Kyra pikir dengan menjadi anak orang kaya, semua keinginannya dapat terpenuhi. Seperti ambisinya untuk memiliki seorang Ravindra, ia rela membeli peralatan canggih mulai dari kamera hingga alat penyadap, bertingkah bak 'sasaeng' vokalis band indie b...
setelah urusan parkir beres, Kyra, Hamdan, dan Wina memasuki gedung Renald Ent. yang terletak di salah satu ruko mewah di BSD.
walaupun tidak begitu besar, ruko setinggi lima lantai tersebut terlihat nyaman. masih berada di lantai dasar saja, ketiganya sudah disuguhkan dengan daerah receptionist minimalis. jika berjalan sedikit di lorong samping receptionist, maka dapat ditemukan lift berkotak kaca dengan anak tangga mengelilinginya. lebih ke belakang sedikit, ada sebuah cafe kecil yang menyediakan mulai dari kopi, teh, hingga menu makanan sehat.
"selamat siang Kak Win!" sapa petugas receptionist saat ketiganya memasuki gedung tersebut.
"siang! eh Rey mana? gue ada janji nih sama doi," ucap Wina riang.
"bentar ya kak, gue telpon dulu. soalnya kak Win tahu sendiri kan doi lebih sering di studio-nya daripada di meja kerja," ucap petugas, kemudian terlihat sibuk menghubungi pemilik Renald Ent. tersebut.
beberapa saat kemudian, ketiganya diajak berkeliling agensi terlebih dahulu. begitu perintah Renald yang masih sibuk merampungkan project-nya di studio.
di lantai bawah tanah merupakan ruangan bagi para staff berkumpul. tersedia sofa-sofa empuk dan juga loker untuk masing-masing orang, baik staff maupun artis.
di lantai dua, terdapat dua ruang latihan yang biasa digunakan untuk boygroup dan girlgroup naungan agensi kecil tersebut.
di lantai tiga terdapat satu ruang latihan untuk band, yang sudah dipastikan dipakai oleh Dream mengingat agensi tersebut hanya memiliki satu band saja. terdapat pula satu ruangan yang biasa digunakan untuk pemotretan konsep album ataupun project-project tahunan agensi.
di lantai empat diisi dengan satu ruang rekaman band dan dua ruang rekaman biasa.
di lantai lima merupakan tempat para petinggi agensi berkumpul. terdapat dua ruang meeting yang bisa digabung menjadi satu, satu ruang CEO dengan studio mini didalamnya, dan satu ruang berisi beberapa orang penting.
masih ada lantai enam yang merupakan rooftop, diisi dengan beberapa furnitur outdoor yang nyaman dan beberapa pot tanaman, sehingga orang-orang dibawah naungan agensi tersebut tidak merasa jenuh karena bisa bersantai ria disana.
setelah berkeliling, barulah mereka masuk ke ruang CEO. tepat saat mereka masuk, muncul Renald yang keluar dari studio mininya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"hai Win, Dan! long time no see!"
"gayaan lo long time no see! kita ketemu ya lusa lalu Ren di GI, lo lagi jalan sama Jiya," cibir Hamdan.
"ih yang, kok kamu ga cerita sih?" tanya Wina pada Hamdan yang hanya dibalas dengan cengiran.
"gimana kabar Jiya? denger-denger lagi hamil ya?" tanya Wina kemudian pada Renald.
"iya puji Tuhan lah Win. udah lima bulan. lo sama Hamdan cepetan nyusul lah," goda Renald.