29

380 33 20
                                    


Kim Seungri, pria itu duduk dengan gusar. Berulang kali pria itu membuang nafas beratnya dan mengusap rambutnya ke belakang. Ia stress dengan masalah yang menimpa Jinwoo, terlebih itu akan berimbas pada perusahaannya.

Beberapa jam yang lalu ia sempat mengadakan rapat tertutup bersama para tetua dan ayahnya sendiri yang pemilik sah perusahaan itu. Seungri hanya bisa pasrah dan akan menjalankan perintah ayahnya.

"Sial, kenapa disaat Jinwoo mulai bahagia selalu saja ada yang ingin menjatuhkannya, harusnya aku tak melaporkan Mino ke polisi sehingga kasus itu tidak muncul lagi, tapi naluri seorang ayah tak terima jika anaknya menjadi korban seperti itu, huft" sesal Seungri.

Tiba-tiba ia teringat sesuatu, 3 hari masa rawat Jinwoo kemarin lalu, Jinwoo membuat permohonan padanya.

"Tolong hentikan hubunganmu dengan daddy Jiyong, jika... hubungan itu masih berlanjut, akan banyak orang yang terluka, kau tak lihat eomma?? Kau tak merasa bersalah padanya?? Bahkan kepadaku??"

Seungri hanya bisa memainkan bolpoinnya, memang ia telah mengecewakan banyak orang, hubungan yang tak seharusnya diketahui oleh Jinwoo, malah Jinwoo mengetahuinya sendiri dengan kedua matanya sendiri.

Pria itu menilik ponselnya lalu ia beranjak pergi dari ruangannya berniat menemui seseorang.

---

Sementara itu, Jinwoo dan Jaewon dikejutkan oleh fakta mengenai kasus itu. Ternyata Mino sengaja membawa Jinwoo dan Jaewon kesana, karena ia tahu tempat kejadian itu, ia berharap rahasia itu dapat diketahui oleh Jinwoo.

Kini mereka bercengkrama bersama dengan si pemilik kedai, Kim Sungjoo yang tak lain adalah teman akrab Jinwoo dulu.

"Kau... Kim Sungjoo??" Tanya Jinwoo memastikan, pria yang bernama Kim Sungjoo mengangguk pelan.

"Maaf aku agak sedikit lupa"

Pria itu malah tertawa keras, "Tak masalah Jinu-yaa, kau kan memang pelupa apalagi sudah beberapa tahun ini kita tak saling jumpa karena kita sama-sama sibuk" balas Sungjoo ramah.

Jaewon berdecak bosan, matanya menatap tak suka pada Sungjoo yang duduk disebelahnya itu.

"Sudah basa-basi nya, ahjussi cepat ceritakan yang sebenernya, kau kan kunci kasus ini, ayolah aku tidak mau kau mendadak mati dibunuh oleh orang yang tidak dikenal" celetuk Jaewon yang membuat Sungjoo kesal.

"Aish anak ini, memangnya siapa yang mau membunuhku, sok tahu sekali, lagi pula panggil aku hyung!!"

"Hyung??"

"Hm, memangnya wajahku setua itu kau panggil ahjussi??" Tanya Sungjoo sambil menunjuk wajahnya yang masih segar bak pria usia belasan tahun.

Jaewon pun membalas dengan lengkungan bibir kebawah seraya mengejek dan itu membuat Sungjoo ingin memukul wajah Jaewon detik itu juga.

"Sudahlah, Jaewon kau akan ku tendang pergi dari sini jika kau membuatnya kesal" omel Jinwoo pada Jaewon disamping kirinya.

Sungjoo berdehem pelan, ia agak gugup karena sedari tadi ia menerima tatapan intimidasi dari Mino yang sedari tadi hanya diam.

Pria itu pun mengeluarkan sebuah flashdisk dari saku kemejanya, ia menaruhnya di atas meja begitu saja sehingga menimbulkan tanda tanya bagi ketiganya.

ROAD TO STRAIGHT (Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang