part 44

347 13 5
                                    

Ricis hanya bisa tersenyum bahagia karena begitu tulusnya mereka menyayangi ricis dan anak - anaknya,pertemuan tak terduga pun terjadi, ricis saat itu baru dari dapur membawakan makanan dan minuman buat adik - adiknya, anak - anaknya dan mertuanya, tapi ternyata atta datang dari pintu depan dengan anak laki - laki nya,
"Assalamu allaikum mi,"
"Wa'allaikum sallam,
Atta"
"Iya mi ini atta memang nya kenapa ??"
"Hmm gpp, duduk kamu,"
Setelah menjawab pertanyaan atta, umi gen berbisik pada saiih agar membawa asiya dan safiya ke atas,
"Saiih, bawa asiya dan safiya ke atas dikamar sholeha,"
"Iya mi,"
Saiih yang saat itu duduk disebelah uminya pun bangun untuk membawa asiya dan safiya ke atas,
"Asiya, safiya ikut om saiih yuk,"
"ajeossi"
(Okeh om )
Mereka pun berjalan menuju lantai atas, asiya dan safiya yang saat itu melihat wajah atta pun sama sekali tak mengenalinya,
Atta yang saat itu melihatnya pun bertanya,
" siapa itu mi ..?"
"Oh itu anak temen saiih,"
"Tumben - tumbenan saiih mau ngasuh anak orang,"
"Lagi belajar jadi bapak yang baik kali,"
"Oh,"
Umi yang saat itu lupa disini ada ricis, pun baru menyadari saat ricis keluar dari dapur menuju ruang tengah, dan saat itu juga atta melihat nya,"
"Asiya , safiya sayang ini bunda udah buatin milksake nih,"
"Ricis,"
"Atta,"
Ricis yang saat itu melihatnya berlari menuju kamar atta dan saat mau mengunci pintunya atta menahan pintu itu, dan mereka berdua masuk kedalam satu ruangan,
"Ada apa kamu mengejarku,,?"
"percaya lah cis, aku ngga punya perasaan apa - apa sama andin, aku menikah dengan dia karena kecelakaan, andin mengandung anakku cis,"
"Jangan pernah sebut nama itu didepanku, dan kamu sekarang bukan suamiku lagi karena aku akan segera urus perceraian kita dipersidangan,"
"Ricis,aku masih mencintaimu cis,"
"Tapi aku tidak, cinta itu sudah lama hilang semenjak kamu menghianatiku,"
"Tapi aku ngga ada niat buat menghianati kamu cis,"
"Tapi kenyataannya apa ..?, dia jadi istri kamu disaat aku masih menjadi istri kamu, dia hamil anak kamu disaat aku masih menjadi istri kamu, kamu mempunyai anak nya disaat aku masih menjadi istri kamu, dan lihat siapa yang tidak menghianati ..?"
"Tapi semua itu kecelakaan ricis,"
"Kecelakaan atau pun tidak tetap saja kamu sudah menghianatiku, kamu sudah menikah dengan nya, biarkan aku saja yang mundur,"
"Tapi aku ngga mau pisah sama kamu cis,"
"Aku tidak peduli, ini sudah menjadi keputusanku, keluar kamu dari kamar ini,"
Atta langsung pergi dari kamarnya sendiri, menuju kamar sholeha untuk melihat kedua anaknya,
"Saiih buka pintunya,"
"Ada apa si bang,??"
"aku ingin bertemu anakku,"
"Disini ngga ada anakmu, ini anak temanku,"
"Kamu jangan berbohong,"
Atta yang saat menerobos masuk kekamar sholeha pun melihat asiya dan safiya,"
"Asiya,safiya ini ayah nak,ini ayah atta,"
Asiya dan safiya yang tahu itu atta ayahnya ,reaksi mereka berbeda, safiya yang langsung memeluknya dan asiya yang menjauhinya,'
"Asiya, safiya ayah kangen kalian selama ini, ayah ingin kalian peluk ayah, ayah ingin memeluk kalian"
Awalnya asiya dan safiya akan memeluk atta, tapi tiba - tiba asiya mengingat bagaimana ayahnya menyakiti bundanya, bagaimana ayah menghianati bunda, bagaimana ayahnya membuat bundanya menangis, akhirnya asiya berhenti saja,tetapi safiya yang memang tidak tau apa - apa masih tetap berlari untuk memeluk ayahnya,
Atta yang melihat raut muka asiya berubah jadi marah, atta menjadi bingung dan heran,
"apa yang membuat asiya jadi seperti ini, apakah ricis mengatakan sesuatu sama asiya ?" (Dalam hati )
"Safiya ayah kangen kamu"
"ne appadobogo sip-eoyo"
( ya, aku juga merindukanmu ayah,)
"Kamu tidak bisa berbahasa indonesia ..?"
"Ani"
(Tidak )
"asiya .. kamu tidak merindukan ayah ..?"
"Ani"
(Tidak )
"kenapa asiya ..?? Ayah rindu kamu, sini peluk ayah nak"
"ani, nan dangsin-i geuliwoyo nan dangsin-ui aiga anieyo Safiya neun yeogie issseubnida. geuneun uli abeojiga anibnida. uli abeojineun eomeonileul da chiji anh-assseubnida."
( tidak, aku tidak merindukanmu, aku bukan anakmu, peluklah anakmu di depan,
Safiya ke sini, dia bukan ayah kita, ayah kita tidak menyakiti hati ibu kita )
"hyeongjeneun eobs-seubnida. geuneun uli abeojiigo eommaleul neomu salanghaneun abeojiibnida."
( tidak kakak, dia ayah kita, dia ayah yang sangat mencintai ibu,)
"Ani"
(Tidak )
Asiya pergi berlari menuju kamar ibunya namun ternyata di lantai bawah asiya melihat azril anak laki - laki ayahnya,asiya berhenti dan mengatakan sesuatu kapadanya, atta yang melihat asiya mengucapkan sesuatu pada azril pun atta merasa bersalah, karna dirinya asiya mempunyai hati yang keras,
" dangsin !! aideul-eun jasin-eul moleunda. dangsingwa dangsin-ui eomeonineun dong-ilhabnida! daleun salamdeul-ui haengbog man mangchigo"
( kamu!! anak tidak tau diri. kamu dan ibumu sama saja!! hanya bisa merusak kebahagiaan orang lain,)
"Orang aneh, ngomong apaan kamu..' aku saja ngga tau kamu ngomong apa"
Umi gen yang melihat pun lebih memilih menghampiri asiya dari pada azril,
"Sayang, ayo eyang anter ke kamar bunda kamu,"
"Nenek, azril ingin di sayang nenek, azril pengen di peluk nenek," (sambil menangis )
"Azril, ayo kita pulang,"
"Tidak ayah, nenek tidak menyayangiku, nenek lebih memilih anak kecil itu dari pada aku ayah," (azril )
"Tidak sayang, ayo kita pulang, ini sudah siang, ayah harus kekantor,"
Akhirnya atta dan azril memutuskan untuk pergi dari rumah umi gen,
Atta merasa keluarganya sama sekali tidak mendukungnya, semenjak atta memutuskan untuk menikahi andin, atta sama sekali tidak memiliki kenyamanan dirumah masa kecilnya,"
Ricis yang saat itu menangis kepergok oleh ibu mertuanya dan anak nya,
"wae seulpeugo, eomma seulpeuji anhseubnikka? yeojeonhi dangsin yeop-eissneun asiya wa safiya ga issseubnida. ulineun dangsin-i dasi eomeonileul dachigehaji anh-eul geos-ibnida. naneun dangsin-ui jangnyeoibnida. eomeoniegeseo hangsang eomeonileul dol bwaseo dasi seulpeuge hal geos-eul yagsogdeulibnida."
( ibu kenapa bersedih ?, ibu jangan sedih disini masih ada asiya dan safiya yang berada di sisi ibu, kami tidak akan membiarkan ayah menyakiti ibu lagi, aku putri sulung ibu, aku janji akan selalu menjaga ibu dari ayah yang akan membuat ibu sedih lagi )
" sayang, jangan bersedih ya sayang, masih ada umi, abi, dan adik - adik mu disini,kita menyayangi kamu, meski pun anak - anakmu perempuan dia adalah jagoanmu dan pahlawanmu sayang"
"iya umi, aku bersyukur mempunyai mereka,"
Ricis yang saat itu berfikir masalah perceraian, apakah mertuanya akan mendukungnya, sedangkan ricis berfikir kalau dirinya dan atta sudah lama berpisah, dalam agama pun atta sudah bukan suaminya lagi,"

Apa ricis dan atta akan resmi bercerai ..???

Ayo follow, vote, comen and share ke teman teman kalian ya aaa 🙏🙏🙏👌👍

Jangan lupa bahagia ❤❤❤💋🌹

Minggu
22/12/2019

Jangan Usik Hidupku ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang