13

910 110 11
                                    

Irene baru saja sampai di rumah orangtuanya, Ia harus segera memberitahu kabar bahagia itu, sebelum keluarga Taeyeon datang.

" Eomma. "

🎵 IU - Through the night 🎵

Langkah kaki yang bersemangat itu tiba-tiba terhenti dan matanya tertuju pada sejumlah orang yang sedang berada di ruang tamu. Ia melangkahkan kakinya perlahan masuk ke rumah tanpa mengucapkan satu katapun.

" Joohyun, kau datang di waktu yang tepat sekali. "

" . . . . "

" Keluarga Seulgi baru saja tiba. "

" Ada apa ini eomma ? "

" Duduklah. ", Irene melihat ke arah Seulgi yang hanya bisa tertunduk.

" Irene, sudah lama sekali kita tidak bertemu. "

" Ne, Mr Kang. "

" Kau tidak perlu cemas, kami hanya datang untuk berkunjung. "

Meskipun sudah mendengar pernyataan itu, Irene tetap merasakan ada yang aneh saat itu di rumahnya.

" Bagaimana pekerjaanmu ? "

" Uhm, baik-baik saja, Mr Kang. ", Irene memberikan senyum yang sedikit terpaksa hari itu.

" Sepertinya kau sudah menjadi pramugari yang sukses. "

" Irene, sepertinya kau harus berganti pakaian dan jangan lupa untuk kembali bergabung bersama keluarga Mr Kang. "

" Ne, appa. "

Irene beranjak dari ruang tamu dan menaiki tangga rumah dengan cepat. Di dalam kamar, Irene hanya bisa menatap cermin di lemari pakaiannya, perlahan Ia mengangkat tangannya dan menatap cincin yang sudah melingkari jari manisnya.

" Joohyun, dia adalah namja yang baik, kalian sudah saling mengenal sejak sekolah. Apakah kau tidak ada niat untuk menjalin hubungan dengannya ? "

" Eomma. "

" Eomma tahu kau tidak suka jika kita membicarakan hal ini, tapi kau harus ingat usiamu, kau sudah tak lagi muda, sudah seharusnya kau berkeluarga. "

" Arraseo, eomma. "

" Apa kau sedang dekat dengan namja lain hingga kau tidak bisa bersama Seulgi ? "

Ia mengusap cincin pemberian dari Taeyeon sambil menatap cermin, rasa takut pun mulai menghantui Irene. Ia khawatir jika orangtuanya memaksakan hubungannya dengan Seulgi dan belum bisa menerima Taeyeon.

A few minutes later . . .

Perlahan Irene menuruni tangga rumahnya dan seketika langkahnya terhenti saat mendengar eommanya berbicara.

" Besar harapanku jika suatu saat nanti bisa melihat Irene dan Seulgi bersama. "

" Ne, aku pun demikian. Tapi, sepertinya di jaman sekarang, kita tidak bisa berbuat banyak, semua ditentukan oleh mereka. Jika kita paksakan, aku khawatir tidak baik untuk ke depannya. "

" Arraseo. Bagaimana denganmu, Seulgi ? "

" Aku harus membicarakan hal ini dengan Irene, ahjumma. Bagaimanapun juga, Irene memiliki kehidupan pribadi yang menjadi pertimbangannya untuk menikah nanti. "

MENIKAH ?!

" Baiklah, sepertinya aku harus kembali ke perkebunan, karena beberapa minggu ini sedang musim panen. Sampaikan salam ku pada Irene, mungkin dia tertidur karena lelah. "

ME vs MY EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang