10

153 11 0
                                    

Sudah hampir seminggu Reren dan Jungkook tidak lagi bersama dan Reren saat di sekolah selalu bersama Yoongi dan Jimin.

Seperti saat ini Reren, Yoongi dan Jimin duduk di taman sambil memakan bekal mereka.

"Wah masakan Jin hyung masih tetap enak" puji Jimin.

"Tentu dia selalu saja di dapur dan saat bahan makan habis atau panci pink nya itu rusak oppa Namjoon lah yang di suruh membeli semua nya" ucap Reren dan menyuap daging sapi cincang nya ke mulut.

"Bukan nya Namjoon itu lebih tua dari Jin hyung?" tanya Yoongi.

"Ya benar" jawab Reren "Eh! Kau tadi menyebut oppa Namjoon tidak menggunakan embel-embel hyung?" tanya Reren.

Jimin membisikkan sesuatu pada Reren "Dia lebih tua dari Namjoon hyung, dia telat saat masuk SMA"

"Oh gitu, tapi kenapa waktu itu kau mengatakan bahwa umur kita sama?" ucap Reren paham.
"Dia tidak ingin kelihatan tua di hadapan mu bahkan dia tidak ingin di panggil ahjussi" jawab Jimin dan Reren hanya mengangguk saja.

"Kau merasa tidak enak menjadi yeojachingu ku lagi setelah mengetahui itu semua?" tanya Yoongi.

"Ani, aku merasa senang karena kau lebih tua dari ku" jawab Reren membuat Yoongi tersenyum seketika.

"Aigoo, manis nya senyum nya" puji Jimin dan membuat raut wajah Yoongi berubah datar.

"Apa dia tidak pernah tersenyum?" tanya Reren.

"Ani, sudah lama senyum nya menghilang dan karena kau senyum nya itu kembali lagi" jawab Jimin "Aku pikir dia lupa cara tersenyum"

"Oh gitu"

"Jim" panggil Yoongi.

"Iya?"

"Kita bantu Taehyung, aku kasihan melihat nya menghadapi lintah mafia itu" ucap Yoongi.

Jimin berfikir sesaat menyimak maksud sepupunya itu "Kau yakin?" tanya Jimin.

"Ya" jawab Yoongi tanpa keraguan.

"Kau tau kan siapa yang kita bantu itu?" tanya Jimin sambil menatap Yoongi serius.
Reren yang merasa suasana begitu serius membuat dirinya seperti dihampir oleh dua pembunuh.

Yoongi melihat wajah Reren yang seperti tegang karena pembicaraan nya dengan Jimin.

Yoongi mendekatkan wajahnya ke telinga Reren dan membisikkan sesuatu disana "Jimin sama seperti ku tapi di juga seorang kanibalisme"

Seketika wajah Reren berubah pucat saat mendengar nya dan itu membuat Jimin bingung melihat nya. Apa yang dibisikkan oleh psychopath ini?. Pikir Jimin.

"Apa yang kau bisikan?" tanya Jimin.

"Rahasia mu" jawab Yoongi tanpa dosa.

"Oh tuhan pantas saja dia kelihatan pucat" ucap Jimin "Hy aku tidak seperti namjachingu mu, walaupun aku ini sama seperti nya tapi aku tidak mungkin membunuh orang sembarangan" ucap Jimin tapi wajah Reren masih saja pucat.

"Jadi jari-jari mayat yang hilang itu apa kau yang ambil Jimin?" tanya Reren sedikit takut.

"Bukan aku tapi namjachingu mu itu" jawab Jimin.

"Benarkah?"

"Iya aku yang mengambil nya, Jimin akan gila jika tidak makan itu" jawab Yoongi santai tapi Reren masih bingung.

"Aku memiliki sifat liar jika tidak memakan nya, bahkan aku bisa membunuh Yoongi" ucap Jimin membuat Reren paham.

"Lalu apa yang kalian maksud membantu Taehyung menghadapi lintah mafia itu?" tanya Reren.

Seketika Yoongi dan Jimin terdiam mendengar nya, bingung ingin memberi tahu atau tidak.

Yoongi menghela nafas panjang dan natap manik mata Reren "Ren kau tidak keberatan kan jika aku harus melakukan aksi ku pada lintah mafia itu?" tanya Yoongi.

"Apa kau ikut melakukan nya? Bukan nya kau berjanji tadi malam untuk melakukan aksi mu lagi, kenapa mau melakukan nya lagi?" tanya Reren.

"Mian aku harus mengingkari nya, aku hanya khawatir jika Taehyung kenapa-napa" Jimin memilih diam mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Tapi aku bagaimana? Jika kau kenapa-napa aku bagaimana? Aku juga mengkhawatirkan mu" air mata mulai menetes di pelipis mata Reren.

Yoongi mengusap air mata tersebut dan tersenyum tipis pada Reren "Dengarkan aku, kau tau aku paling tidak suka jika mengulang nya berkali-kali jadi dengarkan baik-baik, okey?" Reren hanya menganggukkan kepalanya menuruti apa yang dikatakan Yoongi.

Yoongi menghela nafas panjang sekali lagi "Aku akan baik-baik saja, kau tau aku bisa membunuh semua orang kecuali kau Kim Reren dan hanya kau yang berhak mengambil nyawa ku ini hanya kau seorang tidak ada yang lain. Aku tidak akan mati di tangan orang lain hanya kau yang bisa membunuh seorang Min Yoongi, mengerti?" sekali lagi Reren menganggukkan kepalanya, jujur mendengar setiap kata-kata sangat sakit.

"Bagus, jadi lah gadis yang baik setelah aku selesai melakukan aksi ku, aku akan ke kamar mu, mengeri?" lagi dan lagi Reren hanya mengangguk patuh pada Min Yoongi.

"Sudah selesai?" tanya Jimin.

"Ya sudah, aku tau kau takut di hukum maka cepat lah kita ke kelas" ucap Yoongi dan menggenggam pergelangan tangan Reren, membawa nya menuju kelas nya.

Reren hanya menurut dan masih memikirkan apa yang di katakan Yoongi barusan "Apa hanya aku yang bisa mengambil nyawa Yoongi? Kenapa dia mengatakan itu? Apa dia benar-benar berfikir bahwa aku akan membunuhnya di waktu yang mendesak? Huff Kepala ku jadi pusing memikirkan nya" batin Reren.







Pulang sekolah Yoongi dan Jimin berjalan lebih cepat dari biasanya membuat Reren yang berjalan di belakang mereka kelelahan mengikuti langkah mereka berdua.

"Reren kami pulang dulu" ucap Jimin.

"Yyak kalian itu berjalan cepat sekali membuat ku kelelahan mengikuti kalian berdua" keluh Reren membuat Yoongi gemas melihat nya.

Yoongi berjalan mendekat ke arah Reren dan mengecup singkat kening nya "Mian membuat mu kelelahan tapi kami akan melakukan aksi nya hari ini" ucap Yoongi lembut.

"Hari ini? Kalau begitu hati-hati lah"

"Hmm pasti" senyum tipis menghiasi wajah pucat Yoongi.

"Annyeong Haseyo Kim Reren" sapa seseorang dengan senyum kotak khas nya.

Reren menatap Yoongi dan orang yang baru saja menyapa nya berganti. Paham akan tatalan mata Reren "Dia Taehyung yang kita bicarakan tadi" ucap Yoongi dan Reren mengangguk paham.

"Jimin, Yoongi-ah aku pulang dulu" ucap Reren dan berjalan menuju rumahnya yang bersebelahan dengan Yoongi.

Kilat mata tajam di tunjukkan oleh Yoongi pada Taehyung "Jangan berani-benarinya kau ingin membunuh nya hanya karena aku mencintai dan dia menjadi kelemahan ku" ucap Yoongi dengan nada berat nya.

"Oh ayo lah hyung, kau tau kita bertiga seorang psychopath kita tidak boleh memiliki kelemahan jadi jika kau menjadi lemah di hadapan nya maka dia harus di habisi" ucap Taehyung dan menekan kata Terakhir nya.

Tangan Yoongi terkepal membuat kuku nya memutih "Jangan coba-coba Kim Taehyung dia itu saudara mu juga" ucap Yoongi.

"Kedua orang tua ku membuang ku karena gadis itu, jadi untuk apa aku menganggapnya saudara ku?" ucap Taehyung acuh.

"KIM TAEHYUNG!!!" Yoongi terbawa emosi karena sikap Taehyung yang begitu kelewatan.

"Hyung, Taehyung diam lah ini di depan umum kita bicarakan aksi kita sekarang juga" ucap Jimin dan membawa kedua makhluk itu masuk kedalam rumahnya.
.
.
.
.
.
.
Oke sampai sini dulu ff nya sorry baru up.

[END]PSYCHOPATH | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang