part 50

376 12 0
                                    

Semuanya sudah berada pada kamar masing - masing, ricis pun masuk ke kamar nya, sedangkan atta masih di balkon untuk merenungi kehidupan nya , kenapa kehidupannya begitu rumit dan selalu di usik oleh orang, kenapa cobaan selalu datang dan pergi, seakan menguji kesetiaanku kepada ricis ,

❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Ricis yang berada dikamar keluar untuk kedapur mengambil minum, tapi tidak sengaja ricis berpapasan dengan atta yang turun dari tangga blakon,,
"Ehhhhhh.... kaget gue, ngapain sih lo belum tidur jam segini,"
"Lah lo juga belum tidur,"
"Gue tadi udah tidur, kebangun"
"Ohhh... boleh gue ngomong sesuatu sama lo ..?"
"Ya sudah tinggal ngomong saja,"
"Kita boleh ngomong di tempat yang lebih privat ..?"
"Dimana ..?"
"Di balkon rumah aja,"
"Oke, silahkan jalan duluan,"
Ricis dan atta sama - sama duduk menghadap langit dan mereka mencoba mengatur detak jantung mereka yang tak bisa dikontrol saat berdekatan,
"Katanya lo mau ngomong sesuatu,..?' Mau ngomong apa ..? Kalau ngga ngomong - ngomong gue akan pergi"
"Tunggu!!, gue mau ngomong sesuatu,"
"Iya ngomong apa ..?"
"Kamu duduk dulu,, .."
"Iya terus kenapa ..?"
"

Aku masih mencintaimu cis, aku menyayangimu, aku ingin kita seperti dulu lagi,"
"aku bakal memberimu kesempatan tapi dengan satu syarat, "
"Apa itu cis ..?"
"Kamu harus menceraikan andin,"
"Tapi kenapa ..?' Dan apa alasannya gue harus bercerai dengan andin, "
"itu terserah kamu,,"
"Tapi aku ngga bisa bercerai dengan dia, terus nanti azril bagaimana ..?"
"Azril bisa tinggal sama kita, kalau kamu mau,"
" ngga, aku ngga bisa menjauhkan anak dengan ibunya .."
"itu terserah kamu, aku hanya memberikan syarat seperti itu, kalau kamu ngga bisa y gpp aku hanya memberi batas waktu 4 hari dari sekarang,"
"Tapi cis', "
"pikirkan baik - baik dalam mengambil keputusan, aku pergi dulu"
Setelah kepergian ricis dari balkon, menyisakan atta yang sedang memikirkan sesuatu, tiba - tiba andin datang ke balkon untuk berbincang dengan atta dimalam hari,
"Pa, aku temenin kamu disini ya ...??"
"Ngga usah,' gue ngga butuh perhatianmu,"
"Lagi - lagi seperti ini,"
"Memangnya kenapa denganmu ... ??"
"Disini ngga ada orang yang sayang dan pengertian dengan ku"
"Itu karena manner kamu,"
"Oke, aku minta maaf, ayo lah sayang tidur yuk"
Akhirnya andin bisa membujuk atta untuk tidur,
Esok paginya, anak - anak sudah siap di meja makan namun ricis belum selesai juga memasaknya,"
"Makan , makan , makan "
Kalau ricis sedang sibuk didapur sedangkan andin baru bangun dan mau mandi,
"Sabar anak - anak, aku sedang repot nih, bisa berhenti ngga ngomong nya,"
"Iya kak,"
Andin yang mau mandi menanyakan sesuatu,
"Lagi ribut apa nih.. ?"
"Lagi pengen makan" (iyah )
"Biar aku aja yang buat,"
"Ngga usah, udah ada kak icis sedang masak" (sajidah )
"Oh, oke juga carmuk nya"
"Dia bukan lo, yang membantu orang karna hanya cuman carmuk dan pamrih," (thoriq )
"Pa, adik - adik kamu ngga pernah di ajarin manner dan attitude ..?, mama takut azril jadi ikut - ikutan seperti itu".
Saat itu azril yang duduk disebelah atta pun dapat sorotan mata tajam dari safiya saat azril mengucapkan sesuatu,
"Pa, mama kenapa bawel banget ya ..?' Seperti nenek lampir,"
Safiya langsung berdiri, dan memperjelas panggilan azril..
"Kamu panggil papa ..?' Memangnya dia papa mu.. ?"
"Iya lah dia papaku, dan itu mamaku,"
"Jadi ini alasan asiya tidak menyukai ayah ..??' Karena ayah mempunyai anak dari orang lain, ??'ini alasan asiya tidak pernah suka saat safiya membahas ayah ..? Safiya baru tau, kalau ayah sudah menyakiti bunda dan asiya terlebih dahulu ketimbang aku, aku benci ayah" (sambil berlari)
"Ayah ..??' Dia siapa pah ..??' Kenapa dia memanggil papa dengab sebutan ayah,..?? Aku kan ngga punya kakak ."
Ricis yang baru datang dari dapur pun menanyakan keberadaan anaknya dimana ,
" dimana asiya & safiya iyah ..?"
"Tadi lari kak icis, ke kamar kali"
"Ya udah kalian makan aja dulu, biar aku panggil anak - anak dulu,"
"Iya kak,"
Ricis berjalan menuju kamar asiya & safiya tapi di jalan tidak sengaja kalau ricis mendengar andin menelepon dengan seseorang ,andin mengatakan bahwa dirinya lah yang menjebak atta dan azril bukan anaknya,
"Lo tau ngga itu si ricis, gue udah bener- bener bikin dia menderita , semenderitanya,' karna dia udah sok sok kan mengenalkan atta sebagai suaminya di depan gue, yang sudah jelas - jelas dia tau kalau gue belum bisa move on dari atta mimi,"
"Dan lo bukannya udah punya anak dari atta ya ..,?"
"Anak dari atta ..?' Bukan lah, azril bukan anak atta, dia anak dari orang yang udah memperkosa gue di club malam saat itu, saat gue tau hamil dan gue bertemu dengan atta, gue berkesempatan buat atta jadi milik gue,"
"Ya sudah gue tutup dulu ya"
"Oke see u babay beb"
Ricis yang mendengar itu terkejut dan langsung pergi dari situ,' sedangkan andin yang seakan merasakan ada yang mengintip langsung melihat keadaan diluar dan ternyata tidak ada siapa - siapa,
Ricis berlari menuju kamar asiya dan safiya, dan melihat kedua anaknya menangis,
" kalian kenapa sayang ..??"
"Ayah jahat bunda, ayah sudah punya anak lagi, dia ngga pantas jadi ayah kita, ayab kita tidak akan menghianati bunda, ayah kita tidak akan menyakiti kita"
"Dengerin bunda baik - baik, sebaik apa pun dia, dia tetap ayah kalian, seburuk apa pun dia, dia tetap ayah kalian juga, ibu yakin ayah tidak akan menyakiti kita,mrmenghianati kita, kalian harus tetap percaya sama ayah kalian,"
"Iya bunda,"
"Sekarang kalian kembali ke meja makan ya, kalian kan belum makan,"
"Iya bunda,"
"Ayo bunda antar,"
Setelah sampe meja makan,ricis lihat ada andin, umi,atta dll,
"Mi gimana masakan nya ?"
"Enak sayang"
"Mau nambah lagi ??"
"Ngga usah sayang, nanti umi kekenyangan"
"Oh ya udah,"
"Menurut gue sih, makanan lo biasa aja, modal perut kosong kalau makan masakan lo pun juga kenyang"
"Bisa ngga jaga manner kalau lagi makan,"
"Hmmm"
"Ibu aja ngga bisa masak seenak ini ngapain komentar masakan tante ricis ,," (azril )
"Hahahaaa "( adik - adik atta )
"Apaan sih kalian diem, dan kamu azril, mama ngga suka ya kamu ngomong gitu,"
"Iya ma,"
"Ya sudah mi, aku mau berangkat ke kantor dulu, nanti kita menginap disini lagi,"
Ricis yang saat itu di meja makan melamun pun di tepuk tangannya sama umi,
"Kamu kenapa ..?"
"Ngga apa - apa mi,' oya icis titip asiya dan safiya ya..?' Icis mau ke rumah ibu,"
"Iya na"
Sepanjang perjalanan ricis selalu mengingat kata tiap kata perbincangan andin dengan orang lain di telepon, akhirnya sampai juga di rumah ibu, ricis langdung menghampiri ibu yang saat itu sedang bersantai di teras depan,

Apa andin akan diceraikan oleh atta , ayo simak cerita selanjutnya

Follow,vote,comen and share keteman - teman kalian, 👌👍💋

Jangann lupa bahagia ❤❤❤

Jangan Usik Hidupku ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang