05

116 16 0
                                    

Hari ini Taehyung dan Jimin akan pergi ke bandara untuk penerbangan mereja ke Ceko. Semua ini permintaan Yoongi yang berharap bahwa mereka berdua akan baik-baik saja.

Jimin memeluk Yoongi untuk terakhir kalinya mungkin, karena Yoongi melarang Jimin dan Taehyung untuk tidak kembali Korea untuk selama-lamanya.

"Hyung, jaga diri baik-baik hiks..."

Yoongi mengusap puncak kepala Jimin "Iya. Kau harus menurut dengan Taehyung, Okay? Aku disini akan baik-baik saja. Sudah berhentilah menangis, kau akan terlambat ke bandara"

Jimin melepaskan pelukan nya, mengusap wajahnya yang basah dan mengangguk.

Sementara disisi lain Taehyung memeluk Reren begitu kuat dan hampir membuat Reren tidak bisa bernafas.

"Yyak... Oppa kau... Kau meme... Memeluk ku ter... Terlalu erat"

Taehyung melepaskan pelukan nya lalu tersenyum kikuk "Maaf. Lupa bahwa kau itu lebih kecil dari Jimin hehe..."

"Untung sayang jika tidak sudah ku tendang keluar dari tadi"

"Kau jahat sekali dengan kembaran mu ini"

Tak

Seokjin menjitak Taehyung cukup keras "Dia tidak akan tega jika kau tidak memeluk dengan erat dan hampir membuat nyawa nya melayang" pekik Seokjin "Sudah ayo 15 menit lagi pesawat kalian akan lepas lendas"

"Bye hyung, jaga diri baik-baik ya" ucap Taehyung dan Yoongi hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Bye Reren, aku titip hyungku pada mu"

"Tenang saja Jimin, dia akan sembuh dengan cepat"

Setelah itu mobil Seokjin yang membawa Taehyung dan Jimin sudah menghilang dari halaman rumah Seokjin.

"Oppa, ayo masuk" ucap Reren dan membantu Yoongi berjalan menuju kamar tamu.

Luka pada tubuh Yoongi memang masih dalam masa pemulihan dan lebam yang di sekujur tubuh Yoongi juga sudah hilang. Walau begitu Reren akui bahwa Yoongi yang memiliki luka pada wajahnya sangat menyeramkan tapi tetap tampan menurut nya.

Setelah membantu Yoongi untuk masuk kamar dan membantu membaringkan tubuh Yoongi. Reren langsung mengambil sup yang ia buat untuk Yoongi.

"Oppa!!" Yoongi menatap Reren lalu berusaha bangun di bantu oleh Reren.

Reren mengambil nampan berisikan mangkuk sup, segelas air dan mangkuk kecil yang terdapat obat.

Reren meniup sup dengan pelan setelah di rasa cukup hangat ia menyodorkan nya pada Yoongi.

"Aniya!" Reren mengerutkan kening nya, benar apa kata Jimin saat Yoongi sakit ia lebih rewel dari siapa pun.

"Ayolah oppa, setelah oppa menghabiskan sup nya oppa minum obat lalu tidur lagi" Yoongi menggeleng kuat.

Reren harus berpikir keras agar Yoongi mau makan. Tapi apa?. Reren menghela nafas panjang "Coba saja oppa mau menurut untuk makan mungkin aku akan meminta sesuatu atau lebih tepatnya aku akan memberikan apa yang memang oppa mau"

Yoongi menatap Reren heran "Maksudnya?"

Reren meletakkan mangkuk sup di atas meja nakas, menatap Yoongi dalam lalu menggenggam tangan yang selama ini selalu mengusap puncak kepala nya sebelum tidur "Seokjin oppa bilang, Namjoon oppa akan membunuh mu. Ia tidak terima jika aku bersamamu. Aku hanya ingin membuktikan pada Namjoon oppa bahwa kau pantas untuk ku dan..." Reren sedikit bingung apa kata selanjutnya yang cocok untuk di jelaskan pada Yoongi.

[END]PSYCHOPATH | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang