part 49

366 12 0
                                    

Setelah beberapa jam muter - muter , atta melihat ricis, deni dan kedua anaknya seperti keluarga yang lengkap mereka tersenyum bahagia,atta ingin sekali berada disana menggantikan denias,"
   Andin yang saat ini bersama atta pun melihat arah pandang atta dan andin melihat ricis dengan seorang pria dan ke dua anaknya, andin tersenyum dia berfikir tinggal satu langkah lagi untuk mendapatkan atta seutuhnya,"

❤❤❤❤❤❤❤

Asiya yang tidak sengaja melihat ayahnya, dia semakin mempererat pelukannya pada denias,
  Sedangkan ricis sama sekali tidak tau kalau di mall ini ada atta dan keluarga kecil nya,"
"Bunda besok jadi ke rumah eyang putri kan ...?"
"Iya jadi sayang,"
"horreeeee..."
"Ayo lepasin pelukan kamu sama om deni,"
"Iya bunda,"
"kak, kapan ya kita jalan bisa jalan berempat sama ayah, kita ngga pernah jalan berepat semenjak kita besar,"
"Safiya ... apa kamu ingin punya adik baru dari ayah ..??"
"Aku ingin punya adik dari bunda dan ayah, bukan cuman dari ayah saja"
"Lah itu kamu tau, ngga usah inget - inget lagi ayah kita"
"Tidak asiya, aku sangat sayang ayah,"
"Apa kamu rela jika bunda di sakiti ayah ..?"
"Tidak asiya,"
"Apa kamu rela jika kita punya ibu tiri ..?"
"Tidak asiya"
"Apa kamu rela jika ayah punya anak lagi ..?"
"Tidak asiya"
"Dan itu yang aku rasain safiya,ayah jahat sama bunda"
"Jahat kenapa ..?"
Sebelum asiya menjawab  ricis sudah datang dan membawanya ke restoran,
"Kalian ko ke toilet lama banget ?"
"Maaf bunda tadi keasyik ngobrol sama safiya,"
"Ya sudah ayo,"
"Iya bunda"
   Ricis yang melihat safiya murung pun menanyakan sesuatu,"
  "kenapa kamu safiya ??"
"Aku rindu ayah bunda,,,"
"Asiya apa kamu rindu ayah ...???"
"tidak,"
"Kenapa ?"
"Kan kamu juga sudah tau alasanku kenapa ?"
"alasan apa ..?' Kamu saja belum ngomong sama aku,"
"Aku ngga akan ngomong sama kamu,"
"Ya sudah biyar aku ngomong sama bunda aja,"
"Ya sudah sana, tapi jangan bawa - bawa aku ya ..?"
"Oke"
  Ricis dan deni yang saat itu mendengarkan mereka berdua ngobrol , lucu banget,
   "Sayang, ngobrolin apa ?"
   "Ngga om, cuman lagi kangen ayah saja ," ( safiya )
   "Kan sudah ada om deni safiya ,"
   "Om deni kan bukan ayah kita,"
    "Tapi om sudah seperti ayah kita,"
  "Sudah - sudah kalian ribut mulu, pengen bikin bunda malu iya ..?"
  " nggak bunda, maaf ,"( asiya & safiya )
  "Ya sudah lanjutin makan nya terus kita pulang, nanti sore kita kerumah eyang untuk pamitan  4 hari lagi kita pulang,"
  "Iya bunda,"
      Saat mereka semua sedang makan , safiya melihat ayahnya di mall yang sama,
   "Ayah ,"
  Sambil memanggil ayah nya safiya berlari mengejarnya, tetapi sayang nya tidak bisa dikejarnya,
   "Bunda aku ingin ketemu ayah, aku kangen ayah, safiya pengen bareng - bareng lagi sama ayah,"
  "Sayang, ayah sedang sibuk, ngga bisa di ganggu,"
  "Tadi safiya lihat ayah ko,"
  "Udah si safiya ayah - ayah mulu, lihat nih aku kuat tanpa ayah, ngga cengeng kaya kamu,"
  "Asiya aaa.... "
  "Iya bunda,"
  "Ini sudah jam 15.00 kita pulang yuk, katanya nanti jam 4 mau kerumah eyang ..?"
"Okeh,"
"Pulang yuk a deni, soalnya nanti sore gue sama anak - anak mau kerumah mertua gue,"
"Ya udah ayo lah,"
   Setelah sampai dirumah, ricis membersih kan diri dan menghampiri anaknya yang sedang bermain game,,
  "Bunda, ayo kita kerumah eyang,,"
"ayo, udah siapin semua yang mau dibawa kerumah eyang"
"Udah bunda, ayo lest Gooooooooo..." ( asiya & safiya )
  
  Ricis dan anaknya sudah sampe di rumah ibu mertuanya,
"Tok tok tok,
Assalamu allaikum"
"Wa'allaikum sallam,"
"Om saiihhhh... asiya rindu.."
"Safiya juga om saiihhh"
"Iya sayang, ayo masuk kak icis'
"Iya dhe,"
"Umi ada kak icis datang"
"Iya umi nanti turun, bentar  ya cis,"
"Iya mi,"
Beberapa menit sebelum umi turun kebawah, atta, istri dan anaknya sudah masuk ke ruang tamu,,"
"Ricis
"Ngapain lo kesini ..?"
"Ke rumah ibu mertua gue emangnya kenapa ??"
"ini adalah keluarga gue, bukan keluarga lo,"
"What ever,"
"Lo menyebalkan ya cis," ( sambil menarik rambut ricis )
"Awwwwww ... sakitttttt.."
"Andin, kamu apa - apaan sih, kamu ini wanita karir, seharusnya kamu jaga manner kamu dan attitude kamu, kenapa malah buruk banget sih,"
"Dia itu wanita pelakor, jadi gue harus hati - hati" (andin )
"Apa pelakor ..?"
"Iya lo pelakor .."
"Hahaahaaaa ... apa lo ngga malu ngatain gue pelakor..??' Sedangkan lo hidup dengan suami orang yang udah lo rebut,"
  Andin seketika diam, setelah mendengarkan perkataan ricis, yang seakan - akan menyindir dirinya,
  "Gue ngga tau ya sampai kapan hidup gue ngga pernah diusik sama orang, gue sudah berusaha baik, tapi orang ngga bisa baik sama gue,"
   Sesaat umi yang keluar dari kamar melihat ricis yang sedang ngomong sendiri,
  "Kenapa kamu cis, ..?"
  " ricis bingung umi, apa ricis harus mundur dari pernikahan ini..??"
  "Jangan cis demi umi,"
  "Ricis sih maunya gitu mi, tapi kenapa hidup ricis selalu di usik oleh orang - orang yang menyukai atta, ricis ingin membahagiakan kedua anak ricis, dan atta juga ingin kembali kepada ricis tapi atta ngga mau mengorbankan diantara aku dan andin, ricis mau atta juga harus berkorban dong mi demi anak - anak nya,"
"Kamu minta atta harus apa ..???"
"Ricis hanya minta atta ceraikan andin demi anak - anak, tapi kenyataannya atta ngga mau menceraikan andin mi,"
"Ya sudah biar umi yang nanti ngomong sama atta,"
"Secepatnya ya mi, soalnya ricis ngga tau nanti bakal kembali lagi atau ngga, ricis hanya ingin kepastian saja,"
"Iya sayang, sekarang kamu ke kamar kamu ya,, ?"
"Iya mi,"
   Ricis yang akan menuju ke kamar nya, langsung di cegah oleh andin,
  "Etsss... gue tidur di kamar sini"
"Apa - apaan sih kamu,,!! Ini kamar gue,"
Adik - adik atta yang mendengar perdebatan itu pun langsung turun dan memanggil umi nya,
" mi, kak icis ribut sama nenek sihir lagi" ( sohwa )
"Siapa ..?"
"Andin lah terus siapa lagi ..?"
"Dimana ..??"
"Di depan kamar bang atta,"
  saiih berlari menuju balkon dimana atta menyendiri dengan segala masalahnya,
  "Bang, kak icis ribut sama bini lo,"
"Kenapa lagi sih ini, ribut mulu,,"
  Atta berlari turun tangga menuju kamarnya,
"Andin, kamu apa - apaan sih!!, kamu ini siapa ngelarang menantu saya tinggal di kamar itu ..?' Itu kamar  ricis, dan biasanya kamu juga di depan kan ..?"
"Tapi yang ricis tempati itu kamar atta mi,mana aku rela sih, wanita lain nempatin kamar suami aku, sedangkan aku istrinya tidak boleh sama sekali menempati tempat itu,"
"Kamu masih ingat kan..?' Kalau ricis itu istri pertama atta, atta dan ricis belum bercerai,"
"Tapi mi"
"Tidak ada tapi - tapian andin, itu memang sudah terjadi dari 6 tahun yang lalu,"
"Kamu memang sama sekali ngga pernah membela aku, jika aku di marahin sama umi mu,"
"Kamu juga jadi orang ngga pernah menghormati orang, makanya aku selalu menegur kamu,"
  "Udah malam, sana kalian pada kembali ke kamar kalian, dan kamu ricis masuk ke kamar kamu ya ..???"
" iya mi"( anak - anak dan menantu umi )
  Semuanya sudah berada pada kamar masing - masing, ricis pun masuk ke kamar nya, sedangkan atta masih di balkon untuk merenungi kehidupan nya , kenapa kehidupannya begitu rumit dan selalu di usik oleh orang, kenapa cobaan selalu datang dan pergi, seakan menguji kesetiaanku kepada ricis ,

Apa kebusukan andin akan terbongkar dan membuat atta kembali kepada keluarganya,,,😢😢

Ayo follow, vote , comen and share keteman - teman kalian agar bisa membaca cerita - cerita lainnya atau cerpen - cerpen berikutnya,,  👍👌

Jangan lupa bahagia ❤💋❤❤🌹

Rabu
25/12/2019

Jangan Usik Hidupku ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang