33

368 35 57
                                    


Kwon Jennie, gadis itu berada di rooftop gedung YG Entertainment. Mata sembab itu menatap indahnya kota malam dari atas sana, Jennie masih menangis ditemani oleh angin malam yang menusuk di kulitnya.

Bunyi ponsel terus berdering di genggaman tangannya, gadis itu melihat siapa gerangan yang menelfonnya itu, setelah tahu siapa, ia pun mengabaikannya, karena terus mengganggunya ia pun berinisiatif menonaktifkan ponselnya.

"Hufttt~~~"

Gadis itu memfokuskan diri kembali untuk melihat pemandangan yang disuguhkan di depan matanya itu.

Ia pun tenggelam, gadis itu mengingat-ingat pertama kalinya ia bertemu pria Kim tersebut, kesan pertama yang ia dapat adalah tampan dan terkesan dingin.

Siapa pun akan setuju jika Jinwoo adalah pria yang tampan, namun sayang kata tampan itu tak membuat Jennie luluh karena pada saat itu semuanya dibutakan oleh egonya dan menutup hati dengan rapat-rapat untuk seseorang yang tidak seharusnya disana.

Hingga proses pengenalan diri atau pendekatan diri, mereka tidak benar-benar melakukan itu dan sibuk dengan Kekasih mereka masing-masing, hingga menjelang pernikahan, mereka hanya menuruti apa kata orang tua mereka, menolak pun percuma, Jinwoo berulang kali menolak dan mengancam akan bunuh diri namun malah sebaliknya, justru pria itu yang diancam jika tak mau menikah, maka kekasih pria itu menjadi taruhannya.

Setelah mereka menikah, barulah Jennie tahu bahwa Jinwoo sangatlah menyebalkan, menurutnya Jinwoo adalah tipe uke yang temperamen, rewel, suka marah-marah dan tak hangat sama sekali. Namun seiring berjalannya waktu Jennie tahu sisi lain pria itu.

Gadis itu melihat bahwa Jinwoo sebenarnya adalah pria yang baik, sebuah fakta yang ia tahu dari Yang Hyunsuk bahwa pria itu begitu menghormati kaum wanita.

Ia mengingat wajah khawatir dari pria itu untuknya, mengingat setiap mereka berdebat tak jelas, mengingat semua momen-momen saat mereka bersama, dan mengingat kata cinta dari mulut pria itu.

"Aku merindukanmu, aku tidak tahan harus melakukan perpisahan bodoh ini, hiks... Aku membutuhkanmu sekarang, aku sendirian" gumam Jennie sambil menangis.

*Cekrik!!

Tiba-tiba seseorang mengagetkan Jennie yang kini berada disebelahnya berdiri.

"Hahh, aku tidak paham dengan jalan pikiran orang itu" ucap orang itu yang berhasil membuat Jennie terkejut.

"Astaga!! O-Oppa!! Kau... darimana kau tahu.."

Pria itu tertawa dan mengeluarkan note kecil lalu ia tunjukan pada gadis itu.

"Aku mencari sebuah inspirasi disini tapi ternyata ada kau" ucap pria itu, Kang Seungyoon sambil mengotak-atik kameranya.

Jennie hanya ber'oh'ria dan memandang ke arah depan kembali.

"Ku lihat tadi managermu kalang kabut mencarimu, kau tidak merasa kasihan padanya??" Tanya Seungyoon.

Bukannya menjawab, Jennie malah mengembungkan kedua pipinya, lalu menatap pria itu.

"Masa bodoh dengannya, manager gila itu biar tahu rasa" ucap Jennie kesal.

"Hm?? Waeyo??"

"Dia selalu membentakku dan berbicara kasar padaku, kepalaku seakan mau meledak, aku menjadi stress karenanya"

"Kenapa bisa begitu??"

"Hahh paling tidak besok dia bisa mengundurkan diri" ucap gadis itu lalu pergi sambil melambaikan tangannya tanda perpisahan sepihak.

Seungyoon terkikik dan membalas lambaian dari Jennie.

"Dasar gadis gila, sudah berapa kali dia ganti manager" gumam Seungyoon setelah Jennie benar-benar mengilang dari sana.

ROAD TO STRAIGHT (Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang