YunJae's Daily

2.6K 256 46
                                    

"Kau tidak ingin menemani kami?"

Yunho hanya mengedikan bahunya tak berniat ikut, "Kau lupa jika aku lemah oleh tangisan Jeyun?"

Jaejoong mendengus, itu hanya akal-akalan Yunho saja, padahal Jeyun juga sering menangis oleh ulah ayahnya sendiri!

"Pulanglah, aku dan Jeyun bisa menggunakan taxi!"

"Yah~ Aku hanya bercanda saja dan kau sudah merajuk? Ayo, aku bawakan tasmu."

Jaejoong hanya menggeleng ketika Yunho benar-benar melakukan sesuai perkataannya, dimana pria itu membawa tas milik Jaejoong. Tipe pasangan yang manis, ketika dirinya beralih pada Jeyun yang terlelap untuk digendong.

"Eung~!"

Sttt...

Tentu saja tidak ingin membangunkan Jeyun hingga pemeriksaan berakhir. Mereka telah berada di rumah sakit untuk mengetahui tumbuh kembang Jeyun, hal rutin yang tidak pernah Jaejoong lewatkan. Dan mungkin kali ini Jeyun akan diberi sedikit injeksi.

Sayang sekali harapan Jaejoong tidak terkabul begitu manik musang mungil itu telah mengerjap sayu, meski masih merengkuh bahu Jaejoong yang mulai melangkah masuk ke dalam gedung.

Jeyun merasa tidak asing dengan suasana ini. Dinding putih, bibi-bibi dan paman dengan senyum cerah, aroma tajam, serta berbagai ornamen menggemaskan. Bukankah dirinya akan membuat tatoo seperti yang dimiliki sang umma? Namun kenapa Jeyun seperti pernah ke tempat ini sebelumnya?

"Mma~" gumannya masih terbalut kantuk, pun terdengar Jaejoong cukup jelas.

"Eoh? Kapten kecil sudah bangun? Tidurlah kembali, bukankah Jeyunnie masih mengantuk?"

Jaejoong mengayunkan tubuhnya berusaha membuat Jeyun kembali terlelap, menghadapi Jeyun yang mengamuk usai menerima injeksi sangat melelahkan, terlebih di tempat umum. Akan lebih baik jika di rumah saja karena Jaejoong tidak perlu merasa sungkan oleh orang lain yang terganggu.

Yunho memilih tidak ikut campur, dan mengikuti langkah Jaejoong di depannya. Meski beberapa kali menggoda Jeyun yang membalas tatapannya dengan raut segar.

"Yunnie! Jangan menganggu Jeyun!" seru Jaejoong seolah tahu asal kekehan Jeyun yang menyapa telinga.

Yunho hanya menampilkan raut main-main seraya menaruh telunjuknya pada bibir, mengisyaratkan Jeyun untuk tidak menganggu pasangannya atau dirinya kembali dimarahi.

Namun balita itu malah mengartikannya lain, bahkan terhibur dan terkekeh karenanya.

"Yunho-ah," sudut manik bulat Jaejoong mendelik pada Yunho yang kini melangkah di sampingnya.

"Aku tidak melakukan apapun! Sungguh!" tolak Yunho menerima tuduhan.

Jaejoong hanya menghela napas sebelum memberikan Jeyun, biar saja pria itu yang akan menghadapi amukan Jeyun. Dirinya tidak ingin menghadapi raut sinis orang-orang yang ketenangannya terusik!

Yunho yang tidak memahami tingkah Jaejoong memilih menempati kursi tunggu, seorang ayah juga berada di sana namun anak pria itu tengah menghabiskan di ruang lain yang dipenuhi mainan.

"Tidak ingin bermain?"

Jeyun hanya menggeleng, kini dirinya telah duduk pada pangkuan Yunho. Entah kemana Jaejoong, dirinya tidak tahu.

"Appa, Yunyun mau buat tatoo?"

"Hah? Tatoo apa? Siapa yang menjanjikan hal itu kepadamu, eoh?" meski spekulasinya terarah penuh pada sosok sang pasangan, yang tentu memiliki banyak tatoo pada tubuhnya namun Yunho tidak ingin menggali kuburannya sendiri.

Baby Bear -Jung Jeyun-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang