Opening Scene 1

828 261 364
                                    

Kritik dan saran selalu diterima
Happy reading...

Empat laki-laki memakai seragam yang sama dengan helm hitam yang menutupi wajah mengerem motor sport mereka tepat pada gerombolan orang yang sedang menunggu kedatangannya. Begitu salah satu dari mereka melepas helm full face-Nya, beberapa cewek yang melihat mereka langsung berteriak histeris. Tak lupa seseorang dibalik pohon seberang sana tersenyum licik melihat kedatangannya.

"NETRAL CREW DATANG WOI!!"

Algalih, wakil ketua geng netral crew, baru saja melepas helmnya itu hanya menampilkan wajah datarnya pada mereka yang sedang memperhatikan kedatangannya kemudian mengajak ketiga temannya menemui Robby sang pemilik area balapan yang mereka pijak saat ini, melewati cewek-cewek yang menyerbu mereka sambil menenteng jaket hitam berlambang sayap Garuda dibelakang pundak dengan tulisan besar Netral Crew yang berada ditengah, sementara tangannya di masukan kedalam saku celana jeans-nya.

"Galih my sweet hany senyum dong, muka nya datar amat ih."

"Untung ganteng."

"Gio lucu banget mirip Lucas aku padamu uh!!"

"Mickey imut deh."

"Mickeyly hai, gue fens berat Lo."

"Hai sayang," sahut Mickey sambil tersenyum manis.

"Kak Raka, minta tanda tangan nya dong." seorang cewek dengan pakaian kurang bahan menghadang langkah Raka.

"Ntar ya," jawab raka enteng tanpa berhenti berjalan.

"Hufft... Cogant mah bebas."

Semua orang tahu kalau geng Netral Crew menjadi salah satu raja jalanan dan selalu memenangkan setiap pertandingn balapan yang mereka ikuti terutama Juno ketua geng.

"Galih, Juno dimana? Sebentar lagi pertandingan mau dimulai," sahut Robby ketika mereka tiba di hadapannya.

"Juno, dia bentar lagi datang kok bang." Jawab Galih dengan muka datarnya

"Nggak usah banyak alasan, bilang aja ketua lo itu takut tanding sama gue, upss maksudnya takut KALAH ngelawan gue," seru seseorang  yang sedari tadi bersandar di balik pohon menekan kata kalah, namun saat itu juga omongan orang itu langsung di balas oleh seseorang yang baru saja datang.

"Dan lo salah besar, orang yang lo anggap takut kalah sama lo itu ada disini." Jawab nya, seketika semua orang yang berada di sana beralih menatap kearahnya. Galih yang sudah mengetahui siapa orang itu menghampirinya yang di ikuti oleh ketiga sahabatnya. Yah dia adalah Javiero Juno Wiradinata. Sang ketua geng Netral Crew.

"Langsung ke start aja!" Katanya lalu mendahuluinya ke tempat yang di katakan tadi

Tak butuh waktu lama Juno dan Reno telah berada di jok motor masin-masing. Yah mereka adalah dua orang yang sedang melangsungkan pertandingan balap. Brumm.. brumm.. brumm.. (anggap aja itu suara mesin motor😂).

Saat pemandu star melempar bendara dan mengenai tanah kedua motor itu langsung tancap gas dan melaju membelah jalan yang telah di sediakan sebagai sirkuit balapan.

Seakan tidak ada yang mau kalah Juno dan Reno membelah jalan dengan kecepatan yang tak tangguh-tangguh. Namun berbeda dengan Juno di tengah jalan ia justeru memperlambat laju motornya, membiarkan sang lawan mendahuluinya, saat itu juga reno mengambil kesempatan dengan melaju begitu gilanya, tak menyadari itu adalah taktik dari seorang juno memenangkan pertandingan.

"Ok.. kita lihat seberapa besar kemampuan lo ngalahin gue." Katanya dengan santai

Merasa juno telah tertinggal jauh, Reno kembali memperlambat laju motornya. Dan entah bagaimana caranya Juno sudah berada tepat di sampingnya melambai dengan begitu santainya, sedangkan reno membulatkan mata nya tidak percaya.

Namun mau bagaimana lagi juno tetaplah juno sang ketua geng Netral Crew, yang tidak bisa diragukan kemampuannya di dunia balapan. Tidak butuh lama juno sudah menginjak garis finished sebagai pemenang balapan ini, dan tak lama Reno datang dengan muka datarnya.

"Lo lihat kan gue menang?" Ucap Juno dengan senyum kemenangan kebanggaannya.

"Itu Cuma kebetulan, sesuai taruhan motor gue jadi milik lo, dan nih kuncinya." Ucap reno dan muka datarnya dan berlalu begitu saja.

"Tunggu!!" Seru Juno dengan suara lantang menghentikan langkah Reno. Melihat Reno berhenti Juno melangkah ke hadapannya dan kembali melanjutkan ucapannya.

"Gue nggak butuh motor lo, karena kita punya hobi yang sama dan gue tau rasanya kehilangan sesuatu yang berharga, dan gue tau motor lo ini berharga." Ucap Juno dan kembali memberikan kunci motor milik Reno.

Namun Reno tidak serta merta mempercayai begitu saja ucapan Juno sehingga kunci motor yang sudah berada di tangan Reno di jatuhkan begitu saja.

Melihat respon Reno, Juno menyeringai lantas mengambil kunci motor yang terjatuh itu. "Gue ga butuh motor lo! Ini penawaran terakhir."

"Lo mau apa?"

"Mau gue simpel." jawab Juno dengan senyum sarkas nya.

Sebagai tanda ingin tahu Reno mengerutkan dahi nya, melihat itu Juno mengerti. "Lo jadi teman gue." Serunya lalu tersenyum manis, tidak ada nada permusuhan, seperti Reno tadi.

Reno yang mendengar itu bagai tersambar petir pasalnya sedari kecil tidak ada yang mau berteman dengan dirinya disebabkan Reno dianggap aneh dan dingin yang tidak pernah mau berbicara, bersosialisasi dengan siapapun.

Dan sekarang ada seseorang mengajaknya menjadi teman dan orang itu adalah Juno, seseorang yang beberapa menit yang lalu ia klaim sebagai musuhnya. Karena siapapun yang menjadi lawan Reno di sirkuit adalah musuh baginya.

Berbeda dengan sahabat-sahabat Juno yang menyaksikan itu hanya tersenyum walaupun awalnya mereka berempat sempat khawatir.

Walaupun mereka berempat juga sangat paham akan sifat Juno yang tidak gila barang taruhan, dan bukan tipe pendendam. Melihat Reno yang tetap diam bagai patung, Juno kembali berkata. "Gue rasa lo perlu berpikir dan gue akan minta jawaban lo di pertemuan kedua kita, kalau gitu gue cabut duluan." Pamit Juno pada Reno sambil menepuk pelan pundaknya.

"Woi, cabut." Teriak Juno pada keempat sahabatnya.

Setelah kepergian Juno dan Geng nya Ucapan Juno Terus terngiang di kepala Reno. 'Lo jadi teman gue,' 'Lo jadi teman gue.' Sambil menyentuh pundak yang beberapa menit yang lalu Juno Sentuh sedetik kemudian ia tersenyum. Dan meninggalkan tempat itu.

Bukan kah kata pepatah "Air, yang dingin juga bisa memadamkan api. Artinya : kata-kata lemah lembut juga dapat memadamkan hati yang marah."

Di balik helm full face nya Juno tersenyum mengingat kata pepatah itu, tidak dilupakan ocehan kakeknya yang selalu diucapkan berkali-kali kepada nya. 'Perilaku kita ke seseorang tergantung orang tersebut memperlakukan kita.
Bagaimana kita bersikap tergantung sikap orang lain.
Bagaimana kita, tergantung bagaimana orang lain.' katanya waktu itu.

Tidak lebih, Juno hanya tidak mau memiliki musuh. Senakal-nakal nya Juno, ia tetap paham balasan akan setiap perbuatan itu ada, menggemari balap hanya sekedar hobi bukan untuk cari masalah apalagi cari musuh, karena itu Juno berharap Reno menerima permintaan nya yang tadi.

Sambil terus melaju di aspal yang mulai ramai kendaraan, "Guys kita pisah di sini." Mereka berlima berpisah di persimpangan rumah Mickey dan melaju ke arah rumah masing-masing.

Hari ini sangat melelahkan setelah liburan mereka di Rusia, Juno mendapatkan telepon dari Roby terkait balapan sudah Juno sepakati beberapa waktu lalu, karena itu mereka berlima buruh-buruh pulang ke Indonesia.

Dua hari lagi mereka akan memasuki tahun ajaran baru, mereka berlima harus menyiapkan segalanya.

***

TBC
Jangan lupa Comvol (vote, coment, follow !!)
Pollow Ig : Ikkaanrdn_

THE LAST [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang