30

440 29 49
                                    


Sudah seminggu berlalu Jinwoo hanya melakukan kegiatan rutinnya menjadi pendengar lagu buatan Jaewon dan sedikit membantu Jaewon entah itu menambahkan lirik atau ikut mengkompos lagu diruang kerja milik teman Jaewon tersebut, setelahnya ia pergi ke tempat Gym bersama Jaewon.

Sedangkan Jennie kini fokus mengambil kelas vokal tambahan karena kurang dari 5 hari lagi ia akan resmi debut, Jennie pun mati-matian menghapal gerakan tari dari sore hingga hampir tengah malam.

Malam itu pukul 11.45 Jennie keluar dari gedung agensi YG Entertainment. Disana sudah terdapat mobil yang ia yakini milik Jinwoo. Tak banyak berpikir lagi, Jennie berlari kecil menuju mobil berwarna putih tersebut.

"Ahjumma!!" Panggil Jennie riang lalu tersenyum lebar saat kaca jendela mobil itu terbuka mendapati Jinwoo yang juga tengah tersenyum juga disana.

Buru-buru Jennie masuk dan Jinwoo pun segera menyalakan mesin mobilnya lalu meninggalkan area tempat itu.

Di perjalanan gadis itu fokus pada ponselnya, ia melihat komentar positif di Insta milik Yang Hyunsuk yang telah mengunggah poster debut solo miliknya.

Jennie tersenyum dan merasa bersyukur, meski ada pula komentar negatif disana. Jinwoo menoleh mendapati gadis berhoodie abu tersebut sedang mengembungkan pipinya saat membaca komentar-komentar disana.

"Kenapa?? Aku lihat komentar disana bagus-bagus" ucap Jinwoo memecah kesunyian.

Lantas Jennie langsung menoleh dan mematikan layar ponselnya.

"K-kau melihatnya juga??"

Jinwoo mengangguk pelan.

"Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja" ucap Jinwoo dengan senyum menenangkannya.

Jennie tak henti-hentinya menatap wajah pria itu, meski dari arah samping pria itu masihlah terlihat tampan bagi indera penglihatannya.

Gadis itu merasa bahwa ia malah semakin dan semakin jatuh hati pada pria itu. Jennie pun menyenderkan kepalanya pada bahu kanan Jinwoo.

"Kau ingat pertanyaanmu dulu?? Jika kau normal, kau berniat memilikiku??"

"Hmm"

"Apakah kau serius akan perkataanmu itu??" Tanya Jennie yang masih pada posisi manjanya.

"Tentu saja, kau meragukanku??"

"Aniyaa, aku hanya sedikit takut sekarang"

"Kau takut??" Ulang Jinwoo.

"Nee, aku takut kau meninggalkanku, dan aku takut kau bohong padaku" cicit gadis itu.

Jinwoo hanya tersenyum dan mencubit pucuk hidung Jennie pelan dengan sebelah tangannya yang tak memegang stir.

"Sepertinya kau sudah sangat menyukaiku, seorang Seme sialan itu kini jatuh cinta pada Uke bodohnya"

Jennie yang mendengar itu sedikit malu akan tetapi ada benarnya juga, dulu ia selalu memanggil pria itu Uke bodoh, tuli, sialan dan sebagainya. Sebuah panggilan yang sangat mesra.

"Bagaimana bisa aku semakin menyukaimu?? Padahal kau ini menyebalkan" Ucap Jennie pada Jinwoo.

"Lalu bagaimana aku juga bisa menyukaimu?? bahkan aku malah semakin menyukaimu meskipun kau sangat-sangat menyebalkan di setiap harinya" Balas Jinwoo tak mau kalah dengan pernyataan yang hampir sama.

Jennie malu, ia malah memukul pelan lengan Jinwoo secara bertubi-tubi, Jinwoo pun mengaduh kesakitan.

"Yakk!!! Aku sedang menyetir, kau ini mau mati, huh?? Berhenti memukulku dasar seme bodoh!!" Omel Jinwoo.

ROAD TO STRAIGHT (Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang