"Appa!"
Tanpa menunggu waktu lama Jeyun langsung memberontak dari rengkuhan Jaejoong untuk menggapai pria tampan yang sangat dirindukannya. Selama beberapa minggu terakhir mereka hanya berhubungan melalui panggilan video dan itu tidak membuat Jeyun puas.
Dengan tawa yang masih mengalun, terlebih ketika Yunho memberikannya banyak kecupan penuh yang membuatnya geli sekaligus bisikan-bisikan manis. Tatapannya mulai teralih pada Jaejoong yang menatap keduanya dengan senyum lebar.
Apakah mereka akan menghabiskan waktu bersama? Jeyun sudah tidak sabar membayangkan mereka akan mengunjungi taman bermain bersama, menaiki wahana bersama sang appa dan mendatangi kedai makanan lezat untuk berbagi hidangan dengan sang umma.
"Kau langsung berangkat setelah ini?"
"Hm... kupikir akan menjadi perjalanan yang sangat panjang, aku sudah menyiapkan beberapa film untuk membunuh waktu ketika penerbangan nanti."
Telinga Jeyun dapat menangkapnya, dahinya perlahan menampilkan kerutan tipis. Bukankah mereka baru saja melakukan penerbangan? Kenapa sang umma malah membicarakannya lagi? Apakah mereka hanya akan menjemput appa dan kembali pulang?
Jeyun memejamkan matanya terkejut ketika Jaejoong mengecup seluruh wajahnya, sempat dilihatnya jika raut sang umma tidak seperti biasanya. Kenapa umma terlihat sedih?
"Mma, waeyo?"
"Gwenchana~ umma hanya ingin mencium Jeyunnie saja." hibur Jaejoong menutupi perasaan gundahnya, dilirik Yunho menyiratkan sang pasangan "Jeyunnie tinggal bersama appa, ne? Bukankah Jeyunnie rindu appa?"
"Ne! Neomu bogoshipo!" Jeyun merengkuh bahu Yunho, berusaha menjangkau sampai batas kedua tangannya. Tubuhnya sudah jauh lebih besar, dan dirinya telah berhasil melingkari bahu besar sang appa dengan baik!
"Kalau begitu Jeyunnie akan menghabiskan waktu dengan appa-"
"Mma, oddie?" potong Jeyun yang merasa tak senang.
"Umma akan bekerja, dan bukankah Jeyunnie sudah mengetahuinya? Jeyunnie pernah melihat umma bekerja, bukan?"
Jeyun mengangguk lugu, terbayang sang umma yang akan bernyanyi di atas panggung dengan berbagai busana indah serta dipenuhi oleh nuna dan hyung asing, "Yunyun ikut?"
"Ani... bukankah Jeyunnie berkata ingin bermain dengan appa? Appa bahkan telah mengosongkan pekerjaannya demi Jeyun,"
"Jinjayo?" manik musang mungil itu berbinar lucu.
"Geureoji!" timpal Yunho pasti "Kita akan menghabiskan waktu bersama, dan mengunjungi Jung halmeoni."
Jeyun tentu saja senang, namun kepalanya menoleh pada Jaejoong "Mma, otte?"
"Umma akan mengusul," ujar Yunho cepat "Apakah Jeyun tidak merindukan Jung harabeoji dan halmeoni?"
"Lindu..." hanya saja kepala Jeyun masih terarah pada Jaejoong.
Yunho mengedarkan pandangan, mencoba untuk mencari pengalihan agar Jaejoong bisa segera meninggalkan keduanya "Eoh? Di sana ada kue strawberry. Apakah Jeyun mau? Appa juga akan membelikan churros, atau Jeyun ingin macaron saja?"
"Macalon, Yunyun suka macalon! Yang besal!!!" kedua tangan Jeyun membentang menggambarkan maksud dari ucapannya.
"Kalau begitu appa akan meminta nuna di sana untuk memberikan yang paling besar kepada Jeyun!" Berbalik cepat begitu Jeyun sudah teralih, pun menyempatkan diri untuk mengecup bibir Jaejoong "Hubungi aku begitu kau telah sampai," bisiknya yang kemudian melangkah cepat diikuti pria bertubuh besar yang biasa mengawalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Bear -Jung Jeyun-
Fiksi PenggemarSpesial Jung Jeyun's story from Two Sides~~~ Kisah singkat dari tingkah nakal dan menggemaskan si kecil Jeyunnie bersama kedua orang tuanya~ Untuk yang merindukan Jeyun, silahkan merapattttt!!!