04

130 11 0
                                    

Bel apartment Jimin berbunyi. Dengan cepat Taehyung membuka pintu. Ia tidak ingin menyuruh kekasihnya yang sedang marah karena kejadian tadi malam.

Saat pintu terbuka tiba-tiba sebuah kaleng di lemparkan. Untuk sesaat Taehyung merasa bingung tapi setelah menghirup asap yang keluar dari kaleng tersebut dengan cepat Taehyung menutup hidung nya dengan sapu tangan.

"JIMINNIE! REREN!"

"Uuhk! Uuhk! Asap apa ini?" tanya Jimin.

"Jangan menghirup nya. Ini asab beracun. Cepat bawa Reren pergi dari sini!" Jimin mengangguk dan kembali masuk untuk mencari Reren.

Sementara Taehyung berusaha menghentikan asap yang terus keluar dari kaleng itu.

Asap sudah memenuhi apartemen sederhana itu. Jimin berusaha membawa Reren keluar "TAE! TAE! KAU DIMANA?" teriak Jimin. Ia hampir tidak melihat karena asap nya sangat tebal. Beruntunglah ia sudah menemukan Reren dan menggenggam tangan nya erat.

"AKU DI DEPAN PINTU! HATI-HATI!! APA KAU SUDAH MENEMUKAN REREN?!"

"IYA. SUDAH"

Dengan hati-hati Jimin memegang dinding yang berada di sebelah kanan nya. Membatu Reren untuk berjalan. Ia melihat cahaya yang cukup terang.

Sepertinya itu pintu depan.

"TAE! TAE! APA KAU DENGAR AKU?"

"Uuhk! Uuhk! Jimin aku sudah tidak tahan" ucap Reren. Nafasnya rasanya sudah hampir putus karena sudah cukup banyak asap yang masuk ke dalam paru-parunya.

"Tunggu sebentar lagi, Ren" ia juga merasakan sesak pada dadanya tapi ia harus kuat.

Jimin terus berjalan hingga ia menemukan pintu keluar dengan cepat ia menarik Reren keluar dari apartemen dan menutup pintu.

Sampai beberapa saat ia ingat bahwa ada Taehyung di dalam "Tae? Dimana?" tanya Jimin.

Reren membulatkan matanya sempurna "Dimana oppa?"

"Kalian mencari pria berengsek ini?" sebuah suara terdengar jelas tak jauh dari hadapan mereka.

Jimin mau pun Reren membulatkan mata mereka saat melihat Taehyung yang berlumuran darah dengan pistol yang berada di kening nya. Di pegang oleh pria yang menurut Jimin tidak asing.

"Huening Kai. Anak buah JK. Apa kau ingat, Jimin?"

Shit! Umpat Jimin dalam hati.

"Lepaskan dia"

Huening mengerutkan kening nya "Lepaskan? Lepaskan bajingan ini?" Huening tertawa remeh "Tidak semudah itu. Berikan Nona Kim pada ku makan dia akan ku lepaskan"

Jimin mengepalkan kedua tangannya, ia benar-benar membenci pria ini terlebih bos nya. Jimin berdoa semoga Jungkook tidak akan pernah terlahir kembali.

Perlahan-lahan tangan kanan Jimin mengarah ke belakang. Mengambil pistol yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi.

"Berdiri di belakang ku, Ren" suruh Jimin.

Baru satu langkah Reren ambil suara tembakan sudah terlanjur.

"AAAHHKK!!"

Jimin dan Reren menatap ke arah depan dan ya Huening Kai baru saja menembak kaki Taehyung.

"Tae?!"

"Jangan gegabah Nona Kim. Berjalan lah kemari jika ingin dia selamat" selangkah demi selangkah Reren berjalan mendekat.

PANG!

Bruk!

Tubuh Huening Kai jatuh tak sadarkan diri saat kepala belakang nya di pukul dengan keras dengan menggunakan panci pink.

[END]PSYCHOPATH | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang