Chapter 001 - Reinkarnasi

201 30 14
                                    

Kesadaranku tiba-tiba kembali, dan aku pun terbangun.

Dimana ini?, Melihat keadaan sekitar aku memastikan tempat ku sekarang berada.

Tanpa ku sadari aku berada di sebuah ruangan putih yang tak ber'ujung.

"Ehemm"

Aku terkejut mendengar suara mendeham seperti suara seorang kakek-kakek.

Menolehkan kepalaku kebelakang aku melihat seorang kakek tua berambut putih dan berjanggut memakai pakaian serba putih berdiri di depanku.

Memiringkan kepalaku dengan heran aku bertanya dalam hatiku.

Siapa kakek tua yang seperti gand*lf ini?.

Perlahan ia membuka mulutnya.

"Selamat datang di alam dewa..aku Raim dewa dunia ini" (dewa)

Dengan suara yang halus dan memberikan aura keagungan kakek tua itu memperkenalkan dirinya kepadaku.

Aku hanya bisa terdiam membisu merasa heran dengan kejadian di depan mataku ini.

"............." (aku)

Tunggu,-- ini pasti prank khan? Atau aku bermimpi??.

Lalu kakek itu perlahan melanjutkan perkataanya tanpa mempedulikan keaadaanku yang keheranan.

"Kau sudah mati..dan aku membawamu kesini..ini adalah alam dewa" (dewa)

Alam dewa?

"Umm..b-benarkah aku sudah mati? Kau bercanda bukan?" (aku)

Aku mengatakan itu sambil melihat ke segala arah mencari-cari apakah ada kamera tersembunyi untuk memastikan keadaan yang absurd ini. tapi yang kulihat hanya ada warna putih tak berujung.

Kakek itu segera menjawab pertanyaanku.

"Ya kau sudah mati.." (dewa)

Aku sudah mati? Tidak mungkin..iya ini tidak mungkin..dia pasti bercanda

Menepis segala keraguanku aku memutuskan.

Benar! aku pasti berada di acara televisi yang berniat untuk melakukan prank kepadaku.

Baiklah ku ikuti aktingmu kakek tua!

Tergugup aku bertanya kepada kakek itu

"Emm..la-lalu apa yang harus kulakukan?" (aku)

Kakek tua yang menyebut dirinya sebagai dewa itu tersenyum ke padaku.

"Aku tidak sedang ber'akting..aku hanya ingin memberimu kesempatan tuk melanjutkan hidupmu.." (dewa)

WHHAA?? Dia bisa membaca pikiranku!!??

"Ya benar aku bisa membaca pikiranmu..karena aku seorang dewa" (dewa)

Dia langsung menjawab pikirankuu!!?? Sepertinya keraguanku salah?
Tidak mungkin..ini tidak mungkin..benarkah aku sudah mati??..la-lalu bagaimana dengan cita-citaku yang telah lama ku nanti??..tidak-tidak aku belum bisa menerima ini tidak akan pernah..tapi--.

Tenang aku harus tenang, aku harus bertanya pada kakek tua, bukan-- dewa ini.
Baik aku akan bertanya pertanyaan itu..tarik napaass haahh~ siapp..

"lalu kak..uhuk..dewa-sama apakah aku akan bereinkarnasi?" (aku)

"Ya benar. Tapi kau tidak akan bereinkarnasi di duniamu sebelumnya..kau akan bereinkarnasi di duniaku" (dewa)

Seperti yang ku duga. baiklah mungkin ini sudah takdirku..setidaknya aku masih diberi kesempatan untuk bisa menjalani kehidupanku yang kedua.

Aku akan pasrah menerimanya dan mungkin ini bisa memperbaiki hidupku menjadi lebih baik dari sebelumnya.

"Baiklah dewa-sama aku mau bereinkarnasi di duniamu, tapi-..sebelum itu apa aku boleh bertanya sesuatu?" (aku)

"Silahkan tanya sesukamu..aku akan menjawab semua pertanyaanmu" (dewa)

"Dunia macam apa tempatku akan bereinkarnasi nanti?" (aku)

"Dunia tempatmu bereinkarnasi pastinya jauh berbeda dari duniamu sebelumnya..dunia yang ku kelola ini adalah dunia dimana teknologi belum berkembang..mungkin lebih seperti abad pertengahan yang ada di bumi..dan juga di dunia tempat kau bereinkarnasi ini adalah dunia dimana ada sihir dan monster..pastinya tidak ada senjata dan kendaraan modern seperti di bumi" (dewa)

Benar..ini benar..ini pasti seperti apa dunia yang di gambarkan di setiap light novel yang kubaca. baiklah ini membuatku berubah dari putus asa menjadi bersemangat setelah mendengarnya.

"baiklah dewa-sama aku mau direinkarnasi di dunia yang kau kelola" (aku)

Penuh tekad aku katakan itu dengan suara yang lantang.

Dewapun tersenyum mendengar kata-kataku..

"Baiklah..aku berterima kasih padamu jika kau mau membantu duniaku" (dewa)

Membantu? Tunggu--,

"Ma-maaf dewa sama lalu apa yang kau maksud membantu?" (aku)

Jangan-jangan...apakah aku harus menghadapi raja iblis dan mahluk berbahaya lainnya?. tidak-tidak! Kalau bisa aku hanya ingin hidup tenang dan jauh dari bahaya. Aku tidak mau mengalami kematian tuk kedua kalinya.

Namun sepertinya itu hanya menjadi kekhawatiranku belaka.

"Aku ingin kau membagikan pengetahuanmu untuk membangun duniaku ini. terserah seperti apa cara yang akan kau lakukan, selama itu tidak membuat senjata pemusnah masal ataupun biokimia yang berbahaya" (dewa)

"Ba-baiklah dewa sama aku berjanji untuk tidak melakukan hal seberbahaya itu..ta-tapi aku hanya punya sedikit pengetahuan soal teknologi di dunia tempat tinggalku dulu..apa itu tidak apa-apa jika hanya sebatas yang kubisa?" (aku)

"Itu tidak apa-apa..justru karena itu aku memilihmu" (dewa)

Dewa tersenyum berkata padaku..tapi apa karena aku bodoh dan kurang pengetahuan aku jadi dipilih? Sambil tertawa masam aku membalas senyum dewa.

"Lalu apakah aku akan diberi sebuah kemampuan/skill untuk membantuku dalam menjalani kehidupanku di dunia itu?" (aku)

"Ya..karena kau mau membantuku aku akan memberimu skill untuk menopang hidupmu..lalu tulislah skill yang ingin kau miliki di kertas ini" (dewa)

Lalu dewa memberikan selembar kertas kecil seukuran note papper yang terdiri dari 5 baris garis yang bersusun kebawah.

A-APAA?? SERIUS?? APAKAH INI PELAYANAN KHUSUS DARI DEWA!??

"Be-benarkah dewa-sama apa aku boleh menulis skill apapun yang aku mau??" (aku)

"Ya..tulis sesukamu, selama itu cukup di kertas yang aku berikan" (dewa)

Syukurlah ini sangat membantuku, walaupun aku berharap setidaknya kertas yang diberikan padaku sebesar ukuran kertas A3, tapi tak apa, aku harus bersyukur, setidaknya cukup tuk 5 baris kata.

Lalu aku mulai menulis Daftar skillku sambil tersenyum berseri-seri terkadang juga merenung tentang skill apa yang harus aku tulis.

"apakah kau sudah selesai?" (dewa)

"Sudah. Ini" (aku)

Aku memberikan daftar skill yang kubuat kepada dewa

Skill draft
-Appraisal
-Create
-Farming
-Map
-Magic all atributes (fire,water,wind,earth,light,dark,space)

"Baiklah, dengan ini persiapan sudah selesai. mulai sekarang nikmatilah hidup keduamu" (Dewa)

"Terima kasih dewa-sama" (Aku)

Aku menundukan kepalaku dan tersenyum kepada dewa.

Tubuhku mulai diselimuti cahaya yang hangat dan pandanganku mulai terdistorsi.

Perjalanan magang ku di dunia pedang dan sihir akhirnya dimulai.

__________________

Terima kasih sudah membaca bab ini.
Kalau ada yg mau membantu tuk wujudkan illustrasinya saya sangat menghargainya.
Mohon bantuannya 🙏

Magang kerja ku berakhir di dunia Pedang dan SihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang