Kritik dan saran selalu diterima
Happy Reading...Sesampainya di rumah, Juno menstandar kan motornya kemudian masuk ke dalam rumah. Wajahnya menunjukkan lebam berwarna ungu-unguan dimana.
“Njerr, sshh, aw! Max awas lo sialan!”
“Dari mana kamu? abis berantem lagi?” seru Jack yang sedang duduk di sofa ruang keluarga meneliti wajah lebam sang putra.
“Pa-papa… “ gumam Juno
“Kemari!” katanya tegas. Juno menurut.
“Pa-papa kapan pulang?” tanya Juno menunduk.
“Sejam yang lalu.” Jawab pria bersuara berat itu, sambil menatap tajam sang putra.
“Assalamu’alaikum… “ seru Vanda sang Ibu, memasuki rumah bersama Reno yang baru pulang mengecek tokoh roti miliknya.
“Wa’alaikumussalam.” Jawab Juno dan Jack bersamaan.
“loh, papa udah pul- astagfirullah itu muka kamu kenapa No?” Vanda terburu-buru duduk di samping Juno mengecek luka di wajah sang putra.
“Reno, tolong ambilkan mama kotak P3K di laci dekat tv itu.” seru Vanda di angguki Reno mengambil barang yang di maksud.
Sedangkan Jack yang memperhatikan interaksi mereka hanya diam semberi menatap Reno intens.
“Kamu ini ada masalah apa lagi si No? mama kan udah sering bilang sama kamu, jauhi yang namanya berkelahi. Nggak baik, kamu itu anak mama satu-satunya. Sini dulu.”
Juno menurut, ia hanya bisa diam saat kapas bercampur cairan antiseptic itu mulai menyentuh lukanya.
“Uh, pelan-pelan Ma, aduh!”
Hingga suara berat itu menginstruksi mereka, membuat Juno menegang seketika.
“Apa hukuman yang papa kasih dua tahun lalu tidak membuat kamu jerah dan bosan, berkelahi seperti ini lagi khm!?”
Flashback On
Dua tahun yang lalu… tepat ketika Juno menduduki bangku kelas 1 SMA, Juno yang notabenenya ketua Nc jelas tidak terima ketika tahu salah satu anggota sekaligus sahabatnya di culik plus dikeroyok tanpa rasa bersalah oleh geng motor lain.
“Hm!”
Suara penelpon kedengaran pelan. “Juno…, “ cowok itu tersengal sedikit.
“Kesini tolong gue!”
“Mickey! Juno memanggil. “Bicara apa sih lo, jangan ngaco, bicara yang jelas!”
“Max… “ sahabat Juno itu masih berbicara pelan. “Dia menculik gue, tolong gue!”
Max!
Juno memejamkan matanya sesaat, “Lo dimana?”
“Di gedung aula lama SMA Merah Putih.” Juno ingat lokasi itu, tempat yang di jadikan Max bescame mengonsumsi obat-obat terlarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST [Proses Revisi]
Teen Fiction"Mulai sekarang lo resmi jadi cewek gue, Javiero Juno Wiradinata..." Didapatkan dengan cara paksa, namun Juno memperlakukan gadis itu bak ksatria seorang putri. Hingga rasa yang tidak mungkin ada dalam hati gadis itu menjadi ada? Konflik datang be...