Ravindra menendang kerikil yang berada di dekat kakinya. pria itu tengah menunggu Kyra di parkiran fakultas gadis itu. lebih tepatnya, Ravindra kini duduk di atas kap mobil Kyra.
tangan Ravindra sibuk dengan handphone, menggulir timeline twitter miliknya. terdapat banyak foto dirinya yang diambil oleh fans. namun kelamaan pria mendengus kasar karena tidak menemukan lagi foto yang Kyra ambil.
hampir saja ia melempar ponselnya, kalau saja Kyra tak datang ke arah mobil. gadis itu sedang terlibat percakapan dengan seseorang melalui handphone.
"udah bang. gue udah kirim metafile-nya. entar lo cek dulu deh,"
"...,"
"awas aja lo ga kasih gue nilai bagus. gue ga tidur dua hari tuh ngerjainnya,"
"...,"
"ye, perhitungan banget s......,"
ucapan Kyra terpotong saat menyadari seseorang berdiri di dekat mobilnya. gadis itu mendongak dan terdiam saat menemukan Ravindra yang tengah menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa Kyra deskripsikan.
"Kyr?"
panggilan Hamdan dari seberang telepon menyadarkan Kyra.
"bang, gue tutup dulu ya. mau nyetir nih,"
"...,"
sambungan telepon pun terputus. Kyra berakhir menunduk. saat ini ia benar-benar ketakutan. tidak ada lagi Kyra yang menahan gengsi sebagai sasaeng dari pria di hadapannya.
kini ia hanyalah gadis rapuh yang hampir mendekati kehancurannya akibat perlakuan Ravindra.
"maksud lo apa ngehapus fansite???" bentak Ravindra sembari mencengkram lengan kanan Kyra.
Kyra dengan pelan menurunkan cengkraman tangan Ravindra pada lengannya.
"fansite itu gue yang bangun. hak gue untuk ngehapus atau enggak," ucap Kyra pelan, masih dengan posisi menundukkan kepala.
"wah, hebat bener lo! udah berani ngelawan gue? perlu gue ingetin ga siapa yang mulai permainan ini?"
"gue! dan gue nyesel. gue nyesel pernah terkagum-kagum sama lo. gue nyesel ngebiarin hati gue jatuh ke orang yang ga pernah peduli sama perasaan orang lain. dan gue nyesel karena pernah kasihan sama lo. hidup lo emang menyedihkan, sayangnya lo bukan membuatnya menjadi lebih baik, justru lo sendiri yang membuat hidup lo macem neraka,"
gadis itu dengan berani menatap tajam ke arah Ravindra, walau air mata kini telah membanjiri muka Kyra.
"udah gue bilang gue ga perlu dikasihani Kyra Maheswari! lo budek???" bentak Ravindra sembari mencengkram kedua bahu Kyra.
Kyra kembali menunduk, menahan rasa sakit yang muncul pada kedua bahunya.
"lepasin. sakit," rintih Kyra sangat pelan, namun Ravindra masih bisa mendengar dengan baik.
reflek, Ravindra melepas cengkaramannya. setelah itu, hanya rasa sakit di pipi yang pria itu rasakan. Kyra langsung saja menampar pria itu.
"lo emang ga punya perasaan. urusan gue kasihan sama lo apa enggak, perasaan ini gue yang rasa. tapi emang lo ga layak buat dikasihani. manusia brengsek kayak lo cocoknya mati aja!"
setelah menyelesaikan ucapannya, Kyra langsung saja mendorong tubuh Ravindra agar menjauh dari mobilnya.
gadis itu lalu masuk dan menancapkan mobilnya dengan cepat keluar parkiran kampus.
meninggalkan Ravindra yang masih terdiam setelah mendengar ucapan Kyra. hatinya tiba-tiba sakit mendengar kata demi kata yang keluar dari bibir gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/206530413-288-k311430.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
perplexité | renryu ✔
General FictionKyra pikir dengan menjadi anak orang kaya, semua keinginannya dapat terpenuhi. Seperti ambisinya untuk memiliki seorang Ravindra, ia rela membeli peralatan canggih mulai dari kamera hingga alat penyadap, bertingkah bak 'sasaeng' vokalis band indie b...