part 45

376 11 0
                                    

Ricis yang saat itu berfikir masalah perceraian, apakah mertuanya akan mendukungnya, sedangkan ricis berfikir kalau dirinya dan atta sudah lama berpisah, dalam agama pun atta sudah bukan suaminya lagi,"

💋💋💋💋💋💋💋💋💋

Tapi ricis tidak akan sekarang membahas perceraian karena ricis tidak ingin merusak momen bahagia antara eyang dan cucu yang sudah 4 tahun tidak bertemu,
"Ya sudah sayang, bunda sudah tidak apa - apa ko, katanya kamu mau belajar berbicara bahasa indonesia sama eyang ..?"
"Oh iyah, eyang lupa asiya, asiya mau belajarnya dikamar siapa ? Eyang atau dikamar tante sholeha ?"
"a geulae, asiya neun jobumoleul ij-eo beolyeossgo, ulineun najung-e jobumo bang-eseo, najung-e Safiya huhlago buleuneun asiya-eseo baeul geos-ibnida ..."
(oh iya ya, asiya lupa eyang, nanti kita belajarnya dikamar eyang saja, nanti asiya yang panggil safiya ya...)
"

Iya sayang, ayo ikut eyang kita panggil safiya ya, jangan ganggu bundamu, siapa tau ingin istirahat ??"
"joh-a hal-abeoji"
(Okeh eyang )
Asiya dan umi gen pergi menuju lantai atas ke kamar sholeha,
"Safiya,ayo ikut eyang kita belajar berbahasa indonesia, safiya mau ..?"
"Safiya neun jobumoleul wonhajiman Safiya neun asiya leul dulyeowohabnida. Safiya ga Big Sis-ui mal-eul deudji anhneun geos-eun ibeon-i cheoeum-ibnida."
( safiya mau eyang, tapi safiya takut sama asiya, tadi baru pertama kali safiya ngga nurut sama omongan kak asiya eyang,)
"Kamu tidak boleh seperti itu sayang, sebagai adik bungsu, safiya harus nurut sama asiya,"
"geuleona Safiya neun appa, halmeoni, appaleul geuliwohago sipseubnida. mueos-i jalmos doeeossseubnikka? Safiya neun olaesdong-an abeoji, hal-abeojileul boji moshaessseubnida."
( tapi safiya ingin memeluk ayah, eyang, aku rindu ayah, apa salah..? safiya sudah lama tidak bertemu ayah, eyang,)
"Ngga ada yang salah sayang, ayo ikut eyang"
"ne hal-abeoji"
(Iya eyang)
Setelah eyang dan safiya masuk ke kamar, asiya sudah menunggu dengan kedua tangan dipinggang dan dengan raut wajah yang menyeramkan
"halmeonineun geu asiya eolgul-eulbogo, geunyeoneun neomu museobgo, geunyeoneun Safiya ga yeogiissneun geos-eul joh-ahaji anhseubnida. geunyeoneun yeojeonhi Safiya-e hwaganabnida. Safiya jobumonim,"
( eyang lihat itu muka asiya, dia menakutkan sekali, dia tidak suka safiya ada disini, dia masih marah sama safiya, tolong safiya eyang, )
"Sudah - sudah kalian ini selalu begitu, ayo eyang ajarin kalian bahasa indonesia,"
asiya dan safiya hanya mengacungkan jempol saja,
"Kalau kaya gini aja kompak"
"Heheeehee" (asiya & safiya )
"Ayo kita mulai"
Setelah beberapa jam mereka belajar berbahasa indonesia, akhirnya mereka cepat tanggap dan cepat bisa walau pun cuma sedikit demi sedikit,
Hari sudah sore, asiya dan safiya baru kelar belajar, mereka menghampiri ricis untuk minta disiapkan keperluan mandi,'
"Bunndaa.. toolong siiapkan keepeluan maandi asiya dan safiya buunda," (asiya)
"Sayang kalian udah sedikit demi sedikit bisa dan cepat tanggap sayang ..??' Bunda bangga sama kalian,"
"Iiya buunda" (safiya )
Keperluan nya sudah siap semua kalau sudah selesai,nanti pakaiannya ada di atas tempat tidur, awas lantainya jangan sampai licin,bunda mau ke dapur buat masak makan malam"
"Iiya buunda"
Sedangkan ricis yang sedari tadi di dapur,memasak beberapa makanan yang iya tau, dikorea,tapi ngga tau rasa enak atau ngga,
"Ayo umi, adik - adik, asiya dan safiya makan, tapi maaf kalau ngga enak,"
"Boleh thoriq makan kak icis,"
"Boleh silakan, rasanya gimana ..?"
"Mmmmm.... enak kak icis, wah ternyata masakan kak icis enak ya,"
"ihh thoriq so tau lo, kan bang atta pernah bilang kalau ternyata meski kak icis orangnya manja tapi dia bisa masak dan masakannya enak lagi" (sohwa)
"appa yaegineun hajima, nan silh-eo"
( jangan pernah bahas ayah disini, aku tidak suka )
"wae appaleul joh-ahaji anhseubnikka, sis asiya, naega neukkineun geos-i mueos-ideun neukkigo sipjiman wae abeojileul geogjeonghaneun geos gatseubnida"
( kenapa kamu tidak pernah suka sama ayah, kak asiya, padahal apa pun yang aku rasakan kamu juga ingin merasakannya, tapi kenapa kamu seakan tidak peduli sama ayah kita)
Sebelum asiya menjawab ricis sudah menenangkannya agar semua adik - adik nya tidak mengerti penyebab kenapa asiya sangat tidak menyukai ayahnya,
"Asiya, mengalah lah sama adikmu, bunda tidak pernah mengajarkan mu berselisih dengan saudaramu sendiri, dan kamu safiya, ibu juga tidak pernah mengajarkan mu berani ke orang yang lebih tua meski kalian lahir beda cuma 15 menit saja,"
Setelah itu asiya dan safiya hanya menunduk dan melanjutkan makannya, makan malam sudah selesai semuanya sudah bersih, ricis dan keluarga berkumpul di ruang keluarga,
"umi, besok icis pulang tapi anak - anak akan tinggal disini selama 1 minggu, selama icis di indonesia icis akan sibuk banget dengan beberapa cabang toko kosmetik ricis disini, jadi ricis minta tolong jaga anak- anak ricis dengan baik ya mi,"
"Umi tau ko sayang, anggap saja umi menjaga cucu - cucu umi seperti umi menjaga anak - anak umi,"
"Terima kasih ya umi"
"Iya sayang, kamu kan sudah umi anggap seperti anak kandung umi sendiri"
Ricis tersenyum iklas, sedangkan dirumah atta, atta yang sedang tidur dihampiri oleh andin dan dipeluknya,namun atta menyingkirkan tangan andin, tapi tetap saja seperti itu berulang ulang,
"Papa, kan sudah 4 tahun tuh kita tidak pernah berhubungan suami istri seperti saat kita akan mempunyai azril,"
"Jangan harap kamu ma, aku dulu melakukannya denganmu karena aku tidak sadar, sampai saat ini aku tidak akan lagi menghianati ricis,semua itu kecelakan dan aku tidak akan mengulanginya lagi"
"Terus apa artinya aku menjadi istri kamu pa, kalau kamu tidak pernah menyentuhku, aku memiliki ragamu, tapi aku tidak bisa memiliki hasratmu, hatimu dan jiwamu,, semua itu hanya untuk ricis"
"Dan kamu sudah tau itu dari awal, terus bagaimana dengan aku pa,?"
"Aku tidak peduli"
Atta bangun dan menghampiri azril yang sedang tidur dikamar sebelah,
"Azril, papa sayang sama kamu, tapi papa tidak mencintai mama mu, maafkan papa na belum bisa menjadikanmu cucu kesayangan eyang,itu semua karena kesalahan ibumu yang terlalu ambisius ingin memiliki segalanya,"
Andin yang saat itu mendengarkan apa yang dikatakan atta, pun bertekat besok akan menghampiri rumah mertuanya, setelah mendengarkan itu andin kembali kekamarnya,
Ricis yang saat itu melihat lihat kamar atta dahulu masih banyak foto ricis tertempel dimana mana, banyak banget foto foto mereka berdua, ricis menangis kenapa dulu saat ricis hilang ingatan semuanya baik - baik saja, tapi sekarang saat ricis sudah mengingat semuanya hubungan ricis dan atta akan segera kandas,

KEESOKAN PAGINYA
Universitasnya mengadakan reoni dan semua alumni harus datang,meski itu datang sendiri atau dengan pasangan dan anak - anaknya, ricis memilih untuk tidak membawa asiya dan safiya dan atta pun tidak berniat membawa anak dan istrinya disana banyak banget yang datang dari chacha, aurelie, verell dll,"

Ayo simak cerita selanjutnya, jangan lupa
Follow, vote, comen and share keteman - teman kalian 👍👌

22/12/2019 ❤

Jangan Usik Hidupku ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang