Yunyun is the smaltest boy in the wold (world)
.
.
.
Langkah sepasang kaki gemuk itu berusaha mengimbangi sang appa, dimana mantel hangat serta beanie sedikit menyulitkan pegerakannya dengan salah satu tangan yang tertaut dalam genggaman hangat telapak besar appanya. Mereka hampir tiba, itu yang dikatakan appa.
Dirinya tidak dapat membayangkan tempat apa yang akan didatangi, mungkin taman bermain? Atau toserba yang menjual banyak gula-gula dan coklat? Sebelum itu, apakah appa membawa credit card? Dimana selama ini semua benda kotak tipis dan ajaib itu berada dalam dompet ummanya.
Manik musang mungil itu sempat terpukau ketika mereka berhadapan dengan sebuah bagunan besar, memang tidak ada bedanya dengan gedung-gedung lain yang dilintasi namun banyaknya pengunjung membuatnya tidak dapat menahan antusias. Apakah mereka akan melakukan sesuatu yang menyenangkan? Namun apa? Dirinya sama sekali belum dapat membayangkan hal itu!
"Itu dia~ ayo kita ke sana."
Appanya berseru dan membuatnya menoleh, pun tubuhnya ikut terangkah untuk gendongan agar mereka dapat berjalan lebih cepat. Matanya menyipit untuk mengetahui maksud sang appa, ketika seorang pemuda bersurai merah terang mendekat diikuti beberapa paman pengawal bertubuh besar.
"Jeyun-ah!"
Tubuhnya berpindah tempat dalam sekejap dengan mata yang masih menatap lekat wajah yang dibalut riasan itu, muncul rasa takut ketika bertemu dengan orang lain yang terlalu bersemangat kepadanya. Nyaris dirinya berbalik untuk menggapai sang appa begitu suara khas yang tidak asing menyapa telinga.
"Yah... kau melupakanku? Tega sekali, Jeyun-ah. Apakah ummamu tidak pernah menunjukan wajahku kepadamu? Padahal baru hitungan bulan kita tidak bertemu. Dan lihat... apa yang Jaejoong-hyung lakukan hingga rambutmu jauh lebih berkilau dari milikku, eoh?" disentuhnya surai keperakan Jeyun, sedikit merasa ngeri oleh bayang-bayang rusaknya tiap helai karena pewarna kimia itu, ketika tangannya malah merasakan kelembutan mahkota Jeyun.
Jaejoong pasti melakukan banyak perawatan untuk putranya, rambut Jeyun saja terlihat begitu sehat dan indah.
Dahi mungil itu masih mengercit, berusaha memproses hingga lekuknya terulas lebar "Paman Susu!"
Junsu tertawa renyah dengan suara khasnya, "Aku tahu kau adalah bocah lelaki yang pintar. Aigoo... aku rindu sekali padamu, kapten kecil. Kau sudah bisa mengendarai pesawat? Jika besar aku harus menjadi penumpang pertamamu, eoh?"
"Yunyun bisa bawa mobil! Blum..." Jeyun mempraktekan ketika dirinya tengah mengemudikan mobil mungil yang sering kali dimainkannya.
"Benarkah? Kalau begitu kau harus jadi seorang pembalap saja! Aku akan menantikanmu di Nascar!" Junsu menoleh pada Yunho "Aku tidak percaya ini. Changmin pernah berkata jika Jeyun mudah sekali memusuhi orang asing, hal yang pernah terjadi padanya. Sepertinya keberuntungan ini tengah berpihak kepadaku, hyung. Putramu memang hebat!" oceh Junsu penuh rasa pukaunya.
Yunho mengikuti keduanya untuk memasuki ruang tunggu seraya menurunkan sedikit masker yang menghiasi sebagian wajahnya "Bersyukurlah, Sukhee saja pernah dilempar menggunakan ponsel Jaejoong ketika berkunjung dulu. Lagipula hitungan bulan yang kau maksud sama dengan usia bayi dalam kandungan, Junsu-ah. Tentu saja Jeyun akan melupakanmu."
"Jangan meremehkan keponakan tampanku ini, hyung. Dia bahkan jauh lebih pintar dari Changmin!" Junsu mendesah kecil usai memberikan Jeyun coklat yang disediakan untuknya "Dimana Jaejoong-hyung? Apakah dia tidak akan datang?"
![](https://img.wattpad.com/cover/204932290-288-k675891.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Bear -Jung Jeyun-
FanfictionSpesial Jung Jeyun's story from Two Sides~~~ Kisah singkat dari tingkah nakal dan menggemaskan si kecil Jeyunnie bersama kedua orang tuanya~ Untuk yang merindukan Jeyun, silahkan merapattttt!!!