ROAD TO STRAIGHT (Complete) ✔️

Special Chapter : 02. Sweetheart🖤 (Mino x Jisoo)

Kim Jisoo, seorang gadis cantik yang kini tak kesepian lagi. Semenjak Jinwoo dan Jennie pergi ia selalu mampir ke kafe yang dikelola oleh Mino jika ada waktu senggang untuk melepas rasa sepinya.

Gadis itu selalu disana kadang ikut membantu ibu Mino jika Danah adik perempuan Mino sedang tak ada.

Karena tindakan Jisoo, banyak media yang memberitakan Jisoo dan Mino ada hubungan spesial namun pihak agensi langsung membantah rumor tersebut dengan dalih mereka hanya menjalin sahabat dekat.

Malam itu Jisoo berdiam diri di dalam apartemen miliknya, melihat berita dirinya dan Mino membuatnya ragu untuk mencoba lebih dekat dengan pria ber-marga Song tersebut.

Gadis itu nampak murung ia harusnya sadar jika mereka berdua adalah seorang publik figur, apa yang mereka lakukan pasti menjadi sorotan, ia tidak mau merusak image Mino karena dirinya.

Tiba-tiba bel apartemennya berbunyi, Jisoo langsung beranjak dari bed nya dan berjalan menuju ke pintu utama, saat ia lihat monitor di sebelah pintu, ia mengurungkan niatnya untuk segera membuka pintu.

"Mino oppa" ucapnya lirih.

Nampak wajah kekhawatiran dari Mino di monitor. Berulang kali Mino memencet bel dan bersikukuh jika Jisoo ada didalam dan menyuruhnya untuk segera membuka pintu.

"Jisoo!! Kim Jisoo!! Buka pintunya!! Apa kau baik-baik saja??" Teriak Mino dari luar pintu.

Sedangkan Jisoo hanya berdiri diam di sana sambil menatap monitor yang memperlihatkan wajah Mino disana.

Wajahnya nampak sedih, hati nya bergemuruh ia ingin membukakan pintu untuk Mino tapi ia harus menahannya.

"JISOO!!! YAKK!! BUKA PINTUNYA!!!"

Kini Mino menggedor pintu apartemen Jisoo keras.

Akhirnya gadis itu membuka pintu dan mencoba memarahi Mino dengan tegas, namun hal lain yang tak ia duga, pria itu langsung menarik tangannya dan memeluk tubuhnya erat, seakan takut kehilangan dirinya.

"Aku pikir kau kenapa-kenapa, aku sungguh mengkhawatirkanmu, aku takut jika kau menyimpan masalahmu sendirian dan memilih untuk menyendiri dan menghindariku" racau Mino yang masih memeluk tubuh Jisoo.

Gadis itu menangis, ia takut jika rasa kesepian itu menghinggapi dirinya kembali, ke dua orang tuanya bahkan tak peduli, saat ini yang ia miliki adalah Mino, hanya Mino.

Jisoo membalas pelukan erat dari Mino, gadis itu meremas punggung jaket yang digunakan pria itu.

"Tolong jangan tinggalkan aku" mohon Jisoo.

"Aku tak akan meninggalkanmu, tak akan pernah, itulah janjiku" balas Mino.

Setelah puas dengan pelukan yang mereka salurkan, perlahan mereka melepaskan pelukannya dan saling menatap keindahan pahatan di masing-masing lawan.

Jisoo menitikan air matanya, "Gomawo, Mino oppa.. kau membuatku tak kesepian lagi"

Pria itu membalas dengan senyum teduhnya lalu mengusap kepala Jisoo dengan lembut melalui tangan kanannya.

---

Lambat laun waktu terus bergulir, kedekatan antara Jisoo dan Mino sudah semakin merekat, setiap hari mereka bertemu dan saling menyapa.

Tak peduli dengan persepsi orang lain hingga mendapat sebuah teguran keras dari perusahaan, namun itu tak menggoyahkan keduannya, Mino terus menunjukan dirinya mensupport sahabatnya itu.

Setiap hari, setiap hari...

Mereka terbiasa...