04

216 22 0
                                    

"Kkamjagiya!, kau?" kata Reren karna ia terkejut akan kehadiran Yoongi yang duduk di belakang sambil menatapnya Reren dengan dingin.

"Ngapai kau duduk disitu?" tanya Reren.

"Kau ingin pulang kan? Aku ikut" kata Yoongi.

"Huff, oke kau boleh ikut tapi lo yang gonceng aku" kata Reren pasrah.

"Gak kau saja yang gonceng" tolak Yoongi.

"Lah kenapa aku? Kau tidak bisa kah naik sepeda?" tanya Reren.

"Gak bisa" jawab Yoongi.

"Huff, yaudah nih kau pegang 3 Latte ku" suruh Yoongi.

"Kau pegang saja sendiri" tolak Yoongi.

"Bagaimana bisa aku memegang Latte ku jika aku harua mengonceng mu juga" jelas Reren.

Dengan keselnya Yoongi mengambil 3 gelas Latte milik Reren.

"Sudah, jalan cepat" suruh Yoongi.

"Udah numpang, nyuruh-nyuruh nyebelin banget dah" decak Reren dan mulai menjalankan sepedanya.

"Oh ya tuhan berat sekali, ini psychopath makan apa sih, berat amet dah" batin Reren.

"Eh, kau itu bisa lebih cepat lagi gak? Orang saja jalannya lebih cepat dari kau yang naik sepeda" decak Yoongi.

"Eh, itu semua karna kau berat sekali, bukan aku yang salah disini" kata Reren.

"Fokus saja pada jalanannya nanti kau malah tersandung polisi tidur" ucap Yoongi. 

Reren mengerutkan dahinya saat Yoongi mengatakan polisi tidur. "Hy Min Yoongi!  Berhenti lah mengatakan hal yang omong kosong. Mana ada polisi tidur di daerah sini"

Sangking keselnya Reren, dia tidak memperhatikan jalanan dan lebih menatap ke arah belakang yang dimana ada Yoongi yang duduk dengan santai nya.

Yoongi secara tiba-tiba turun dari sepeda dan mendarat di tepi jalanan. Yoongi menunjuk ke arah depan memberi isyarat pada Reren.

"Psychopath aneh... Eoh? Eh.. Eh.. Eh..! Yyak... Ah!?"

Brak

Reren terjatuh dari sepeda karna menabrak polisi tidur.

"Aduh sakit. Oppa apa salah ku pada mu?" tanya Reren sambil mengelus lututnya yang sedikit memar akibat jatuh tadi.

"Yak sejak kapan ada polisi tidur disini?" tanya Reren.

"Makannya naik sepeda itu fokus ke jalan bukan ke aku" ucap Yoongi dan menaroh 2 gelas Latte di dekat Reren. Dan pergi menuju rumahnya yang sudah tidak jauh lagi.

"Yak dimana 1 gelas Latte satunya?" tanya Reren.

Yoongi menggoyangkan 1 gelas Latte di tangan dan tersenyum miris. Reren yang melihat itu hanya menghela nafas panjang.

****

Reren masuk ke dalam rumah dengan lesunya.

"Aku pulang" ucap Reren lemas.

"Aah kau sudah pulang! Mana pesanan kami?" tagih bang Jin.

"Nih oppa" kata Reren dan menyodorkan bungkusan plastik dan 2 gelas Latte ke oppa panci ping tersebut.

"Dek" panggil bang Namjoon.

"Ada apa oppa?" tanya Reren.

"Kau kenapa kelihatan lemas sekali? Apa kau sakit? Perlu kah kita ke rumah sakit?" tanya bang Namjoon.

"Ani oppa, aku hanya lelah saja" jawab Reren.

"Oh baiklah, pergilah ke kamarmu lalu tidur. Nanti akan ku bangunkan kau saat makan malam nanti" ucap bang Namjoon.

"Ne. Aku ke atas dulu oppa" ucap Reren dan pergi kekamarnya.

"Yak Jin jangan kau makan Ameicano pedas milik ku itu" ucap bang Namjoon saat melihat bang Jin memakan Ameicano pedas milik Namjoon.

"Aah Mian. Aku benar-benar lapar hyung" ucap Jin dan menyuap lagi Ameicano pedas milik Namjoon.

"Yak jangan dimakan lagi" ucap bang Namjoon dan merebut Ameicano pedas dari bang Jin.

"Yak itu masih belum habis, biarkan aku memakannya sampai habis" ucap bang Jin dan berusaha merebut Ameicano pedas milik Namjoon.

"Yak tidak boleh" teriak Namjoon.

"Yak mengalahlah pada adik mu ini" teriak Bang Jin tak kalah nyaring.

"YAK OPPA NAMJOON OPPA JIN BISA DIAM TIDAK. AKU INGIN TIDUR SAJA TIDAK BISA" teriak Reren yang membuat suasana rumah menjadi hening kembali.

"Oppa jin kau bisa kan memasak Ameicano pedas. Lebih baik kau masak saja yang banyak tidak perlu berebutan seperti ini. Membuat kepala ku pusing saja" lanjut Reren dengan nada lembut.

"Mianhaeyo" serempak bang Namjoon dan Jin.

"Jangan berisik lagi, aku ingin tidur sampai berisik lagi tidur di luar saja malam ini" tegas Reren.

"Ne" serempak bang Namjoon dan Jin.

Reren kembali ke atas menuju kamarnya.

"Aku tadi memarahi ke dua oppa ku dan mereka kelihatan ketakutan. Sebenarnya disini yang lebih tua aku atau mereka sih?" tanya Reren pada dirinya sendiri.

Reren pergi ke arah kasurnya dan merabahkan dirinya di kasur, tak butuh waktu lama bagi Reren tidur dan pergi ke alam mimpinya.

Tanpa Reren sadari ia sedang ditatap oleh sepasang  mata yang melihatnya sambil tersenyum miris.

"Cantik" batin namja tersebut.

[END]PSYCHOPATH | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang