Chapter 005 - Penguin ninja

114 22 1
                                    

Keesokan paginya.

Uh menyegarkaann! Bangun di pagi hari menghirup udara desa yang bebas polusi sungguh hal yang luar biasa.

Aku segera turun ke lantai bawah penginapan dan langsung menuju ke sumur untuk mencuci muka.

Dingiinnn..brrrr..otot wajahku langsung terasa kaku.

Mandi di air dingin seperti ini sepertinya ide yang buruk, sebagai orang yang lahir di indonesia mandi pagi adalah kegiatan wajib tuk membersihkan diri sebelum melakukan aktivitas, tapi ya sudahlah mungkin aku hanya akan membasuh tubuhku dengan handuk dan air hangat yang disiapkan Rachel-chan tuk saat ini.

Setelah selesai membersihkan tubuh dan merapikan tempat tidurku, aku segera menuju ruang makan penginapan tuk menerima sarapan pagi.

Tidak ada yang istimewa di sarapan pagi ini, aku hanya mendapatkan bubur gandum seperti oatmeal dan segelas susu hangat yang kupanaskan meminjam dapur penginapan.

Selesai sarapan aku pergi ke alun-alun desa tuk menuju ke toko pertanian.

Sesampainya di toko aku langsung masuk tuk membeli beberapa bibit, namun sepertinya tidak banyak bibit yang dijual di toko ini, dikarenakan ini sudah mendekati musim dingin tidak banyak bibit yang dijajakan, hanya beberapa bibit yang kuat bertahan di musim dingin yang dijual. akhirnya aku hanya membeli bibit kentang,ubi,labu dan bibit buah seperti apel.

Tak lupa aku membeli berbagai perkakas untuk pertanian seperti cangkul,sekop,arit,gunting rumput,palu untuk memecah batu dan kapak untuk membelah kayu bakar.

Seperti biasa aku memasukan semua barang ke dalam item box sambil menghiraukan pemilik toko yang tertegun melihat skill space magic ku. sungguh skill yang meringankan beban.

Setelah berjalan sebentar aku termenung..kira-kira apalagi yang harus kulakukan hari ini? Jam masih menunjukan pukul 8 pagi.

Baiklah aku akan pergi ke luar desa untuk berlatih skill magic yang belum aku coba selama ini..

Menuju ke gerbang aku menemukan vigor san yang tersenyum saat melihatku.

"Pagi rain-kun! Apakah kau ingin ke luar desa dan berburu di padang rumput atau hutan?"

"Pagi vigor-san, sepertinya aku hanya ingin berolahraga dan berlatih di padang rumput..tapi..apakah orang-orang disini suka berburu di pagi hari?"

"wow semangat yang baik di pagi hari tuk berolah raga bagus~bagus..ya betul rata-rata penduduk disini utamanya para lelaki memang sering berburu untuk mendapatkan daging, karena di desa ini daging sangat mahal tuk di beli"

Bukan hal yang aneh, mungkin karena disini bukan kota besar, hanya pedagang kecil yang berniaga disini, jadi tidak ada yang memasok daging secara besar-besaran, jumlah daging disini jadi sangat minim yang menyebabkan harganya melambung tinggi.

"Baiklah jika ada waktu setelah latihan mungkin aku akan mencoba berburu beberapa hewan..ngomong-ngomong hewan apa yang sering diburu penduduk desa?"

"Kebanyakan penduduk disini memburu kelinci bertanduk,burung pruru dan jika beruntung kau bisa bertemu dengan domba kapas"

Kelinci bertanduk? aku sepertinya bisa membayangkannya mungkin seperti yang ada di light novel.
Tapii?..burung pruru? Domba kapas? Hewan apa itu? Aku penasaran..baiklah jika itu tidak membahayakan diriku aku akan segera menangkapnya..

"Baiklah aku akan pergi, terima kasih atas info'nya vigor-san"

"Ok berhati-hatilah bagaimanapun monster tetaplah monster, jika kau lengah kau bisa terbunuh, dan jangan lupa kembalilah sebelum matahari terbenam, karena gerbang akan ditutup."

Magang kerja ku berakhir di dunia Pedang dan SihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang