Chapter 004 - kesalah pahaman yg menjengkelkan

116 22 2
                                    

Setelah beristirahat beberapa jam di kamar penginapan sambil mengeluh soal penampilanku. Aku memutuskan untuk turun ke lantai 1 penginapan.

"Ara~ kau sudah bangun? Apakah kau ingin segera makan?"

Nee-san berambut merah langsung menyapaku dan menawarkan jatah makan sore yang disediakan penginapan.

"Iya tolong satu porsi untukku. Oiya ini mungkin telat, namaku Rain, aku pengelana dari negri yang berada jauh diseberang benua ini dan aku baru saja tiba di benua ini. senang bertemu denganmu"

"Oh Rain ya..ookay~ senang juga bertemu denganmu, aku Eva. Kalau kau perlu bantuan jangan sungkan tuk datang padaku kapan saja"

"Baik. Aku dalam perawatanmu Eva-san"

"Duduklah dimanapun kau ingin aku akan segera membawakan makananmu"

Lalu aku duduk di ujung ruangan tepat di sebelah jendela yang menghadap ke jalan. Tak lama Eva-san datang membawakan nampan berisi makanan.

"Ini makananmu, makanlah selagi hangat, aku membuatnya menjadi porsi besar untukmu, makanlah sampai habis agar kau tumbuh lebih besar Rain~kun"

"Te-terima kasih Eva-san"

Ha-ha aku menjawabnya sambil tertawa masam, sepertinya aku tampak kecil dan lemah sehingga patut untuk dikasihani.

Wow ini benar-benar makanan abad pertengahan! Ada sepotong roti besar yang agak keras dan semangkuk sup cair dengan beberapa tambahan sayuran berupa kol dan irisan daging tipis. sepertinya kehidupan isekai ku menjadi kenyataan.

aku mencelupkan roti kedalam sup dan memakan'nya.

Tidak sia-sia pengalamanku membaca Light novel aku jadi cukup terbiasa menjalani kehidupan di dunia ini lewat pengetahuanku.

Aahh~ perutku sepertinya sudah cukup terisi.

setelah selesai makan dan mengucapkan terima kasih atas makanannya terhadap Eva san aku berjalan ke luar penginapan mencari toko untuk menambah perbekalanku.

Menurut toko yang direkomendasikan Eva-san sepertinya toko berada di dekat alun-alun desa.

Ah aku menemukannya! Toko ini cukup tua? Baiklah aku masuk.

Setelah masuk kedalam toko aku disambut oleh paman berambut coklat yg segera menghampiriku.

"oh ada pelanggan? Ada yg bisa ku bantu?"

"Apakah kau menjual rempah-rempah dan bumbu?"

"Kami punya beberapa bumbu seperti garam batu,lada dan gula"

"Oh baiklah aku butuh 5kg untuk tiap masing-masing bumbu'nya"

Sepertinya bumbu di desa ini sangat sedikit ragamnya. Pantas saja makanan disini terasa hambar. tapi setidaknya ada gula, gula cukup baik untuk mengatasi stress.

"harga gula 5kg sebesar 5 coin perak, garam batu dan lada berjumlah 2 coin perak. Jumlah total'nya 7 coin perak. Apa kau butuh yg lainnya?"

Wow ternyata gula cukup mahal untuk kualitas gula seburuk ini? Sepertinya aku perlu menyaringnya lagi.

"Ok..aku juga butuh beberapa telur dan terigu, juga apakah kau mempunyai susu dan daun teh disini?"

"Kami punya semua dari itu, tapi pelanggan-san harga susu dan daun teh cukup mahal apa tidak apa-apa?"

"Oh tidak apa-apa selama itu tidak sampai melebihi anggaranku"

lalu pemilik toko menyiapkan seluruh pesanan yang ku minta dan aku segera membayar totalnya yang mencapai 8 coin perak. Hufh..ternyata aku cukup boros juga, Sore ini aku sudah menghabiskan 15coin perak.

Setelah selesai belanja dan memasukkan semua barang belanjaanku kedalam <item box> pemilik toko terkejut melihatku menggunakan space magic <item box>, sepertinya space magic itu termasuk sihir tingkat tinggi yang jarang dikuasai orang. Aku harus berhati-hati lain kali agar tidak terlalu mencolok.

Setelah itu aku langsung pindah ke toko sebelah yang menjual perkakas dan aku segera membeli beberapa peralatan makan seperti sendok,piring dan garpu yang sepertinya terbuat dari kayu namun telah dipoles dengan baik sehingga permukaanya rata dan halus.

Di dunia ini sepertinya tidak mungkin menggunakan besi yang begitu berharga tuk dijadikan peralatan makan. Sepertinya keramik dan plastik juga tidak ada di dunia ini?.

Namun pemilik toko perkakas mengatakan kalau keramik dan tembikar dijual di daerah kota besar. keramik dan tembikar mungkin barang kelas atas yang hanya digunakan oleh beberapa bangsawan dan keluarga kerajaan.

Sepertinya jika aku memproduksi peralatan makan yang terbuat dari kaca aku bisa menghasilkan uang dengan banyak. Barang pecah belah seperti kaca pastinya akan menjadi komoditas yg langka di dunia ini. ku ku kuuu..

Sambil menggosokan kedua tangan aku membuat senyum bisnis muncul di wajahku.

Sepertinya aku sudah telat untuk bisa pergi ke toko yang menjual bibit dan perkakas pertanian. toko di desa sepertinya tutup sebelum matahari terbenam, mungkin karena penerangan di dunia ini belum menggunakan tenaga listrik maka aktivitas menjadi lumpuh total ketika hari sudah gelap.

Baiklah sepertinya aku akan melanjutkan belanja ku besok pagi dan segera bergegas untuk kembali ke penginapan.

Sesampainya di penginapan ternyata di dalam jadi cukup ramai. diterangi lilin dan lampu minyak di tiap dinding, aroma alkohol tercium di udara, banyak pria dari segala kalangan baik tua dan muda sedang duduk-duduk menenggak minuman keras yang seperti beer.

Sepertinya hanya penginapan ini yang beroperasi di malam hari, pantas saja para pria desa semuanya berkumpul disini.

Banyak yang memperhatikanku, aku hanya membalas dengan senyum, lalu tiba-tiba seseorang pemuda datang menghampiriku dengan gugup.

"A-apakah kau baru datang ke desa ini?"

Ada apa dengan pria yg gugup bicara denganku ini? Sepertinya perasaanku tak enak..jangan-jangan..??..uuhh menjijikan untuk dibayangkan!!.

"Ya, aku baru saja datang ke desa ini, aku datang dari benua yg jauh di sebrang lautan untuk berkelana"

"O-oh seperti itu..um..apakah kau hanya datang sendiri?..

Ini jelas mencurigakan..tapi lebih baik aku tetap mengikuti pembicaraan ini.

"Iya aku sendiri..ada apa?"

"Ooh ti-tidak apa-apa..jarang saja aku melihat seorang gadis cantik sepertimu berkelana sendiri tanpa rekan seperjalanan"

Sudah kuduga!! Kesalah pahaman ini lama-lama semakin menjengkelkan!!.

"Maaf..aku pria"

"A-aa..Apaa!!?? apa aku salah dengar!??"

"tidak pendengaranmu sangat bagus..aku benar-benar pria, maaf telah mengecewakanmu."

Mengatakan itu sambil membuat wajah acuh tak acuh aku langsung mengultimatum lewat kata-kata yang jelas,padat dan tanpa sedikitpun keraguan.

Pria itu langsung pucat pasi membuka dan menutup mulutnya seperti ikan kekurangan oksigen lalu runtuh berlutut ke lantai sambil mengespresikan wajah dengan mata kosong seperti tak bernyawa tidak percaya atas apa yang dilakukannya.

Lalu aku segera mempercepat langkahku meninggalkan pemuda yang runtuh itu untuk menghindari kesalah pahaman yang mungkin akan semakin menyusahkan.

Semua orang langsung tertawa terbahak-bahak di ruangan menertawakan pria yang telah runtuh di ruangan itu. Bahkan ada juga beberapa pria yang terdiam membisu memiliki ekspresi yang sama dengan pemuda runtuh itu.

Maafkan aku pemuda-kun, ini semua demi kebaikan dan harga diriku sebagai seorang pria sejati.

_________________________

Terima kasih sudah membaca bab ini.
Mohon maaf kalau masih banyak yg berantakan.
Pemula ini siap menerima kritik dan komen.

See ya!!(^o^)/

Magang kerja ku berakhir di dunia Pedang dan SihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang