil berteriak di lapangan. lebih menyenangkan pula dengan mendengarkan lagu menggunakan wireless headset.
selain itu, Kyra juga tidak ingin memanfaatkan waktu liburnya minggu depan dengan mengerjakan soal-soal tersebut.
jadi, Kyra tidak salah bukan mengerjakan soal di waktu lowong?
"Kyr!!!" teriak Hera -teman sebangku Kyra- yang tiba-tiba saja sudah duduk di kursi-nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"anjing! ga usah teriak sih? gue ga budek ya," protes Kyra sembari melepas salah satu sisi headset-nya.
"he he he, maaf Kyr. by the way, lo mau ga nonton konser Maliq sabtu minggu depan? lo ga pulang ke Manado kan liburan ini?" tanya Hera beruntun.
"enggak sih! mana cukup waktu libur kita buat pulang kampung? anyway, jam berapa open gate-nya?" tanya Kyra dengan tangan yang masih fokus mengerjakan soal.
"jam 7 malem, Maliq baru tampil setengah jam setelah itu. ngomongin soal opening nih, lo tahu ga siapa open guest-nya? Dream coy, band indie yang terkenal itu!" ucap Kyra.
"hmm? ga pernah denger tuh gue," ucap Kyra cuek.
"serius? wah parah sih, padahal lagu mereka enak-enak tahu. lo harus dengerin sih, apalagi yang Walk Back Home. nanti gue kirim link nütify-nya lewat line deh,"
"ya ya ya, kirimin aja nanti sama e-ticket -nya. mending sekarang lo ke lapangan aja deh. dukung Gama tuh, doi lo kan tanding sama kelas sebelah," ucap Kyra.
"wah iya! hampir aja gue lupa. gue cabut deh Kyr, bye!!!" teriak Hera sembari berlari keluar kelas.
senyuman simpul muncul perlahan di muka Kyra, sebelum akhirnya kembali berkutat dengan soal di meja-nya.
beberapa menit kemudian, sebuah notifikasi meredupkan suara lagu yang sedang Kyra dengarkan. atensi Kyra pun berpaling pada handphone-nya.
sebuah link nütify baru saja Hera kirimkan padanya. lagu band indie yang Kyra ingat akan menjadi opening act konser Maliq & D'essential minggu depan.
gadis itu meng-klik link tersebut, membawanya pada aplikasi lagu online karya anak bangsa tersebut. nada indah itu mengalun di pendengaran Kyra.
(ya anggep ajalah lagu di mulmed tuh lagu versi band wkwk)
