Part 19 - Tergoda Bidadari

1.6K 76 183
                                    

-
-
-
-
-
💑

HAPPY READING


-
-
-
-
-

28 November 2019

"Hah. Emang Cindy bisa nge-game?"

"Ya bisalah. Buktinya dia ikut audisi"

"Nan... Kamu liat dong hasilnya!" gadis dihadapan Jinan menunjukkan layar ponsel yang menampilkan hasil peringkat dari audisi Valkyrie48 pada hari Rabu kemarin, "Dia emang masuk sepuluh besar. Harusnya sih bagus ya... Dengan catatan, seandainya member yang daftar audisi itu banyak. Lha, inikan ngga. Cuma segitu doang yang pada ikutan. Sepuluh dari sepuluh! Jelas dong, Nan. Gak imbalah dia peringkat terendah"

"Hehe" Jinan tercengir polos, "Moto kita itukan yang penting skin, kalo skill mah bisa diasah... Makanya, kasih suara kak Anin buat Cinhap, ya?" usulnya.

"No way. Masih ada yang lebih layak"

"V48 butuh wajah baru loh, kak"

"Emang, iya. Tapi bukan dia"

"Dia sahabat gue, kak" Jinan memasang muka melas, "Kita udah beda team, jarang bisa ketemuan. Masa lu tega sih, kak. Ngeliat gue makin jauh sama Cinhap"

"Bodoamat, Nan. Males banget aku masukin mantan kamu... Itu sama aja kayak aku ngasih kesempatan buat kamu CLBK" cibir Anin tak suka, "Dan gausah jual kata SAHABAT deh. Aku tau, kamu mau modus doang kan. Cari celah biar kalian deket lagi, terus kamu balikan sama dia. Ish, aku gamaulah" tolaknya.

"Ngga, kak. Lagian mana ada modus deh... Gue sama Cinhap pure sahabatan. Kita berdua kagak bakalan balik lagi" Jinan meyakinkan, "Lu bantu gue ya, kak Anin?" mohonnya.

"Heh. Kamu aja nolak jadi selingkuhan aku, ngapain aku harus bantuin kamu?"

"Ya, siapa sih yang mau jadi selingkuhan? Gak akan ada yang sudi kali, kak"

Setelahnya, Anin dan Jinan saling diam bersikukuh dengan pendirian masing-masing. Anin tidak ingin memberikan hak suaranya untuk Cinhap, sedangkan Jinan tetap menolak menjadi selingkuhan Anin. Kini, keduanya menyibukkan diri dengan bermain ponsel. Sampai seorang pelayan datang untuk mengantarkan hidangan penutup mereka.

Jinan melirik Anin yang duduk sebrangan dengannya. Ia bangun, lalu pindah duduk ke kursi disamping Anin. Mencoba membujuk Anin kembali, "Kak Anin?" Jinan menjawil dagu Anin supaya menatapnya.

"Kita jalan bareng yuk, kak. Berdua aja"

"Sekarang juga lagi jalan bareng, Nan"

"Bedalah, kak... Inimah kita makan siang bareng. Abis makan langsung pulang, yakan? Kagak pergi-pergian lagi. Nah, kalo nanti kita bisa jalan kemana dulu kek gitu. Bebas pokoknya. Oke?" Jinan merayu sebisanya.

Anin tak langsung mengasih jawaban, ia justru lanjut menikmati ice creamnya. Namun, disaat yang sama Anin memikirkan pula penawaran dari Jinan barusan. Teramat sayang kalau diabaikan, "Kapan?" tanyanya.

"Terserah lu, kapan aja gue oke" sanggup Jinan, "Tapi pastiin ya, kak. Lu kasih suara buat Cinhap"

"Cck... Nyebelin banget" decak Anin, "Emang segitu pentingnya ya Cindy masuk valkyrie?"

"Banget" angguk Jinan.

"Kita sehari penuh ya?"

"Satu hari gue buat lu"

"Hmm... Okay! Demi kamu ya, aku mau kasih suara ke Cindy. Kalo nggak mah, ogah akutu" meski rada berat, pada akhirnya Anin menyetujui. Berikutnya, tanpa diminta Anin menyuapkan sesendok ice cream pada Jinan. Dan tentu saja Jinan menerima suapannya.

CAPTAIN JEE NAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang