Part 17 - Permainan Cepu

1K 64 77
                                    

-
-
-
-
-
💑

HAPPY READING


-
-
-
-
-

[ Lanjutan... ]
24 November 2019

"Halo"

"Halo"

"Kak Made?"

"Iya, Najwa!"

"Hehe... Kak Made lagi apa?"

"Baru kelar ibadah, kenapa?"

"Gapapa, kak. Aku kangen aja sama Kak Made"

"Kangen? Tumben... Kamu punya info apa sih?"

"Wah. Langsung ditagih nih" Najwa tertawa kecil, Devi begitu mudah menebak maksud teleponnya. Namun, tenang. Najwa tau bagaimana caranya bermain. "Alias aku mau ngobrol doang sama kak Made. Emang gak boleh ya, kak?"

"Boleh kok, boleh. Ngobrolin apa?"

"Kakak dah makan belum?"

"Makan siang? Belum"

"Uww, sama dong. Aku juga belum, kak. Bunda masih masak, lama banget kelarnya. Soalnya bikin banyak sekalian buat arisan nanti sore"

"Wah, bakal rame dong... Kok kamu gak ngebantuin Bunda, Wa?" sindir Devi halus. Sudah tau sang Bunda sedang sibuk, kenapa adik Jinan justru kurang kerjaan dengan tiba-tiba meneleponnya.

"Hmm, itu... Udah ada yang ngebantuin, kak. Trus ya, aku istirahat aja deh. Abisnya capek" Devi ber-ohh ria menanggapinya, "Eia... Kak Made, boleh tanya gak?"

"Apa?"

"Aku denger-denger, kakak udah mau buka hati buat yang lain ya? Bener gak, kak?"

Beberapa detik Devi diam, "Kak Jinan cerita ya sama kamu?" tanyanya kemudian.

"Iya... Tapi gak detail sih, sedikit doang. Dia mah gitu orangnya paling males curhat"

"Iya gimana, ya... Kak Jinan udah berkali-kali diajakin balikan. Eh, gamau. Yaudah, aku nyerah. Sekarang sih kita sahabatan dulu aja. Toh, kalo emang jodoh suatu saat pasti balikan lagi"

"Bener sih, kak. Kajin makin dipaksa makin kabur. Sok jual mahal emang tuh kelinci item" cibir Najwa, "Btw, Kak Made. Emangnya kakak lagi pendekatan sama siapa sih? Aku boleh tau gak?"

"Temen dari masa kecil aku... Kak Jinan kenal yang mana orangnya. Mereka pernah ketemu waktu kak Jinan main kesini. Kapannya aku lupa, udah lama"

"Ng... Kak Devi udah jadian? Orang itu tinggalnya di Bali, kak? Asli sana atau pendatang? Tuhan nya sama kayak kak Made?" cecar Najwa berturut-turut, ia ingin memastikan apakah Devi akan mengulangi kembali permasalahan yang telah terjadi sebelumnya.

"Aku masih sendiri. Tapi, Ya... Kami ibadah bareng"

"Ahh, pantes. Kajin juga mulai ikutan buka hatinya"

"..."

"Kak Made?"

"Jinan, buka hati?"

"Iya... Kok kaget sih, kak?"

"Kamu seriusan?"

"Serius dong"

CAPTAIN JEE NAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang