Seminggu sudah aku tinggal di rumah kuno Jepang ini. Rasanya aku sudah mulai terbiasa dengan semua aktifitasku disini. Aku juga sudah mulai tidak canggung kepada ibuku dan Tarou. Aku sudah mulai mengenal dekat juga orang-orang yang tinggal disini dari mulai pelayan sampai istri dan anak Tarou. Istrinya bernama Akane, wanita kantoran biasa yang tak kuduga ternyata adalah otaku anime kelas berat. Anaknya bernama Mio. Aku sering mengejeknya dengan sebutan si matic. Karena namanya identik dengan motor matic. Dia memanggilku "Nii" alias akang alias kakak laki-laki. Tapi terkadang dia juga mengejekku dengan sebutan Niiba karena kulitku yang gelap.
Para pelayan menyebutku Rei-chan seolah aku ini anak kecil. Namun para bawahan Tarou memyebutku Anikun. Antara Aniki yang berarti kakak dan embel-embel 'kun' yang menandakan aku ini lebih muda dari mereka. Selama seminggu ini aku menemukan banyak hal baru di keluarga ini. Cap Yakuza yang lekat dengan darah, obat, amunisi dan uang ternyata salah.
Tarou yang garang, ternyata senang sekali menonton anime bersama istrinya. Mereka bahkan mengoleksi banyak action figure. Tarou paling senang dengan anime fantasi. Mio sendiri adalah cosplayer dan yang tak pernah kuduga sebelumnya adalah istri Tarou pun masih aktif ber-cosplay.
Ibuku sangat senang mendengarkan lagu. Dia mengidolakan band-band rock Jepang. Namun disisi lain ibuku ini adalah fangirl boyband-girlband Korea kelas berat. Aku sering memergokinya bernyanyi dan sesekali ikut menari jika ada grup idol korea kesukaannya muncul. Aku pernah lihat ibuku menari sama persis dengan salah satu girlband Korea Twice. Bayangkan ibu-ibu usia 47 tahun menari dengan memakai kimono sambil menganggap remot TV yang dipegangnya adalah mikrofon. Tapi aku tidak protes, nyatanya ibuku itu lebih cantik dan lebih menggemaskan ketimbang girlband yang asli.
Boss Sen'ichi hampir datang tiap hari ke rumah ini hanya untuk main Tekken 7 melawan para bawahannya dan Tarou. Kerjanya hanya main game, numpang makan lalu pulang ke hotel. Kazuo yang selalu ikut bersama Boss Sen, ternyata pacaran dengan salah satu pelayan rumah bernama Megumi. Aku pernah memergoki mereka pacaran berdua di dapur. Tidak melakukan hal yang senonoh, tapi justru menggelikan. Mereka berdua sedang berdansa memakai musik dari ponsel Kazuo. Bukan musik dari YouTube atau Spotify, hanya musik dari nada dering telepon bawaan pabrik. Aku ingin tertawa tapi takut dosa.
Salah satu bawahan baru Tarou. Namanya Yoshi adalah pria tampan dan kalem. Nyatanya hobinya adalah crossdress dan sesekali pergi ke acara cosplay bersama Mio dan ibunya. Sembari menjaga mereka berdua, sembari menyalurkan hobinya. Ibuku mempunyai alat bantu masturbasi berupa stick getar. Aku sering melihatnya di film dewasa. Namun kepolosan ibuku membuat benda itu keluar dari jalur penggunaan aslinya. Dia pikir selama ini benda bergetar itu adalah adalah alat pijat. Aku tidak sanggup memberi tahunya. Jahatnya tidak ada satupun pelayan yang memberitahukan fungsi aslinya pada ibu.
Aku diperbolehkan masuk ke kamar ibuku belakangan ini. Hanya aku laki-laki di rumah itu yang bisa masuk ke kamar ibu tanpa di hajar pelayan. Disana aku menemukan banyak fakta menarik soal ibuku. Salah satunya adalah masa lalu ibuku yang pernah jadi model. Gelar ibuku sebagai dokter bedah anak yang tak pernah diketahui publik, juga fakta mengapa dia sangat fasih berbahasa Inggris adalah karena dia lulus dari Universitas Manajemen Bisnis di Jerman. Ibuku itu jenius. Tapi polos. Jadi sering kelihatan bego. Kuliah saja dua kali di bidang yang berbeda.
Semakin banyak hal yang aku ketahui dari mereka. Semakin aku yakin mereka bukanlah orang jahat. Yakuza hanyalah pekerjaan bagi mereka. Memang beberapa dari mereka pernah tersangkut kasus besar. Salah satunya ibuku yang pernah di penjara setengah tahun karena membunuh. Karena itu dia harus kehilangan gelar dokter yang susah payah ia raih. Dia membunuh tak lebih merupakan pertahanan diri juga demi melindungi keluarganya.
Seminggu ini juga rasanya tiap hari aku hanya mengerjakan hal tidak jelas dari Tarou. Sisanya ibuku yang terus memaksaku agar terbiasa dimanjakan olehnya. Masalahnya Mio selalu mengejekku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From The Yakuza
ActionRega adalah pria berusia 27 tahun yang bekerja untuk sebuah perusahaan swasta sebagai programmer. Wajahnya masih terlihat cukup muda dibanding usianya. Suatu hari hatinya bergembira karena mendapatkan hadiah undian dari teh dalam botol berupa libura...