01

440 29 0
                                    

Di sekolah yang ada dikorea lebih tepatnya di daerah Seoul terdapat seorang gadis yang sedang berjalan sendiri di koridor sekolah.

"Cih menyebalkan sekali, katanya hari ini wajib turun tapi apa tidak ada yang turun sedikit pun" decak Reren.

"Psychopath? Semua ini karna Psychopath ahjussi itu, jika saja dia tidak membunuh murid disini mungkin tidak akan seperti ini,sungguh aku benci suasana seperti ini" decak Reren.

"Tapi kenapa dia membunuh murid disini? Apakah ini ada sangkut pautnya dengan kepala sekolah menyebalkan itu?" Reren berhenti dan menyilangkan kedua tangannya di dadanya. Keadaan cukup hening saat ini.

Bam Bam Bam Baeem
Naaa Naaa Naaa
Bam Bam Bam Baeem
Naaa Naaa Naaa

"Kkamjagiya!" Reren sungguh terkejut akan dering ponselnya yang cukup keras ditengah keheningan.

"Nuga jeonhwa haess-eo" tanya Reren pada dirinya sendiri sambil mengambil ponselnya yang ada disaku bajunya "Jeon Jungkook?" senyum Reren menyembang dengan gembiranya karna nama Jeon Jungkook tercantung dilayar ponselnya.

"Yya, michyeoss-eo?"~Reren

"Aku sehat, kau dimana sekarang? Yuk kita makan di resto ke sukaan kau"~jjk

"Aku sedang disekolah seperti kata mu, tapi apa disini tidak ada satupun orang"~Reren

"Yya, apa? Kenapa kau kesana? Seharusnya kau tidak mendengarkan apa yang aku katakan. Keluar lah dari sana aku akan menjemputmu"~jjk

"Aku tidak akan percaya dengan apa yang kau katakan, kau sungguh menyebalkan JeonJungkook"~Reren

"Aku sudah dimobil, cepatlah keluar aku tidak bercanda"~jjk

Dan panggilan telah berakhir, Reren bukannya dia cepat keluar dari sana malah berjalan santai tanpa rasa takut sama sekali.

"Sssssreet"
"Aahkk, a-aku mo-mohon pada mu biarkan a-aku hi-hidup" suara yang berada dikelas tidak jauh dari tempat dimana Reren berdiri sekarang. Suara seorang yeoja yang sedang memohon agar tetap hidup.

"Dari mana asal suara tersebut" batin Reren. Reren mencari sumber suara tersebut dan menemukannya di depan kelas 10-01-26. Reren berjalan dan menemukan seorang sosok namja yang mengenakan pakai hitap dan masker hitam yang menutupi separuh wajahnya.

"Orang seperti tidak pantas hidup dan kau menyebut sepupu ku apa? Baby pig! Iya kan kau menyebut sepupuku seperti itu" kata namja itu.

"Ani, geuleohji anh-a" jawab yeoja itu.

"Sssreett"
"Aaahhkk" teriak yeoja tersebut karna namja tersebut mengores wajah yeoja tersebut.

Namja tersebut mengambil sumpit yang ada didalam tasnya "Mati kau" namja itu menusukkan sumpitnya tetap dimata yeoja tersebut sampai bola matanya pecah dan mulai menusuk-nusuk berulang ulang kali.

"Aahmm" desis Reren sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Reren melihat namja tersebut mengambil pisau lipat dan mulai memutilasi mayat yeoja tersebut "Aahk Jeon Jungkook" teriak Reren dan mulai berlari meninggalkan kelas tersebut, teriakan Reren membuat namja tersebut menolah dan tersenyum sinis.

"Aku mendapatkan satu mangsa lagi" kata namja tersebut dan mengambil pisau lipatnya dari mayat yeoja tersebut.

Reren secepat mungkin berlari dan tentu saja pyschopath itu mengejarnya. Reren hampir saja terjatuh dari anak tanga karna terpeleset.

"Lari lah, lari selagi kau bisa" kata namja itu sambil memutar-mutarkan pisau lipatnya dengan lihainya.

"Jeon Jungkook kau dimana" teriak Reren yang masih saja berlari di koridor.

Saat sampai di halaman sekolah tapi sayang masih jau dari pintu gerbang sekolah.

"Sssrett" pisau lipat milik pyschopath mengenai pipi kanan Reren. Reren memegang pipinya yang terasa perih dan mundur beberapa langkah karna pyschopath itu terus maju. Reren melihat pisau lipat milik pyschopath tersebut dan langsung mengambil pisau lipat itu dan menodongnya ke arah pyschopath tersebut.

Bukannya takut pyschopath tersebut terus saja maju dan mengenggam tangan Reren dan mengambil pisau lipat miliknya dan menggankatnya tinggi seperti harimau yang ingin menerkam mangsanya.

Buuhkk

Buuhkk

"Ren buruan kita kabur" kata Jungkook sambil menarik tangan Reren sementara pyschopath itu menghapus darah yang keluar dari mulutnya dan menatap kepergian Reren dan Jungkook.

"Kali ini aku anggap kau beruntung" kata pyschopath tersebut dan kembali lagi ke dalam sekolah.

"Hiissk.... Hiissk.... " tangis Reren didalam mobil dan membuat jungkook merasa risih dengan tangisan Reren.

"Ren udah dong nagisnya berisik tau" omel jungkook.

"Kau yang membuat ku seperti ini tanggung lah sendiri hiissk... hiissk.... " kata Reren dengan nagis yang tak henti-hentinya dan membuat Jungkook semakin risih dan menepikan mobilnya.

"Oke, yang pertama kau berhentilah menagis dulu, kedua aku akan mengobati luka mu, ketiga aku minta maaf yang sebesar-besarnya, keempat tolong kau jangan bilang sama eomma dan appa ku kalo kau seperti ini karna ku dan yang kelima setelah aku mengobati luka mu kita akan makan dan jalan-jalan bagaimana" kata Jungkook sambil mengusap air mata Reren.

Reren berhenti menagis dan menatap tajam Jungkook "Kau sedang menyogok ku?" tanya Reren.

"Ani, bukan begitu tapi aku tidak ingin kau pulang dengan kondisi yang seperti ini" jawab Jungkook sambil mengobati luka yang ada dipipi kanan Reren.

"Aku akan memberi tau eomma dan appa kau kalo kau yang membuat aku seperti ini" kata Reren.

"Eommawa appa-ege malhaji mal-a dalla, aku akan membelikan apa yang kau mau asal jangan beri tau eomma dan appa ku" kata Jungkook.

"jeongmal, kalo begitu kita pergi ke restoran kesukaan aku dan jalan-jalan ditaman beli es krim lalu aku menginginkan boneka beruang kutup berukusan besar bagaimana" kata Reren.

"Yyak banyak sekali yang kau inginkan" keluh Jungkook.

"Jika kau tidak mau tidak apa aku akan meberi tau-"

"Oke oke aku beliiin semua asal jangan beri tau eomma dan appa ku" potong Jungkook cepat.

"Baik lah yuk sekarang kita berangkat" ajak Reren.

"Habis lah uang gue" desis Jungkook dan dapat didengar oleh Reren.

"Kook kau bilanga apa tadi?" tanya Reren.

"Aah tidak, aku tidak bilang apa-apa" jawab Jungkook.

"Yasudah cepat kau jalankan mobil kau" suruh Reren.

"Baiklah tuan putri" jawab Jungkook.

Setalah makan dan membeli boneka beruang kutub yang di inginkan Reren mereka berdua pergi ke taman sambil memakan es krim sambil duduk di kursi taman.

Jungkook melihat ke arah Reren "Kau ini makan es krim seperti anak kecil saja" kata Jungkook sambil membersihkan es krim yang ada di sela-sela bibir Reren.

"Kau kan tau kalo aku gak bisa makan es krim dengan benar" kata Reren.

"Kau ini membuat ku semakin gemas aja lihat tingkah kau seperti anak-anak" kata Jungkook sambil mencubit gemes hidung Reren.

"Aahkk, sakit tau" kata Reren.

"Yaudah yuk kita pulang, aku sudah sangat capek" ajak Jungkook dan diangguki oleh Reren.

[END]PSYCHOPATH | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang