03

228 21 0
                                    

Reren pergi menggunakan sepeda ontel saat Reren ingin melewati rumah pyschopath ahjussi di melihat Yoongi sedang menyiram tanamannya.

Reren berusaha untuk tidak melihat kehadiran Yoongi dan berjalan dengan entengnya.

"Apa kau tidak ingin menyapa ku" kata Yoongi dan menatap tajam Reren.

Reren tidak menanggapi apa yang dikatakan Yoongi di terus saja berjalan sambil mendorong sepedanya.

"Aku rasa aku kan merobek mulutmu malam ini" ancam Yoongi dan sontak membuat Reren terjatuh dari sepedanya dan langsung membungkuk hormat pada Yoongi.

"Annyeong Haseyo, ahjussi semoga hari mu menyenangkan" sapa Reren sopan dan tersenyum dengan paksa pastinya.

"Berhenti memanggil ku dengan kata ahjussi, umur kita sama" kata Yoongi dingin.

"Baiklah" kata Reren sambil tersenyum tipis.

"Umur ku dengan pyschopath ini sama, tapi kalo aku lama-lama disini yang ada umur ku yang hilang" batin Reren.

"Mimpi apa aku kemaren sampai-sampai ketemu sama pyschopath seperti dia" batin Reren.

"Apa kah pyschopath ini akan selalu menghantui ku sampai aku mati ditangannya" batin Reren.

"Hy Reren" sapa Jimin yang baru aja keluar dari runahnya Yoongi.

"Hy Jimin, apa kabar" sapa Reren dengan senyuman yang manis.

"Aku baik, kau?" tanya Jimin.

"Aku baik-baik saja" jawab Reren.

"Oh ya kau mengenal sepupu ku?" tanya Jimin sambil menyenderkan tangannya ke bahu Yoongi.

"Sepupu mu?" tanya Reren.

"Iya sepupu ku, Min Yoongi" jawab Jimin.

"Jadi pyschopath ini, eh maksudnya Yoongi ini sepupu mu Jimin?" tanya Reren.

"Iya" jawab Jimin.

Bam Bam Bam Baeem
Naaa Naaa Naaa
Bam Bam Bam Baeem
Naaa Naaa Naaa

Reren melihat ke arah keranjang sepedanya dan melihat hp nya berdiri dan terpampang nama Jeon Jungkook Reren dengan cepat mengambil hp nya dan mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo Kook ada apa?" Rrn

"Ada apa? Aku kau sudah pikun? Bukan
kah kita hari ini akan makan bersama disungai Han"~jjk

"Aku tidak pikun, aku ingat, aku lagi dijalan" Rrn

"Cepat lah kesini"~jjk

"Iya iya" Rrn.

Tuu.... Tuu...

"Jimin aku pamit dulu ada urusan" pamit Reren.

"Oh ya maaf membuat mu telat" kata Jimin dengan senyum yang amat manis.

"Apa kau tidak akan pamit pada ku?" tanya Yoongi dengan suara beratnya.

"Ah aku pamit dulu Yoongi semoga hari mu menyenangkan" pamit Reren pada Yoongi dan langsung mendirikan sepedanya dan mendorongnya dengan cepat menjauhi perkaranggan rumah Yoongi.

"Hyung kau pasti ketahuan sama Reren kalo membunuh orang kemaren, hyung jangan macam-macam dengen dia, kakaknya adalah kepala polis di seoul, jangan sampai hyung melakukan hal yang aneh" peringat Jimin pada Yoongi.

"Awalnya aku ingin membunuhnya kemaren malam hanya saja dia menyelamatkan ku jadi ku anggap saja dia beruntung tapi kalo dia sampai memberi tau orang tentang aku dan kau maka aku tidak akan segan-segan membunuhnya" kata Yoongi dan pergi masuk ke dalam rumahnya.

Sungai Han tempat yang begitu indah dan sejuk. Reren dan Jungkook sedang menikmati pemandangan sungai Han sambil memakan masakan buatan Reren.

"Wah, masakan kau sungguh enak" puji Jungkook.

"Aku memasakannya hanya untuk mu, sebagai tanda terima kasih karna kemaren kau mau membelikan ku boneka kemaren" kata Reren.

"Benarkah? Wah berarti kau sudah siap menjadi seorang istri?" tanya Jungkook sambil tersenyum lebarnya dan mucul lah gigi kelinci yang membuat dia semakin imut.

"Belum, aku sama sekali belum memikirkan hal itu" jawab Reren.

"Kenapa?" tanya Jungkook..

"Hmm, masih belum ada yang buat aku merasa nyaman" jawab Reren.

"Apa kau tidak merasa nyaman dengen ku?" tanya Jungkook.

"Nyaman, hanya saja kita adalah seorang sahabat dan bukan kah kita tidak memiliki perasaan lebih dari itu" jawab Reren dan sontak membuat Jungkook sedih dalam hati.

"Tarnyata benar dia hanya menganggap ku sebagai sahabat saja, ternyata cinta ku hanya bertepuk sebelah tangan" batin Jungkook.

"Kenapa kau menanyakan hal itu?" tanya Reren.

"Aak ani, hanya iseng saja" jawab Jungkook.

"Oh, aku pikir ada hal yang ingin kau katakan tentang itu" kata Reren.

.
.
.
.
.
.

Setelah selesai makan bersama Jungkook di sungai Han, seperti permintaan kedua abang-nya ia pergi ke caffe untuk membeli 2 Americano pedas dan 2 Latte.

"Permisi" panggil Reren pada pegawai caffe.

"Iya, ada yang bisa saya bantu nona" ucap pegawai tersebut.

"Saya pesan 2 Ameicano pedas dan 3 Latte" kata Reren.

"Baiklah silahkan tunggu" ucap pegawai tersebut dan pergi.

Gak lama kemudia pesanan Reren udah jadi saat Reren berdiri dari tempat duduknya ia melihat Yoongi ada di depan caffe.

"Oh ya tuhan kenapa kau mempertemukan ku dengan pyschopath itu lagi, apa salah ku pada mu tuhan?" batin Reren.

Reren pergi ke arah kasir dan berusaha agar tidak terlihat oleh Yoongi dan membayar pesanan miliknya.

Saat Reren berbalik secara perlahan dia tidak melihat Yoongi disana. Reren keluar dari caffe tersebut daj menuju parkiran sepadanya.

Reren naik ke sepedanya dengan senang karna psychopath itu tidak melihatnya sama sekali dan dia mengira bahwa dirinya telah berhasil menghindar dari psychopath.

"Aahk.." kata Reren saat dia merasa seperti ada yang tidak beres dengan sepedanya.

"Kenapa berat sekali padahal aku tidak terlalu berat dan tadi saat aku naik sepeda ini, sepedanya baik-baik saja" batin Reren.

Reren menolehkan kepalanya ke belakan dan

"Kkamjagiya!, kau?" kata Reren karna ia terkejut akan kehadiran.....

[END]PSYCHOPATH | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang