Hangout

2.5K 273 43
                                    

Reunian kita~

.

.

.

Pria dengan senyum lucu itu memasuki ruangan usai meminta sang manajer meninggalkannya. Sebagai seorang selebritis terkenal, tentu dirinya tidak ingin mendapatkan serangan tak terduga di tempat hiburan malam. Lebih-lebih berurusan dengan wanita yang haus popularitas, itu mengerikan!

Dua sahabatnya telah menunggu dengan ponsel pada masing-masing tangan, "Kupikir aku terlambat," ujarnya seraya melepas mantel dan menduduki salah satu sofa, hendak menikmati berbagai minuman yang telah dhidangkan.

"Kau pikir aku di sini hanya untuk menunggumu, eoh?"

Tentu saja perkataan itu terdengar bermoral dibanding kalimat-kalimat lain yang Changmin ungkapkan.

"Tidap perlu mengomel! Hubungi saja rekan panggungmu itu. Jaejoong-hyung tidak juga menjawab panggilanku."

Kali ini Yoochun yang berseru, masih dengan ponsel yang menempel pada telinga kiri pun gerutuan kembali mengalun pada bibirnya begitu panggilannya terus teralihkan.

Junsu yang mendengarnya lantas tidak terima, kedua pria itu tidak menghubunginya dan malah merepotkan diri dengan mencari kedua kakak tertua mereka? "Kenapa kalian hanya menghubungi dua orang yang bahkan tinggal pada satu atap yang sama? Kenapa tidak menghubungiku saja?"

Baik Yoochun dan Changmin melirik Junsu datar sebelum kembali memfokuskan diri untuk menghubungi dua orang lainnya yang belum datang.

Lagipula Junsu termasuk seseorang yang jarang sekali terlambat, dan akan selalu mengabari jika tidak datang. Itulah kenapa baik Changmin dan Yoochun tidak menghubungi Junsu, karena mereka mempercayai pria itu.

Dan Junsu hanya bisa mendengus oleh respon menyebalkan itu, memilih menyalakan ponselnya yang memiliki setumpuk notifikasi baik pesan dan akun lainnya sebelum mengulas senyum sinis. Dua pria bodoh di sana pasti tidak tahu jika Jaejoong mengirim mereka pesan melalui nomor Yunho.

Seperti biasa, pernikahan dan anak memang akan membatasi kebebasan seseorang dan itulah yang terjadi pada pasangan Yunho dan Jaejoong.

Tanpa bermaksud baik dan tetap membiarkan Yoochun serta Changmin tenggelam dalam kebodohan, Junsu mulai berselancar untuk melihat kembali ribuan jepretan bahkan video Jeyun yang disimpannya. Sesekali tawa mengalun dengan gelas anggur yang ditenggaknya santai. Tidak ingin memikirkan kesulitan dua pria di seberangnya.

"Yah, Kim Junsu! Setidaknya bantu kami untuk mencaritahu keberadaan Yunho dan Jaejoong!"

Junsu yang terganggu lantas mendengus "Untuk apa? Kedua tanganmu tidak bisa digunakan lagi?" sahutnya menolak.

Pintu terbuka sebelum ketegangan itu berlanjut, tentu saja Yunho yang melakukannya pun raut tanpa bersalah menghiasi wajahnya. Ditambah senyum secerah mentari pagi tergambar jelas dari bibir Jaejoong. Terlihat menjengkelkan di mata Yoochun serta Changmin.

"Ada apa?" tanya Yunho usai mendudukan diri.

Changmin yang tidak lagi menahan diri lantas membalasnya "Kau pikir jam berapa ini, hyung? Apakah aku memang ditakdirkan menjadi seseorang yang akan terus menunggu keterlambatanmu? Tidak bekerja, tidak ketika menghabiskan waktu diluar. Kau selalu saja terlambat!"

Dan Yoochun ikut menambahkan "Apakah peradaban modern ini menyulitkan kalian dalam menjawab panggilan kami? Buat apa ponsel mahal yang kalian beli jika tidak bisa digunakan?"

Dahi Yunho berkerut, meski Yoochun tidak hanya menyalahkan dirinya namun kedua pria itu benar-benar menghakiminya "Panggilan apa? Aku bahkan sedang menyetir mobil dan ponselku dipegang Jaejoong."

Baby Bear -Jung Jeyun-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang