Chap 1: Liburan Gratis Ke Tempat Impian

847 50 0
                                    

Namaku Rega Riandra Wirahman. Orang-orang akrab memanggilku Rega, Ega atau Jajang. Terkadang juga Asep. Usiaku 22 tahun dengan tubuh tinggi kulit coklat dan badan cungkring. Nenekku sering berkata aku seperti orang yang 'ngobat', narkotik maksudnya. Bahkan orang-orang sering mengira aku adalah bagian dari berandalan yang dikenal 'anak punk' di wilayahku. Hanya karena rambutku yang acak-acakan dan wajahku yang dekil. Aku malas mandi. Malas terkena air. Aku ini pecinta kucing, jadi sifat kucing turun padaku. Bekerja di perusahaan swasta sebagai buruh otak mengerjakan proyek besar dengan jabatan senior programmer. Keseharianku yang hanya bekerja, tidur, bekerja tidur membuatku mulai penat. Keseharian dan tekanan dari segala sisi membuat kepalaku mulai usang. Aku ingin refreshing.

Aku ini terkenal dengan lidah manis. Sangat suka makanan dan minuman manis. Sehari aku bisa menghabiskan 5 botol minumam manis baik itu kopi atau teh atau juga jus. Hari itu aku membeli 2 botol plastik teh dan satu kaleng kopi dingin. Kembali ke kantor untuk lanjut bekerja. Aku sempat browsing promo liburan, iseng saja karena uangku tidak akan mungkin cukup. Liburan yang paling bisa aku lakukan sekarang paling hanya lihat-lihat pantai di Youtube atau google image. Oh aku pernah jalan-jalan di Jepang. Pakai Google street.

Sedang asyik mencari gambar-gambar aneh di tengah sibuknya jam kerjaku. Kubuka botol teh yang ingin kuteguk airnya. Sempat melihat plastik pembungkusnya. "Menangkan Liburan Ke Jepang" katanya. Hahaha kebetulan sekali kataku saat itu dalam hati. Iseng lagi ku buka tutup botolnya. Aku mendownload aplikasi untuk memasukan kode unik di balik tutup botol ini. Setelah selesai install, langsung kucoba masukan angka dan huruf aneh ini ke dalam formulir dalam aplikasi.

"Selamat Rega! Kamu memenangkan liburan ke Jepang!"

Eh? Benarkah? Aku bingung setengah mati saat itu. Tanganku bergetar. Aku tiba-tiba berteriak sambil lompat-lompat dari kursiku sampai membuat juniorku penasaran. Kuberitahu mereka aku menang undian. Mereka malah tertawa dan berkata paling itu hanya penipuan biasa berkedok hadiah liburan yang ujung-ujungnya minta uang padaku. Tapi aku tetap penasaran, jadi aku telepon saja customer service nya.

Setelah kupastikan ternyata benar. Aku memang mendapat hadiah undian tersebut. Mereka berkata akan mengirim detailnya via email. Gratis dan aku hanya tinggal pergi di tanggal yang di tentukan. Semua syarat dan aturan juga akan dikirim bersamaan ke emailku. Wow. Rasanya seperti mimpi. Aku sampai menampar wajah kawan se-jabatanku. Dia marah dan berkata sakit. Berarti ini bukan mimpi. Uhuy! Liburan yang kunantikan akhirnya bisa terwujud. Memang rezeki tidak akan kemana.

Sekarang adalah hari dimana aku pergi. Aku sudah izin cuti ke perusahaanku. 7 hari cuti. Aku belum pernah cuti dari hari pertamaku kerja 3 tahun lalu. Sekarang aku sudah berada di pesawat yang akan mengantarkan ku menuju ke Negeri Sakura. Aku tidak sabar ingin bertemu dengan Eimi Fukada, Emiri Suzuhara atau Shiina Sora. Aku pergi sendiri dan duduk sendiri di pesawat ini. Orang di sebelahku sepertinya orang Jepang asli yang baru pulang dari Indonesia ke rumahnya. Aku tidak berani menyapa, kosakata Jepangku terbatas. Masa iya aku harus berkata 'ikeh kimochi' pada bapak-bapak ini.

"Pak pulang pak?"

Dia berbalik menatapku. Namun tak membalas dan hanya mengangguk sambil tersenyum. Sepertinya dia tidak mengerti. Akhirnya aku malah tertidur. Terbangun kembali karena pramugari yang lewat membawa troli makanan dan minuman.

Pramugrari cantik dengan rok pendek dan wajah oriental. Dia melihatku bangun. Kemudian menghampiriku. Kemejanya begitu ketat. Bukan hanya mataku yang bangun sekarang. Sesuatu juga bangun, namun itu bukan keadilan.

"Kopinya kak? Nasi goreng juga ada. Mie goreng? Atau cemiran manis?" Katanya padaku dengan wajah yang sangat manis.

Cemiran dia bilang. Dia ini sepertinya orang Jepang yang pakai bahasa Indonesia.

Love From The YakuzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang