NakedChallenge

3.1K 291 25
                                    

"Apakah ini sudah?"

Manik bulat itu melihat mangkuk yang berisi foam berwarna kecoklatan sebelum menggeleng "Masih kurang, kocok lagi."

Helaan napas itu mengalun diantara bibir hatinya, ini sudah hampir satu setengah jam dan sang pasangan belum juga terlihat puas oleh kerja kerasnya "Aku tidak ahli dalam mengocok, biasanya juga dirimu yang melakukannya."

Jaejoong dibuat tertawa "Ayolah, Yunnie... lagipula kau yang sejak awal menawarkan bantuan." ujarnya dengan kamera ponsel yang mengarah pada kegiatan Yunho.

Mengaduk campuran bubuk kopi, gula dan air panas menjadi hal yang melelahkan karena permintaan Jaejoong. Entah apa yang dilihat sang pasangan hingga kegiatan ini diserahkan kepadanya "Tidakkah mesin kopi kita baik-baik saja?"

"Aku hanya ingin mengetahui kebenaran dari komentar orang-orang yang telah melakukan," Jaejoong menatap antusias cairan kopi yang semakin lama mengembang dan terlihat menggiurkan.

"Lalu berapa lama mereka mengaduk ini?"

Menatap Yunho yang masih terfokus mengaduk dalgona itu sebelum tersenyum lebar, sifat pantang menyerah Yunho sangat berguna dalam hal ini terlebih dengan keinginan kuatnya dalam menyelesaikan suatu hal hingga tuntas, sangat meringankan dirinya "Entahlah, mungkin dua sampai tiga jam?"

Tangannya sudah cukup pegal meski telah berganti berulang kali, namun melihat Jaejoong yang menunggunya dengan sabar membuat Yunho mengurungkan keluhan yang kembali ditelannya. Setidaknya raut menggemaskan itu sedikit menumbuhkan semangatnya.

"Lalu kenapa kau menitipkan Jeyun dengan Suyoung-nuna? Bukankah lebih menyenangkan jika dia ikut membuatnya?" tanya Yunho, tentu saja keberadaan sang putra sangat menghibur terlebih tingkah lucu yang tidak ada akhir serta jeritan heboh yang meramaikan suasana.

Kini terasa begitu sepi karena hanya keduanya di sana, padahal Yunho sudah merencanakan berbagai hal menarik. Seperti eksperimen sederhana dengan busa sabun atau mengajarkan Jeyun berenang, mungkin saja dirinya bisa menciptakan hal menarik bersama sang putra.

Sayangnya Jaejoong malah tiba seorang diri ketika mengunjunginya. Inikah rasanya menjadi seorang ayah? Dulu Yunho tidak bisa lepas dari Jaejoong, pun kini sosok Jeyun mulai mengalihkan fokusnya.

Jaejoong menuangkan kembali bubuk kopi serta dua sendok air hangat, "Setelah ini aku ingin melakukan hal lain, dan keberadaan Jeyun akan sedikit membahayakan." melihat Yunho yang mengaduk penuh semangat olahan foam membuat Jaejoong antusias, sepertinya mereka dapat membuat beberapa gelas kopi dalgona sekaligus dengan kemampuan Yunho itu.

"Berbahaya?" Yunho mendekati Jaejoong seraya mengrenggangkan sedikit punggungnya yang kaku karena duduk terlalu lama, "Memangnya apa yang akan kita lakukan setelah ini?"

Cup

Yunho tidak menunggu lama untuk mendapatkan kesempatan dalam mengecup bibir merah Jaejoong "Aku membutuhkan tambahan energi," ujarnya melayangkan kedipan nakal.

Tentu saja Jaejoong akan memberikan lebih oleh tingkah menurut Yunho, dimana kedua tangannya telah meraih lekuk sang pasangan sebelum memberikan lumatan dalam. Membelai bibir hati itu sebelum menyelipkan lidahnya untuk menggoda Yunho kemudian melepaskannya tanpa berlama-lama, "Bonus untukmu, appa~"

Tawa Yunho mengalun tak percaya, pun lidahnya menjilas ujung bibir yang terasa basah. Jaejoong memanglah seorang penggoda ulung yang selalu membuatnya bersemangat, dimana pergerakannya semakin terstruktur dan menghasilan busa yang lebih banyak.

"Bisakah aku mendapatkan lebih jika krim aneh ini sudah jadi, umma?"

Jaejoong menumpukan gadunya pada salah satu tangan "Kau akan menyukai apa yang akan kita lakukan nanti,"

Baby Bear -Jung Jeyun-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang