Aphayo?

6K 397 24
                                    

About Jaejoong's injury (Baby Bear ver.)

.

.

.

Manik musang mungil itu mengerjap riang, malam ini dirinya akan melihat banyak bunga api cantik di langit. Dirinya telah siap dalam balutan mantel tebal serta ear muff bertema beruang, tak lupa sepatu hangat juga syal rajut berwarna cerah.

"Jeyunnie sudah siap?"

"Ne!" Sahutnya antusias.

"Aigoo... manisnya~"

Senyumnya terulas lebar, memperhatikan sang umma yang masih memilih luaran usai merias diri. Kakinya melangkah keluar, tidak ingin dilanda kebosanan karena tidak melakukan apapun. Tapapannya mengedar, berusaha mencari sesuatu yang menyenangkan sebelum menghabiskan waktu bersama umma tercinta.

Terlihat Nene yang tengah menjilati punggung kakinya, sigap kaki-kaki gemuk itu melangkah lebih dekat. Bermain dengan Nene terlebih dulu, tidak ada salahnya bukan?

"Nenenenenenenene~"

Nene yang menyadari suara itu lantas terkejut, refleks bangkit dari posisi santainya oleh ancaman yang mendekat,

Meow~!

Oh tidak! Itu Jeyun, bayi kesayangan tuannya. Dirinya benar-benar akan mati jika tidak melarikan diri!

Baru saja Nene hendak berbalik ketika ekornya ditarik telah oleh tangan-tangan gemuk dengan cengkraman amat kuat.

Meow! Meow!

Jeyun tertawa senang ketika Nene terlihat menyahutinya "Nene main cama Yunyun, ne!" Serunya sebelum memposisikan diri hendak mengangkat tubuh Nene.

Dahi Jeyun mengercit, kenapa berat?

Sekali lagi Jeyun memposisikan diri, namun pergerakan Nene yang menolak untuk digendongnya membuat Jeyun kesulitan "Nene janan belgelak!" Perintah Jeyun merasa kesal, Nene ini kenapa sih? Padahal dirinya hanya ingin mengajak main bersama!

Nene yang melihat itu lantas memperkuat berontaknya, dirinya tidak ingin menjadi bulan-bulanan manusia kecil itu! Sudah cukup tubuhnya dijadikan alas tidur bagi Jeyun, bahkan pernah menggantikan fungsi kertas.

Mata Jeyun mendelik, namun kekeraskepalaannya memaksa Jeyun untuk tetap berusaha mengangkat Nene kedalam rengkuhannya. Kenapa umannya begitu mudah menggendong kucing nakal ini? Berbanding terbalik dengannya yang berulang kali terhuyung.

"Huh!" Jeyun menyerah, dan melepaskan Nene begitu saja, menatap kesal salah satu kucing kesayangan ummanya menjauh "Nene nakay!"

Nene yang berhasil terbebas lantas mengibaskan ekornya, Haha! Kau tidak bisa lagi menyiksaku, bocah kecil!

Kembali Jeyun melangkah, kali ini dirinya telah berada pada ujung tangga, namun dirinya hanya dapat bersandar pada pagar yang menyamai tinggi tubuhnya, manik musang itu menatap lekat Koko yang ternyata tengah berbaring pada tengah tangga "Kokokokokokoko~" panggilnya berulang kali, berusaha menarik sang kucing.

Namun Koko hanya menatap datar Jeyun dan kembali berguling, menikmati kesenangannya tanpa gangguan.

Jeyun mencebil, kepalanya menoleh pada kamar sang umma yang terbuka, dimana Yuko-nuna dan Mina-nuna terlihat keluar masuk dari sana. Kenapa ummanya lama sekali sih? Jeyun sudah sangat bosan!

Sontak salah satu kakinya mulai terangkat naik, hendak memanjat pagar untuk menghampiri Koko. Keduanya tangannya mencengkram kuat besi yang memanjang sebagai tumpuang ketika tubuh kecilnya perlahan terangkat. Dahinta mengercit dalam, terlihat berusaha keras menyeimbangkan posisinya, dimana sebagian tubuhnya telah melewati pembatas pagar ketika tarikan kuat menyapanya dari belakang.

Baby Bear -Jung Jeyun-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang