Sudah satu bulan aku berada di rumah, bahkan aku tidak melakukan banyak hal, hanya berbaring, menyaksikan layar televisi, menghabiskan makanan. Sepertinya hari ini aku merasa bosan, aku ingin keluar rumah untuk berolahraga pagi.
drrt ... drrt ...
" Yeoboseyo. "
" Ne, Irene. "
" Oppa, apa kau sudah sarapan ? "
" Ne. "
" Baiklah, aku akan segera berangkat ke Jepang. "
" Ne, Irene. Berhati-hatilah. Jaga dirimu. "
" Ne, oppa. Kau juga. "
" Ne. "
" Ne, annyeong. "
Aku meninggalkan ponsel ku di rumah dan berjalan-jalan di sekitar danau dekat perumahan. Aku melihat begitu banyak orang yang menghabiskan akhir pekan bersama, aku tersenyum ketika melihat hal-hal menyenangkan di sekitarku.
guk ... guk .. guk ...
Betapa terkejutnya aku saat melihat seekor anjing berlalu di sampingku dan saat aku melihat ke belakang, seorang yeoja nampak sedang mengejar anjing itu, refleks aku juga mengejar anjing itu.
" YA! PRINCE ! "
Aku berhasil mendapatkan anjing itu tepat di dalam pelukan ku dan kini aku berbaring di rerumputan yang hijau.
" Hah, kau membuat ku kelelahan. ", aku mengangkat anjing itu ke udara. "Kajja, kau harus kembali pada pemilikmu. "
Saat aku beranjak membawa anjing ini sambil merapikan rambut ku, seorang yeoja sedang berdiri dan terdiam menatapku.
" Anjing ini milikmu ? "
Yeoja itu hanya menganggukan kepalanya. Aku membungkukan tubuhku dan memasangkan kalung milik anjing itu di tali yang ada di genggaman yeoja itu.
" Sudah beres. ", aku masih mendapati yeoja itu terdiam memandangku.
guk .. guk ..
" Eoh, Tae. Gomawo kau sudah menangkap prince. "
" Nugu ? "
" Prince, anjing kita. "
" Kita ? "
" Uh, aniyo, maksudku anjing ku. "
" Ah, aku ingat, kau yeoja yang menyelamatkan ku kan ? Kalau begitu kau berhutang padaku untuk menceritakan semuanya. ", aku menggenggam tangan yeoja itu dan membawanya pergi bersama.
Aku mengajaknya duduk di kursi taman dekat danau dan kini di kepala ku sudah banyak hal yang ingin ku tanyakan padanya. Namun, entah mengapa, aku merasa fokus ku terganggu dengan kecantikan wajahnya.
" Wae ? "
" . . . . . "
" Mengapa kita bisa berpisah ? "
" . . . . . ", dia membuang pandangannya dan bersandar di kursi taman.
" Wae ? mengapa kau diam ? "
" Tae, sudahlah aku tidak mau membahasnya. "
" Apa aku sudah melakukan hal menyakiti hati mu ? "
" . . . . ", sekarang dia tertunduk.
" Apakah yang aku lakukan sangat menyakiti hati mu sampai kau tidak mau berbicara ? "
" Kau tidak menyakiti ku sama sekali. "
KAMU SEDANG MEMBACA
ME vs MY EX
FanfictionBerpisah dalam keadaan tidak baik membuat Taeyeon dan Tiffany memiliki jarak yang cukup renggang. Bahkan kini keduanya memiliki gengsi jika tidak terlihat bahwa mereka bisa bahagia tanpa satu sama lain. Hingga suatu ketika keduanya dipertemukan kem...