Part 27 - Princess Envy

1.2K 61 91
                                    

-
-
-
-
-
💑

HAPPY READING


-
-
-
-
-

[ Lanjutan... ]
01 Desember 2019

"Kamu tunggu disini ya, Ji"

"Jangan lama, Hap"

"Iya, bentar"

Jinan bersandar depan pintu backstage khusus team J, menunggu Cindy mengambilkan makanan yang dia belikan untuknya. Cindy bilang, Jinan tak perlu ikut ia masuk sebab ada Eve disana. Eve, si badgirl bermulut ember yang pasti akan mengadukan kepada Cici-nya ketika melihat Cindy berduaan dengan Jinan.

Bukan masalah. Terpenting bagi Jinan, ia bakal dapat makanan enak secara gratis. Itu saja, cukup.

Tidak ada maksud lain. Apalagi, mengganggu kisah cinta Cindy dan Ariel. Namun, Jinan yang mengenal Eve sangat baik tentu paham jika mantan 'nakboss' CiNan itu setipe Najwa. Eve maupun Najwa, mereka sama-sama tukang adu domba. Membuat keributan merupakan kegemaran dua bocah tersebut.

Daripada Jinan memberi umpan kecemburuan, paling benar memang ia tunggu Cindy diluar yakan.

Lima menit terlewati, Cindy belum muncul lagi. Jinan mulai gelisah, bosan setelah berdiam sendirian tanpa aktivitas. Bermain ponsel? Tidak bisa. Ponselnya tadi ia tinggalkan didalam tas sebelum naik keatas stage, kegiatan Valkyrie48. Sudahlah, biar nanti Cindy yang menyusul dirinya ke ruangan member team T.

Baru memegang handle pintu, nama Jinan diserukan oleh suara seseorang yang ia kenali, yaitu Cindy.

"Jinan? Tungguin aku"

"Buruan lu nya, Hap"

Cindy bahkan sampai berlari kecil, "Kok kamu duluan? Kebiasaan. Gak sabaran banget sih" sebalnya.

"Lu kelamaan, gue bete"

"Yaudah, iya. Maaf, Ji"

"Mana yang buat gue?"

"Nih, banyak" Cindy menunjukkan kantung besar yang berlogo sepasang karakter anak-anak dengan gambar manga khas Jepang, "Kita makan bareng didalem aja ya?" ajakannya diangguki Jinan.

"Wuih, asyik cuy... Kak Cindy bawain HokBen" Cindy langsung tertilang. Pelakunya pun mudah ditebak.

"Bukan buat lu" samber Jinan ngegas.

"Yeeeh... Gue kagak ngomong ama lu"

"Ambil sini, Me" titah Cindy pada Melati.

"Siap meluncur, kak" Melati bersemangat.

"Ish, apaan deh? Itukan lu beliin buat gue. Kok malah kasih orang seenaknya. Gak boleh, Hap" larang Jinan.

"Yampun, Ji. Ini ada dua buat kamu, aku satu. Kita bagi Meme satu" Cindy menjelaskan. Dan ia sengaja melebihkan pesanannya karena tau betul mata Melati sangat tajam, terutama urusan perut. Hasilnya, Cindy benar. Melati pasti berani meminta apa yang ia bawa.

"Auk, aah. Terserah lu, Hap" Jinan tetap tidak terima porsinya berkurang, "Gue ngambil hape dulu" ia jalan duluan menuju station-nya.

"Me, ramean ya" Cindy memberikan satu kotak teratas untuk Melati, "Tolong, ya! Gue ama Jinan mau makan. Lu awasin, ya. Jangan sampe ada yang gangguin kita" sebuah sogokan cerdik darinya.

"Masih ae lu, kak Cindy"

"Bdmt... Gausah bacod"

"Iye dah. Pepet terooos"

CAPTAIN JEE NAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang