iv - weird

799 87 19
                                    

Kyra, Chaca, dan Yuri kini tengah berdebat dengan pikiran masing-masing. mereka masih tidak paham dengan apa yang terjadi sejam lalu.

Zura sendiri tidak jelas keberadaannya setelah insiden menghajar Ravindra di kampus tadi.

"ah pusing gue! ngapain kita jadi mikirin alasan Zura mukul kak Ravi sih?" keluh Yuri.

"ya aneh aja sih! ga ada alasannya, kok ya tiba-tiba dia mukul kak Ravi," ucap Chaca.

"gue ga ngerti juga. tapi kayaknya ada sesuatu yang kita gatau, dan itu cuma urusan mereka berdua," ucap Kyra pelan.

"eh bentar! kalau gue ga salah denger, Zura tuh ada ngomong gini, 'gue udah bilang, jangan sentuh orang-orang di sekitar gue,' terus kak Ravi bilang semacem lo peduli banget sih sama Kyra, lo suka sama sahabat lo sendiri, kayak gitu. eh sama Zura langsung dipukul aja," terang Yuri.

otak Kyra berputar tentang kemungkinan-kemungkinan yang sedang terjadi sekarang ini. tapi tak ada satupun skenario yang muncul di kepalanya.

"kalau menurut gue nih, kan Zura sama kak Ravi tuh saudaraan. kayaknya ada masalah di keluarganya dan orang-orang macem kita nih, yang notabene orang terdekat Zura, bisa jadi dalam bahaya. apalagi kalau udah ada hubungan sama kak Ravi," ucap Chaca berhipotesa.

"ah! mana mungkin! lagian gue masih hidup aja nih!" sangkal Kyra.

"iya sekarang, gatau kedepannya. apalagi lo kerja bareng kan sama doi," ucap Yuri.

"jangan lo anggep enteng. serius deh, feeling gue ga bagus. inget tuh bibir lo, dia emang nyium lo, which is kalau gue jadi lo bakal happy banget. tapi terlalu kasar Kyr, sampai lo luka. dan lo harus inget, dia ngelakuin itu tanpa ada dasar perasaan samsek ke lo," jelas Chaca.

Kyra lalu terdiam memikirkan ucapan demi ucapan yang dilontarkan sahabat-sahabatnya.

kalai dipikir-pikir benar juga, Ravindra tidak menciumnya karena pria itu memiliki rasa padanya. lalu apa alasan pria itu melakukan hal tersebut?

apakah ada maksud terselubung? atau hanya murni tidak suka dengan Kyra yang selama ini mengganggu privasinya?

"udah-udah! mending sekarang gue balik ke gedung gue, ada kelas abis ini," ucap Chaca.

"eh gue juga ada kunjungan abis ini. ya udah gue sama Chaca cabut ya Kyra sayang,"

"lo jadi ketemu bang Hamdan?" tanya Yuri kemudian.

pernyataan Yuri membuat Kyra mengecek jam tangannya dan terkejut bahwa ia sudah telat dua menit dari jam janjian.

"duh mati gue! ya udah, gue cabut juga. bye!"

Kyra lalu berjalan cepat menuju gedung fakultasnya. kebetulan ia tidak membawa mobil hari ini karena tadi Zura yang menjemputnya. mau tak mau ia harus berjalan sebelum Hamdan meneleponnya.

sampai di depan pintu ruangan Hamdan, Kyra langsung mengetuk dan pria di dalam langsung saja menyuruh ia masuk.

"hehehe, halo bang," sapa Kyra sembari menampilkan deretan giginya.

"tumbenan kami telat. sini duduk,"

"nih, gue udah rapiin draftnya. bagian lo gimana? sketsa segala macemnya udah beres? terus kamera gimana urusan sewanya?"

cukup lama keduanya berdiskusi hingga tanggal yang pas untuk pembuatan music video pun ditetapkan. tentunya tanggal tersebut disesuaikan dengan jadwal Dream.

"okay! sabtu ini kita mulai, lo pastiin lagi aja studio yang kita booking kemarin tuh ga nerima bookingan orang lain. kasihan lo yang udah susah bikinin background green screen-nya," jelas Hamdan.

perplexité | renryu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang