Chapter 008 - Tragedi di pagi hari

95 17 3
                                    

(ter..master..bangunlah pii~)

"Mmmnn..Ada apa?..ini masih terlalu pagi untuk bangun.."

(Keadaan darurat pii~)

Pagi hari dan udara yang dingin terasa menusuk tulang, Rambo terus mengguncang tubuhku tuk membangunkanku, dengan mata yang masih setengah terbuka aku memaksakan diriku tuk menjawab panggilan rambo.

Aku melihat wajahnya yang ketakutan setengah mati.

Dengan terpaksa aku mengangkat tubuhku dan bertanya apa yang terjadi.

Rambo sepertinya merasakan hawa keberadaan menakutkan yang berdiri dibalik pintu.

Akupun segera melangkah dengan berhati-hati dan bertanya "siapa itu dibalik pintu?".

Namun tak ada jawaban?

Aku bertanya ke pada rambo dengan wajah heran "apa benar ada orang dibalik pintu??"

Rambo hanya menjawab dengan anggukan kepala dan tubuh yang merinding ketakutan sambil menunjukan tangannya ke arah pintu dengan tangan yang bergetar.

Aku putuskan tuk memberanikan diri melangkah semakin dekat ke arah pintu, lalu tiba-tiba...

"Tok..tok....tok......tok"

Terdengar suara ketukan pintu seperti ketukan ragu!?

Menjaga kepanikan aku bertanya dengan suara gugup.

"Si..si..siapa disana?"

Namun tetap tak ada jawaban.

Keheningan makin membuat aura ruangan semakin mencekam.

Sambil menelan air liurku tuk membasahi tenggorokan yang mengering aku segera memuntir gagang kunci tuk membuka pintu, namun Rambo dengan panik terus menggelengkan kepalanya secepat kilat sambil mengerakan tangan seperti mencoba mengatakan "tolong jangan dibuka itu berbahaya!!".

Menghiraukan Rambo aku memuntir kunci pintu, bunyi suara "klack" terdengar tanda kunci telah terbuka, aku segera menarik gagang pintu tuk membuka pintu kamar, dan tiba-tiba...!?..

BAAMM!!!!!!

Perasaan melayang menyambutku membuat dunia terasa terbalik di mataku.

Telat menyadari aku sekilas melihat sekelebat bayangan yang masuk melalui pintu.

"RAMBO CHAANNN!!!!"

BRUUKKK!!

Suara benturan seperti karung yg terjatuh menyadarkan aku.

Aku segera bergegas menoleh tuk memastikan apa yang terjadi!!??..dan ternyata,--

Aku melihat sosok Rambo yg tergeletak di lantai dengan mata berputar dan air mata yang tumpah seperti bendungan yang hancur.

"RAMBO CHAANN!! AKU MERINDUKANMU!! AKU MENUNGGUMU DENGAN SABAR DARI PAGI SEKALI TUK MERASAKAN PELUKAN HANGAT BULU LEMBUTMU!!"

i..ini?? membeku di tempat aku hanya bisa menyaksikan semua ini dengan mata seperti ikan mati, merasakan shok dan sedikit pusing di kepalaku akibat benturan yang tak kalah menyakitkan dari tandukan big boar.

Aku melihat pintu kamar yang sudah hancur berkeping-keping seperti tertubruk alat pengepungan benteng.

Ternyata si penyusup adalah Rachel-chan.

Menghiraukan Rambo yang tersiksa aku segera menerapkan sihir pemulihan di kepala dan tubuhku lalu memastikan tidak ada cedera dan gegar otak yang dapat membunuhku.

Setelah kesadaranku membaik aku segera mendekati rachel sambil memastikan jaraknya cukup aman demi keselamatanku.

"Rachel-chan bisa sedikit kau mengendurkan pelukanmu..Rambo sepertinya akan kehilangan nafas jika kau terlalu kencang memeluknya"

Magang kerja ku berakhir di dunia Pedang dan SihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang