Chapter 007 - Membuat pakaian

92 19 1
                                    


Sesampainya di penginapan aku segera menemui Eva-san dan memberikan kelinci tanduk hasil buruanku, dengan senyum hangat seperti biasanya dia menerima kelinci yang ku berikan dan mengucapkan terima kasih kepadaku.

Tak lupa aku mengenalkan Rambo kepada Eva-san, walaupun awalnya dia terkejut tapi dia segera tersenyum setelah mendengar penjelasanku, namun kejadian tak terduga muncul setelahnya.

"Kyyaaaa~ lucunyaaa!!"

Rachel-chan adik Eva-san berlari keluar dari pintu dapur setelah melihat Rambo, dengan kecepatan yang luar biasa dan tanpa bisa menghindar Rambo diterjang oleh Rachel yang segera memeluknya, dengan gemas Rachel mengusapkan pipinya ke pipi Rambo membuat Rambo meronta-ronta meminta tolong kepadaku, aku hanya bisa tersenyum masam.

Ternyata gadis ini tidak tahan dengan sesuatu yg imut. Sifat pemalunya yang biasa jadi berubah total.

Pelukan Rachel seperti kuncian pemain gulat profesional, Rambo tak berkutik dibuatnya, Rambo menatapku dengan wajah memohon bantuan namun aku hanya berbicara dalam hati (maafkan aku Rambo..mohon bersabar ini ujian).

Setelah Eva-san menegur adiknya akhirnya Rambo terlepas dari kekangan Rachel-chan, sungguh gadis kecil yang menakutkan, darimana dia mendapatkan kekuatan yang membuat mahluk sekaliber Rambo yang mampu menghadapi big boar tidak bisa bergerak sedikitpun?.

Aku pun sedikit penasaran dan mencoba sihir Appraisal terhadap Rachel ternyata hasilnya cukup membuatku terkejut dan tak percaya, astaga anak ini mempunyai skill <Herculean strength> di balik tubuh kecilnya!? Aku akan menyembunyikan fakta ini dari siapapun dan menutup rapat mulutku dari membocorkan hal tentang skill yang dimilikki Rachel sambil mengingat dalam hatiku tentang istilah "jangan menilai buku dari sampulnya".

Setelah menikmati jatah makan sore yang diberi oleh Eva-san aku dan Rambo segera naik ke lantai 2 menuju kamarku sambil mentertawakan ekspresi Rambo yang berjalan tergesa-gesa sambil memegangi kaki ku karena ketakutan dengan ekspresi Rachel yang terus menatapnya sambil menghembuskan nafas kasar seperti binatang buas yang melihat mangsa'nya sambil ditahan oleh Eva-san yang tersenyum dengan wajah tak bergeming dari kekuatan adiknya yg meronta-ronta seperti ingin menerjang Rambo kapan saja, mungkin Eva-san juga memiliki skill <Herculean Strength> seperti Rachel, membayangkannya membuatku merinding dan memutuskan untuk tidak akan pernah menyinggung atau membuat marah Eva-san.

Setibanya di kamar aku langsung mengeluarkan kain-kain dan peralatan menjahit dari item box dan memulai pengukuran kepada diri ku dan Rambo.

Aku tertawa masam melihat kekhawatiran Rambo yang segera memblokir pintu dengan mantra <ice wall> sambil sesekali memastikan pintu terblokir rapat. Sungguh, kau terlalu berlebihan rambo.

Setelah selesai pengukuran aku segera membuat pola pada kain dan memotongnya sesuai ukuran pola.

Aku segera menyatukan bagian-bagian pola dan menentukan pilihan warna untuk kombinasi pakaian yang akan kubuat.

Aku menjahit setiap bagian satu persatu, dengan ekspresi penasaran Rambo memperhatikan aku yang sedang menjahit, lalu dia bergumam..-

(untuk mengerjakan pekerjaan menjahit semahir ini pii~...seperti yang di harapkan dari masterku..memang wanita yang sungguh terampil dalam hal apapun pii~ baik hal yang halus maupun kasar tuk dikerjakan)

Wa wa waa!! Tunggu! Ap-Appaa!? Apakah Rambo juga keliru soal jenis kelaminku selama ini!?? Dan bukannya aku juga telat menyadari bahwa Rambo memperlakukanku seperti dia melindungi seorang tuan putri!? Astagaa!! kumohoon hentikan segala kesalah pahaman ini! Aku sudah muak diperlalukan seperti perempuan!! kembalikan sosok jantanku yang berwibawa oyy kakek tua(dewa)!!.

Magang kerja ku berakhir di dunia Pedang dan SihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang