25

822 102 7
                                    

Makan siang ku bersama Siwon kali ini terasa sangat canggung, aku bahkan tak berhenti memikirkan insiden kecelakaan yang menimpa Taeyeon. Aku khawatir jika beberapa media Korea mengambil gambarku bersama Siwon siang ini, aku bahkan tidak mau mereka melihat jika aku tidak peduli dengan insiden kecelakaan yang menimpa Taeyeon.

" Fany-ah. "

" Ne ? "

" Apakah kau keberatan jika aku mengajakmu makan malam bersama keluargaku ? "

" Uh ? Makan malam ? "

" Ne. "

" Apakah orangtua mu akan pergi ? "

" Ani, aku hanya ingin memperkenalkanmu dengan mereka. "

" Wae ? "

" Mereka sering melihat kemunculan kita bersama di beberapa stasiun televisi dan mereka ingin bertemu denganmu. "

" Ah, arraseo. "

Aku benar-benar tidak tahu harus menjawab apa, disisi lain, aku seolah kehilangan selera untuk bertemu dengan orang banyak namun disisi lain Siwon adalah namja yang sudah cukup baik untuk ku selama ini.

" Bagaimana, Fany ? "

" Baiklah, aku akan pergi denganmu. "

" Gomawo, Fany-ah. "

Choi Family's House

Aku melihat rumah yang cukup besar bahkan hampir sebanding dengan rumah keluarga Taeyeon. Aku teringat saat Taeyeon mengajakku ke rumahnya dan memperkenalkan ku pada orangtuanya. Aku masih mengingat jelas saat dia tidak tahu bagaimana memberitahu Mr Kim tentang rencananya untuk menikah dengan ku.

Saat aku melangkahkan kaki ke dalam rumah yang megah itu, tiba-tiba sepasang mata sudah menatap ku dari ruang keluarga dan aku pun terkejut saat melihat namja itu.

Tiffany ?

********

Suasana malam itu semakin hening setelah Irene mengatakan jika Ia menyimpan semuanya dalam hatinya. Bahkan keduanya tak berhenti saling menatap sejak sedari tadi. Perlahan, Irene meraih tangan Taeyeon dan Ia membiarkan tangan namja itu menyentuh wajahnya. Taeyeon terkejut dengan yang dilakukan Irene dan Ia hanya bisa menatap yeoja yang saat ini Ia ketahui sebagai tunangannya itu.

" Apakah kau benar-benar tidak mengingatku ? ", Irene menatap Taeyeon sangat dalam dan Ia berharap jika Taeyeon kembali mengingatnya.

Tidak ada jawaban dari Taeyeon yang sedari tadi hanya memandang Irene dengan jari-jari tangan yang gemetar.

" Apakah kau benar-benar tidak mengingat kenangan kita ? "

" Irene. "

" Apakah kau benar-benar yakin jika aku adalah Irene yang kau sebut ? "

" A-aku. "

Tanpa menunggu apapun, Irene langsung mencium Taeyeon tepat di bibirnya dan Ia menangis. Taeyeon yang terlihat kaget hanya bisa terdiam karena Irene masih tak melepaskan ciumannya itu. Bahkan kini, Ia ikut memejamkan mata seperti yang dilakukan Irene dan memberanikan diri untuk memeluk yeoja itu.

Seolah larut dan terbawa dengan suasana, Irene menarik kerah baju Taeyeon dan membuat namja itu berada tepat di atasnya. Bibir mereka masih bertemu bahkan Taeyeon mulai mengimbangi ciuman yang diberikan Irene.

" Aku membawakan sesuatu untukmu. "

" Gomawo. "

" Ne. "

ME vs MY EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang